[ KAVIN 42. ❥ BEKAL MAKANAN ]

329 27 17
                                    

HAI HAI AKU KEMBALI UP PAS HARINYA CUMAN TELAT JAM, HUHU .... MAAF YAA 🥹🙏🏻

OK LANJUT JANGAN LUPA LIKE AND KOMEN YA BIAR AKU TEPAT HARI TERUS UP CERITANYA MESKIPUN TELAT JAMNYA 😗🫶🏻

SELAMAT MEMBACA ✨

42. BEKAL MAKANAN

Suara dentuman alat-alat dapur terdengar di salah satu sudut ruangan rumah berlantai dua, terlihat seorang lelaki tengah bergulat dengan alat-alat tersebut.

Kavin, ketua DRAGGOS itu sengaja bangun lebih awal hanya untuk menyiapkan bekal nasi goreng untuk perempuan kesayangannya, mengingat kemarin gadis itu sangat ingin memakan nasi goreng buatan Kavin yang sudah menjadi makanan terfavorit nya.

Lelaki itu sudah menyelesaikan masakannya dan menyimpannya di dalam kotak bekal, tak lupa juga Kavin memberi lauk berupa sosis dan telur juga tomat sebagai lalapannya.

Kavin memasukkan kotak bekal itu ke dalam tas ranselnya setelah mencuci semua alat dapur yang kotor, lalu menyambar kunci motornya dan berjalan ke luar rumah.

Motor Kavin melesat menembus jalanan pagi yang masih terlihat berkabut mungkin karena waktu masih menunjukkan pukul 05.35, lelaki bermata tajam itu memang sengaja berangkat lebih pagi kerena harus ke suatu tempat lebih dulu sebelum menjemput Tasya.

Kavin menghentikan motornya di depan gerbang rumah seseorang, matanya menelisik ke setiap sudut bangunan berlantai dua itu, terlihat ada dua motor sport berwana putih yang terparkir di halaman rumah.

Kavin sedikit menepikan motornya di sisi jalan, saat melihat dua orang yang keluar dari rumah tersebut.

"Bang Baron?" gumam Kavin ketika mendapati salah satu orang di antara keduanya yang terlihat sedikit asing tadi.

Kavin terkejut melihat dua orang itu, tanpa terasa tangannya berangsur-angsur terkepal kuat juga rahang yang ikut mengeras, matanya tersirat jelas ada amarah yang tengah berkobar dalam tubuh laki-laki itu.

"Dua tikus dalam satu atap, lo udah bohongin gue Bang Kenzo!" ucap Kavin penuh dengan penekanan, masih menatap tajam dua orang yang berseteru di teras rumah itu.

Kavin kembali menjalankan motornya kembali ke jalanan yang sudah mulai ramai, dengan kecepatan di atas rata-rata, ada amarah yang coba ia tekan kuat-kuat saat ini agar tidak lepas kendali, hingga motornya tidak terasa sudah memasuki kompleks rumah Tasya.

Terlihat dari kejauhan ada dua perempuan yang sudah menunggunya di depan gerbang rumah, Kavin menghentikan motornya tepat di depan dua perempuan itu.

"Assalamualaikum," ucap Kavin turun dari atas motornya.

"Waalaikumsalam," balas kedua perempuan itu.

Kavin mencium punggung tangan Fatimah.

"Gimana kabar kamu Vin? gak kangen sama bunda?" tanya Fatimah mengusap lengan Kavin.

"Baik Bun, pasti Kavin kangen Bunda," tutur Kavin. "Maaf Bun, kalau Kavin jarang main belakangan ini, banyak urusan yang harus Kavin kerjakan dan susah untuk Kavin tunda," jelasnya.

Fatimah manggut-manggut mengerti, "Iya gak pa pa, Bunda ngerti, yang penting kamu jaga kesehatan dan jangan lupa makan," tuturnya lembut.

Kavin mengangguk mengerti, "Bunda juga,"

Fatimah mengangguk lalu memeluk tubuh Kavin erat, entah kenapa wanita paruh baya itu sangat menyayangi laki-laki pemilik mata tajam bagai elang itu, Fatimah melepaskan pelukannya lalu menatap lekat setiap sudut wajah Kavin.

"Asya kayanya ilang ya, gak kelihatan," celetuk Tasya celingukan dengan kedua pipi yang menggembung.

Kavin dan Fatimah menoleh Tasya yang berdiri di samping kanan Fatimah.

KAVINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang