ᴄʜᴀᴘᴛᴇʀ 19

273 35 3
                                    

✤𝐻𝑎𝑝𝑝𝑦 𝑅𝑒𝑎𝑑𝑖𝑛𝑔✤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

✤𝐻𝑎𝑝𝑝𝑦 𝑅𝑒𝑎𝑑𝑖𝑛𝑔✤

_______

Sekali lagi tampaknya ada kesibukan di dapur, membuat Wonwoo mengerutkan keningnya. Dia sudah hampir dua bulan tinggal di rumah mungil ini dan merasakan perasaan yang aneh, seakan dia berada di rumahnya sendiri, dan seakan Seungcheol memang seharusnya berada di manapun dia berada. Wonwoo selalu menahan diri, meskipun kadangkala saat dia menatap Seungcheol dan merasakan gairahnya tiba-tiba naik. Kadang dia bergegas mandi air dingin untuk meredakan gairahnya. Wonwoo tersenyum masam dan berharap ini hanyalah salah satu efek akibatnya selama beberapa lama tanpa seks.

Wonwoo semula berpikir dia akan merasakan gairah ini pada siapapun yang cocok dengan kriterianya. Tetapi ternyata tidak, banyak wanita cantik yang tentu saja bersedia memuaskan hasratnya, tetapi dia hanya ingin Seungcheol, dia tidak mau yang lainnya. Dia tidak mau dengan lelaki manapun selain Seungcheol. Dengan langkah tenang dan memasang ekspresi datar, Wonwoo melangkah memasuki dapur.

"Ada apa ini?" Dilihatnya lelaki manis itu sedang mengiris sepotong besar kue bolu lemon berbentuk lingkaran dan meletakkannya ke dalam wadah kotak-kotak. Di kotak yang lain ada nasi, sup rumput laut, daging, yang tampak lezat dan berkilauan karena sausnya, dan juga beberapa botol jus jeruk.

"Kita akan piknik!"

Seungcheol tersenyum lebar. Cantik sekali, sekali lagi Wonwoo merasa dadanya berdebar.

"Hari ini cuacanya cerah sekali dan ayah setuju untuk piknik di tengah kebun teh di pegunungan, kau pasti suka Wonwoo, mungkin selama ini kau kepanasan di sini, tapi aku jamin di kebun teh nanti, kau akan merasa kedinginan."

Wonwoo hanya terdiam mengamati Seungcheol yang tampak sangat ceria, lelaki manis itu bersenandung sambil mengatur bekal-bekal pikniknya ke dalam tas berbentuk keranjang besar yang telah di siapkannya. Piknik di ruangan terbuka, berbahaya. Apalagi Wonwoo mulai menemukan petunjuk bahwa beberapa agen pemerintah yang khusus melakukan maintenance terhadap hubungan luar negeri secara rahasia, mulai mengendus perjanjian kerjasama antara Profesor Choi dengan organisasi asing tersebut. Tetapi sekali lagi Wonwoo melirik ke arah Seungcheol dan merasa tidak tega harus mengatakan bahwa seharusnya mereka tidak pergi piknik.

Yah. Wonwoo hanya harus mencoba tampil tidak mencolok.

Wonwoo melangkah keluar dapur, dan berpapasan dengan Profesor Choi, mereka bertatapan mata penuh makna, "Kenapa kau menyetujui kegiatan piknik di luar itu?" Tatapan Wonwoo tampak mencela, "Kau tahu bukan bahwa itu berbahaya?"

Profesor Choi tampak menyesal, "Aku tahu ini berbahaya, tetapi Seungcheol menginginkannya dan dia tampak sangat bahagia dengan rencana itu sehingga aku tidak tega untuk mencegahnya."

Wonwoo mengamati profesor Choi dan kemudian tersenyum pahit. Lelaki ini sama sepertinya, bersedia melakukan apa pun demi mendapatkan senyum ceria Seungcheol.

Dating with The Dark (WonCheol) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang