BAB-1

165 18 19
                                    

Ada seorang iblis berambut pink fanta gelap, pendek, dan bertato/bercorak biru wajah hingga tubuhnya... Dia bernama "Akaza"

Saat itu, Akaza sedang bertarung oleh musuh. Disitu ada 2 pemburu iblis laki-laki yg mencoba untuk bertarung dengan Akaza dan tentu saja Akaza landenin begitu saja. Lalu mereka mulai bertarung, Dan tentu saja Akaza yg menang. Belum saja sempat memakan 2 pemburu iblis itu... Ternyata ada 1 pemburu iblis perempuan yg dari tadi mengawasi pertarungan Akaza Dan 2 laki-laki tadi... Melihat hal itu, Akaza langsung pergi meninggalkan mereka bertiga disana. Akaza yg seharusnya berada di dalam goa untuk bersembunyi dari para pemburu iblis lainnya, tetapi ia malah di teleport-kan ke infinity castel. Akaza berpikir bahwa ada iblis yg mati, tetapi ternyata bukan. Akaza langsung berhadapan dengan Muzan Dan Douma yg berada disamping tuan Muzan. Akaza bingung mengapa dia langsung berhadapan dengan mereka berdua, tetapi Akaza harus tetap sopan karena itu adalah atasannya. Kemudian Akaza mulai bertanya...

"Ada apa, tuan Muzan...?"-Tanya Akaza sambil berlutut dan menundukkan kepalanya

"Ada apa kau bilang?"-Jawab Muzan dengan tegas

" *tercengang* "-Akaza

"Mengapa kau tidak memakan kedua corps itu..!??"-Tanya Muzan dengan tegas

"M-maaf... Tadi saya melihat ada perempuan yang bersembunyi dibalik pohon... Karena melihat itu saya langsung panik dan langsung pergi begitu saja..."-jawab Akaza dengan gugup

"Huft... Bukan itu saja... Dimana bunga spider lily blue, huh?"-Tanya Muzan sambil mengerutkan dahinya

Akaza langsung tercengang dengan pertanyaan itu. Ia tak tau harus menjawab apa, yg pasti ia akan kena marah dengan Muzan jakcson. Akaza mencoba untuk menjawab, tetapi ia tak berani menjawab pertanyaan muzan. Jadi ia hanya berlutut berdiam disana dihadapan muzan dan Douma

"Knp hanya diam saja!??"-Ucap Muzan dengan tegas

"M-maafkan saya... Saya belum mendapatkan bunganya blue spider lily..."-Ucap Akaza dengan gugup

"Huh, kau payah...!"-Ucap Muzan

" *mulai sedikit kesal namun masih memasang wajah tenang* "-Akaza

"Aku akan memberimu hukuman..!"-Ucap Muzan

Akaza yg mendengar ada kata 'dihukum' langsung panik tau tau harus apa. Ia hanya berlutut menunduk berkeringat dingin disana

"Douma"-panggil Muzan

"Ya?"-saut Douma

"Bawa Akaza pergi kerumahmu... Se-tauku Akaza tidak memiliki tempat tinggal... Biasanya dia bersembunyi didalam goa gelap.. Jadi, bawa dia bersamamu.. Kali ini kalian akan tinggal bersama"-Ucap Muzan

Akaza yg mendengar itu langsung protes kpd muzan dan Douma. Akaza tidak Terima tinggal bersama Douma yg sering memangsa perempuan. Akaza juga tidak ingin tinggal bersama Douma akibat pasti Douma ada byk maunya

"K-kenapa harus tinggal bersama Douma!??"-Kata Akaza dengan nada yg sedikit tegas

"Ini adalah hukuman untukmu yg tidak berhasil menemukan bunga spider lily blue...!!"-Kata Muzan dengan tegas

"T-tapi, aku tidak ma-"-Perkataan Akaza dipotong oleh Muzan akibat Muzan membuat Akaza berdarah dan terluka

"Kau diam saja... Nakime, pindahkan mereka kerumah Douma... Sekarang!"-Kata Muzan

"Permintaan diterima..."-Kata Nakime yg akan memulai membunyikan bisanya

"T-TUNGG-

*TENG*

Akaza dan Douma langsung di teleport-kan kerumah Douma. Douma melihat Akaza dengan wajah kesalnya, tetapi Douma malah membuat Akaza semakin marah

"Yaah... Kasian.. Dibilang 'payah' sama tuan Muzan ya~"-kata Douma dengan nada mengejek

"DIAM!"-Kata Akaza dengan sangat marah

"Santai aja kali... Lagian, kan kamu harus tinggal bersamaku-"-perkataan Douma dihempas oleh Akaza dengan cara bagian mulut Douma di pukul dengan kuat oleh Akaza

"AKU BILANG DIAM!"-pekik Akaza dengan lumayan keras

"Mmnn~ menarik~"-Kata Douma dengan nada menggoda sambil memulihkan bagian mulutnya

Akibat Akaza kesal kepada Douma, Akaza memutuskan untuk duduk di lantai saja sambil memejamkan mata untuk tidur sebentar

"Hei, apa yg kau lakukan disitu, huh?"-kata Douma yg menghampiri Akaza

"Apalagi? Ya tidurlah... Udah sana... Ganggu bngt.. "-Kata Akaza

"Itu aku ada futon... Kalo mau pake buat tidur.. Pake aj-"-Kata Douma dengan santai namun langsung terdiam saat melihat Akaza langsung cepat pindah di futon

"Mmnn.."-gumam Akaza lalu menyelimuti dirinya dengan selimut

"Huft... Pakai saja..."-Kata Douma dengan pelan lalu duduk di atas bantal dan mulai mengerjakan sesuatu untuk para pengikut Douma

Akaza melihat Douma yg sedang bekerja, tetapi ia awalnya tak peduli dengan Douma. Beberapa saat kemudian, Douma masih duduk diatas bantal dan masih bekerja. Akaza yg lelah menatap Douma duduk daritadi hanya bisa menatap dari futon. Douma sebenarnya menyadari bahwa Akaza daritadi menatapnya, tetapi Douma hanya fokus kpd perkerjaannya. Dan akhirnya Douma selesai mengerjakan perkerjaannya

"Akhirnya selesai..!!"-erangan Douma sambil mengangkat kedua tangannya keatas

"Daritadi ngapain, sih..?"-Kata Akaza sambil menatap Douma dari futon

"Hmm? Tumben penasaran~"-Saut Douma lalu melihat kearah Akaza

"Hmph... Gk jadi"-Kata Akaza lalu membalikkan badannya

"Cuek amat sih, tuan Akaza~"-kata Douma dengan mencoba untuk menggoda Akaza

"Berisik banget..."-jawab Akaza yg sudh mulai kesal

"Baiklah..."-kata Douma lalu mulai berdiri dari duduknya

"Hmm?"-gumam Akaza lalu melihat kearah Douma

"Aku akan pergi sebentar... Aku akan kembali setelah memberi kertas-kertas ini kepada pengikut ku..."-Kata Douma lalu mulai mengangkat kertas yg ia kerjakan tadi

*Douma keluar dari ruangannya*

"Hmph..! Pergi saja, jangan kembali lagi..!"-Kata Akaza dengan nada kecil

Douma mulai mengantarkan kertas-kertas yg ia kerjakan tadi kepada penginkutnya, lalu Douma mulai pergi menuju ke ruangannya ia tadi. Saat Douma menggeserkan pintunya, Douma melihat Akaza duduk dibantu Douma yg selalu Douma pakai untuk istirahat

"Ahh, ngapain kau disit-"-Perkataan Douma dipotong oleh Akaza akibat Akaza menendang Douma

"Berisik, jangan berbicara selagi aku bersantai"-Kata Akaza

"Agh... Sialan, kau selalu saja tiba-tiba.."-Kata Douma

"Hmph! Aku gk peduli"-Kata Akaza lalu memalingkan wajahnya dari pandangan Douma

"...."-Douma terdiam melihat kelakuan Akaza

Douma mulai mengangkat dagu Akaza lalu menatapnya dengan serius(dewasa)

"Hei, jangan seperti ini terus... Aku tidak suka sifatmu yg begitu emosian..."-kata Douma dengan berbicara seperti orang serius hingga membuat Akaza terkejut dengan sifat Douma yg seperti ini

"Singkirkan tanganmu itu! Memangnya kenapa jika aku emosian!??"-tanya Akaza

"Huft... Sudahlah... Aku ingin istirahat sebentar saja"-Douma mulai pergi kearah futon

"(Mmnh... Tidak biasanya dia begini...)"-batin Akaza (mikiran ye?😹)

"(Hmph! Sudahlah, buat apa aku peduli dengannya?)"-batin Akaza

Bersambung...
__________________________________________

Maaf kalo ada typo ya

Book ini bakal upload tiap malam(diatas jam 22.00)

Sebenarnya book ini aku khusus kan untuk 18+ tapi karena baru opening, jadi aku gk bakal kasih liat dulu





𝐓𝐈𝐍𝐆𝐆𝐀𝐋 𝐁𝐄𝐑𝐒𝐀𝐌𝐀!?? [𝟏𝟖+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang