Blade, Seorang siswa bandel yang sering menjadi sasaran guru bk maupun OSIS. Dia sudah membuat keributan lebih dari 8x dalam satu hari, Memukul, Mendorong, Memaksa dan lain lain.
Hari ini ia dipanggil oleh ketua OSIS karena baru saja membuat keributan di dekat ruang guru, Blade hanya menurut untuk saat ini, dia sedang berjalan menuju ruangan OSIS sambil memakan Snack yang baru saja dia rebut dari murid culun lain.
Sesampainya di depan ruangan OSIS, Dia membuka pintu dengan kasar, langkahnya berhenti saat ia menutup pintu itu kembali dan karena melihat sosok yang sudah lama ia tidak temui, Danheng, Mantannya.
Blade tersenyum kearah Danheng, dia bersandar didepan pintu sambil melipat kedua tangannya di depan dada.
"Perlu apa?"
Tanya Blade basa basi, Danheng sendiri mengambil beberapa berkas yang memang sudah ia tanda tangani dari tadi, dia beranjak berdiri dan berjalan menuju Blade.
Danheng berdiri didepan Blade sambil menunjukan kertas yang sudah ia tanda tangani kearah Blade.
"Gua dapet banyak keluhan masalah yang lo buat di sekolah ini, Blade." - Ucap Danheng, setelah menunjukannya dia berjalan kembali kearah mejanya lalu meletakan berkas berkas itu, jarinya memijat pelipisnya lalu menghela nafas dengan malas.
"Gua aja sampai gabisa mikir hukuman apa yang bisa bikin lo khilaf.." Tambah Danheng lagi, dia menahan dirinya di meja ketua OSIS sambil menatap kearah Blade tidak senang.
Blade tersenyum miring, dia membalas tatapan Danheng dengan senang hati lalu berjalan mendekat, "Ngapain mikir hukuman buat gua sayang?"
Balas Blade main main, dia mencengkram pinggang Danheng dengan kuat lalu membisikan sesuatu tepat disebelah telinganya.
"Sex?"
Danheng sontak berusaha bergerak, namun Blade sudah menahannya duluan, Danheng dipojokkan di mejanya sendiri, Blade mengikat kedua tangan Blade menggunakan dasinya sedangkan tangannya kini mulai melucuti celana yang Danheng gunakan berserta dalamannya.
"Hngh! M-mau ngapain!" Pekik Danheng, Blade hanya tersenyum sambil menahan kepala Danheng agar tidak menengok kebawah, tangannya merogoh kearah saku celananya lalu meraih ponselnya.
Blade menyalakan ponselnya lalu pergi kearah kamera, "Gua rekam memek lacur lo ya?" Ucap Blade sembarangan, Danheng tentu saja tidak setuju, dia hendak bergerak dengan paksa namun dengan mudah Blade berhasil mengalahkannya, Dia mulai menyalakan tombol rekam tersebut, mengarahkan ponsel itu kearah vagina Danheng yang sudah berkedut sejak tadi, Blade memasukan dua jarinya kedalam vagina Blade lalu membuat pose gunting.
"Liat, lo pada harus tau ni memek muat sama tangan gua."
Ucap Blade, tiba tiba dia memasukan semua jarinya kedalam vagina Danheng dalam satu detik, tubuh Danheng sontak bergelonjak tidak nyaman, dia mendesah hebat.
"ANHH! NGH- UHMHH.."
Desah Danheng dengan kuat, tangan Blade terus bergerak meskipun sangat sempit didalam sana, Danheng berusaha menarik tangan Blade keluar namun hasilnya nihil, kekuatan Blade terlalu kuat untuknya.
"B-blade... mngh! l-lepas.. ~!"
Desah Danheng dengan pasrah, air mata mulai membasahi pipinya, ia merasakan tangan Blade yang masuk semakin dalam, dia hanya bisa mendesah dan memohon kepada Blade untuk mengakhiri kegiatan tidak senonoh ini.
Setelah beberapa menit kedepan, Blade menarik keluar tangannya dari vagina Danheng dengan kasar, detik itu juga Danheng mencapai puncaknya dan mengeluarkan cairan putih yang mengenai ponsel Blade.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ex | Oneshoot
Short StoryBlade x Danheng pairing - FW 1. Pussy danheng 2. Highschool au 3. Out Of Character › ooc 4. Nsfw (fanfic jorok)