0,3

196 27 1
                                    


Happy Reading
Janlup votment

"Shh... Dimana ini?" tanya nya pada dirinya sendiri, setelah mencerna apa yang terjadi jisung langsung bangkit namun ia tidak bisa menahan tubuh akhirnya terjatuh kembali

"Shh... Aw..Huaaa ibuu sakitt.. " tangis jisung pecah pasalnya ia baru menyadari jika kaki sebelah kirinya terluka lumayan dalam, banyak darah yang keluar dari sana

"Wangi apa ini?"

"Seperti ada manusia.. Tapi mengapa darah nya begitu segar"

"seperti....

"RAMALAN ITU!!" ucap mereka serempak

-
"Shh... Sakitt.. " jisung yang berusaha bangkit namun ketika ia berdiri rasa sakit bertambah berkali-kali lipat

"Heyyy manusia!!" entah dari mana suara itu berasal namun berhasil membuat jisung gemetar ketakutan

"Huhuu jangan makan aku, makan ikan saja,aku tidak enak rasanya pait"ucap jisung dengan kata terpejam pundak yang gemetar menandakan jisung sangat takut.

"AHAHAHAHA" tawa khas lumba lumba mengelilingi telinga jisung seolah olah seseorang tertawa di depan telinganya,

"Mengapa hantu tertawa,kan tidak ada yang lucu!!" kesal jisung mempout kan bibir nya

"Mengapa hantu tertawa,kan tidak ada yang lucu!!" kesal jisung mempout kan bibir nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Sakitt!! Perutkuuu... Ahahaaha, haduhh mengapa perut ku seperti ada yang menggelitik" perlahan tapi pasti tawa lumba lumba tersebut menghilang

"Heyy!! Aku bukan hantu"

"Kau bukan hantu? Tapi mengapa wujud mu tidak ada?" tanya nya pasalnya ia tak melihat seorang pun selain dirinya

"Coba kau lihat ke atas" jisung yang mendengar hal tersebut mendongakkan berapa terkejut nya melihat seseorang di atas pohon dengan pakain yang menurut nya aneh.

/chenle Xavorco/

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

/chenle Xavorco/

"Huh ternyata kau disana!!" kesal jisung

"Kau manusia?" tanya nya sembari melempar daun daun ke arah jisung

"Yaa, kau kira aku vampir" ucapan spontan jisung membuat pemuda yang ada di atas pohon tersebut terperangah

"Apa kau jisung?" tanya nya lagi dengan tatapan menelisik

"Eum, ada hal yang ingin ku tanyakan kepada mu apakah boleh?" pemuda tersebut lantas menganggukkan kepalanya

"Sebenarnya tempat apa ini?"

"Neswa atau yang lebih di kenal Ardenneswa mungkin kau akan terkejut mendengar siapa saja yang tinggal disini" jisung yang merenggut kebingungan

'apa maksud pemuda aneh tersebut' batin jisung

"Huh, seperti kau tidak mengerti tapi yang terpenting kita harus cepat pergi sebelum vampir mencium keberadaan mu" setelah berucap pemuda tersebut loncat dari pohon membuat jisung kaget pasalnya pohon itu lumayan tinggi

"Hey! Cepatlah apakah kau mau mati di tangan mereka!" ucapan pemuda tersebut membuat lamunan jisung buyar seketika.

"Ah iya iya"

—————     skip  -        ———————

Jisung yang kagum dengan bangunan di depan nya, seperti istana pikirnya namun ia berfikir lagi mengapa ada istana di dalam hutan aneh sekali pikirnya.

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"

"Selamat datang pangeran" hormat para dayang dan prajurit serempak mereka menundukkan pandangan nya sebagai tanda penghormatan

Chenle yang hanya acuh dengan sambutan tersebut memilih menarik  tangan yang lebih muda untuk masuk

Mereka yang sudah sampai di taman belakang, chenle yang langsung mendudukkan dirinya sedangkan jisung masih berdiri ia memikirkan sekarang ia di mana?

Tak tahan dengan pertanyaan itu jisung lantas melontarkan pertanyaan tersebut ke pemuda aneh yang sudah duduk di samping nya

"Kita di mana?"

"Kita di istana ku" jawab chenle dengan enteng

"Aku ingin pulang bukan ke istanamu" kesal jisung

"Huh bagaimana kau bisa pulang sedangkan kau saja belum menyelesaikan tugas mu dari moon goddess" chenle merolingkan matanya jenggah dengan pemuda tersebut

"Aku tidak MAU!! dan aku tidak tau,
Aku hanya ingin pulang Huaaaaa ibuu... " jisung yang tak bisa membendung rindu terhadap ibunya seharusnya ia ikut ibunya saja kepasar.

'nasi sudah menjadi bubur semuanya sudah terjadi, dan sia sia jisung menyesalinya'

-
NOTE : Hello woo up lagi nih wkwk sorry kemaren wp ku erorr jadi ga bisa up..

-lost in another world || Park JisungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang