"D-Douma...?"-Panggil Akaza dengan nada gugup
"Hm? Ya~?"-saut Douma dengan nada menggoda
Akaza agak sedikit menjauhkan lubangnya dari batang Douma, ia tidak ingin itu masuk. Tetapi Douma malah menahan pinggulnya agar tidak kabur
"Jangan kabur, dong..."-Kata Douma
"Ugh.. Lepas!"-Pekik Akaza meringis kesakitan
"Tidak, tunggu aku hingga puas di anusmu yang nikmat itu~"-Kata Douma lalu menempelkan batangnya lagi ke anus Akaza
"A-agh! J-jangan!"-pekik Akaza kesakitan
Douma perlahan-lahan memasukkan batangnya kedalam lubang Akaza. Douma benar-benar dapat merasakan lubang anus Akaza dengan sangat nikmat dan basah
"Ternyata kau sudah banjir di bawah, ya~"-Kata Douma
"Ughh... Kau diam..."-Lirih Akaza kesakitan
Douma hanya tersenyum lalu menatap Akaza dengan serius dengan tatapan kosongnya
"Kau tahu..? Aku ingin mengocoknya dengan gairah, tau~"-Kata Douma dengan serius hingga suasana tegang seketika
"A-apa..?"-Lirih Akaza
Belum aba-aba, Douma langsung menggerakkan tubuhnya dengan sangat cepat. Hingga Akaza berteriak kesakitan
"AGHHHHHH!!! K-KELUARKAN ITU!!"-Pekik Akaza kesakitan tak tahan
"Sudah ku bilang kecilakan suaramu.."-bisik Douma
"Eugh...! Aghh..! Hah... Hah... Akhhh!! Sakit!!"-desah Akaza tak tahan
Douma semakin cepat menggerakkan tubuhnya, hingga tubuh Akaza maju mundur dengan cepat akibat dorongan Douma yang kuat
"AGHH..! AKH! K-KYAHH!! PELAN-PELAN!"-desah Akaza memekik kesakitan
"Aghh... Nikmat sekali..."-Gumam Douma keenakan
"UGH! uegh..! A-ahh~!! Terlalu dalam..! Dan cepat..!! Hngh!!"-Desah Akaza sambil memukul-mukul dada bidang Douma dengan lemah
"Aww, imut sekali kau memukul dadaku dengan lemah~"-kata Douma lalu memegang tangan Akaza dengan cepat lalu mencium bibir Akaza
Akaza dapat merasakan lidah Douma mengelilingi seisi mulutnya, ia hanya bisa menerima apa yg Douma perlakukan kpd-Nya. Tubuhnya benar-benar sudah melemah akibat dorongan Douma yg cepat dan kuat, batang Douma benar-benar sangat besar hingga ia cepat melemah daripada biasanya
"MNNHH~~!! M-PWA~! MMNN..!! HA..!! A-AGHHH~~!"-Desah Akaza
"Imut sekali~"-kata Douma
"A-akh... Douma... Sakit.."-lirih Akaza kesakitan
Douma tidak merespon perkataan Akaza, ia kembali menggerakkan tubuhnya dengan sangat kuat hingga rasanya Akaza ingin pingsan
Akaza hanya bisa mendesah saat Douma menggerakkan tubuhnya naik-turun. Akaza tiba-tiba memekik kesakitan, akibat dorongan batang Douma telah sampai ke bagian ujung lubang Akaza. Dia merasa lubang anusnya ditabrak-tabrak oleh batang Douma yg besar dan panjang
"NGHHHH~~~!! KYAA~! J-JANGAN DIBAGIAN ITUHH~~!! AKHH~!!"-pekik Akaza mendesah dengan sangat kesakitan
"Wahh, ternyata aku sudah sampai dibagian paling nikmatnya, ya~?"-Kata Douma dengan nada menggoda
"OH! OH! AHH~! HNGHH!!! AGHH~!!"-Desah Akaza
Akibat Akaza tidak tahan dengan dorongan Douma, ia menggenggam sprai kasur dengan sangat kuat hingga ia tarik ke atas akibat sangat kesakitan. Akaza lagi-lagi mengeluarkan air mata, ia benar-benar hanya bisa mendesah dan menangis kesakitan