Jeon Wonwoo X Choi Seungcheol
••••
Lilin-lilin berwarna biru, dengan susunan rapi dan jumlah yang spesifik, sembilan buah. Mengirimkan pesan yang tak mampu dicerna oleh logika. Pesan dari kegelapan yang selalu mengintai. Pesan Sang Pembunuh kepada...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
✤𝐻𝑎𝑝𝑝𝑦 𝑅𝑒𝑎𝑑𝑖𝑛𝑔✤
_______
Yang dirasakan Seungcheol pertama kali adalah perasaan hangat dan jatuh cinta yang mendalam. Seungcheol tersenyum manis, menatap lilin-lilin berwarna biru yang menyala redup, jumlahnya ada sembilan buah dan diatur setengah lingkaran, tampak begitu indah.
Seungcheol pun mengernyit ketika menelaah perasaannya. Rasa yang dirasakannya bukanlah rasa takut yang membuatnya mual dan sakit.... rasa yang dirasakannya adalah kebahagiaan.... hampir mendekati euforia mendadak.... kenapa bisa begitu?
Sebelum Seungcheol bisa mendapatkan jawabannya, tiba-tiba saja sosok Jeon Wonwoo sudah ada di sana. Lelaki itu menatapnya dengan tatapan mata redup yang khas dan dalam, tatapan mata penuh kesedihan.
"Apakah kau mengerti apa artinya itu?" Wonwoo mengendikkan dagunya ke arah lilin-lilin itu, dan tiba-tiba Seungcheol merasa rasa sesak napas.
─────────ೋღ 🌺
Seungcheol langsung membuka kedua matanya, menatap langit-langit dan begitu tegang. Nafasnya terengah dan dia merasa gelisah. Mimpi lagi. Mimpi tentang Wonwoo lagi...
Ketika dia menolehkan kepalanya, Seungcheol tersentak mendapati Wonwoo ada di sana. Lelaki itu duduk di kursi yang diseret mendekati ranjang, termenung di sana dan tampaknya sudah lama menatap Seungcheol yang tertidur. Matanya tampak tajam, menatap dalam. Lelaki itu sepertinya sudah lama duduk di sana untuk mengawasinya.
"Mimpi buruk?" Suara Wonwoo terdengar serak... dan lembut.
Seungcheol mengernyitkan keningnya, semua informasi yang diberikan kepadanya menunjukkan bahwa lelaki ini sedang menargetkannya untuk menjadi korban berikutnya, tetapi sekian lama Seungcheol dalam tahanannya dan lelaki ini tidak segera membunuhnya.
Apakah yang direncanakan oleh pria kejam itu sebenarnya?
Seungcheol mengangkat tubuhnya hingga duduk di atas ranjang, lalu beringsut sejauh mungkin dari Wonwoo, membuat lelaki itu mengangkat alisnya dan menatap Seungcheol penuh arti, tetapi tidak mengatakan apa-apa.
"Mimpi apa?" Wonwoo bertanya lagi, dan hal itu membuat pipi Seungcheol merona. Dia tidak mungkin mengatakan bahwa dia bermimpi mengalami perasaan euforia bersama Wonwoo bukan?
"Bukan apa-apa."
Seungcheol pun merasakan keringat mengaliri dahinya, meskipun kamar ini berpendingin. Mimpi tadi rupanya telah sangat memgenuihnya entah kenapa, lilin-lilin berwarna biru itu... Kenapa seolah-olah Seungcheol harus bisa mengingat apa maknanya? Dan apa hubungan ini semua dengan Wonwoo, lelaki dingin itu pasti tahu sesuatu, pasti.
Karena Seungcheol yakin bahwa Wonwoo-lah yang telah meninggalkan tanda itu di mana-mana, di restoran waktu dia kencan makan malam dengan Mingyu, di dapurnya waktu dia diculik, dan di kamar ini ketika dia sadarkan diri pertama kali. Seungcheol harus bertanya padanya.