Bab 2

104 20 0
                                    

Han terlihat masih tidur dikamarnya sedangkan Minho sudah rapi dengan seragam sekolahnya. Jam sudah menunjukkan pukul 6 pagi, masih ada waktu satu setengah jam untuk bel masuk sekolah. Setelah beres dengan tampilannya Minho segera ke dapur dan membuat sarapan untuk dirinya dan Han. Minho tidak mengijinkan Han masuk ke dapurnya. Pernah saat itu Han ingin memasak mie, saat menunggu airnya mendidih dia malah ketiduran dan membuat panci gosong, untung Minho mengetahuinya lalu segera mematikan kompor, Minho tak habis pikir dengan bocah nakal itu. Bagaimana mau mengurus suami dengan baik? Hayoooloohh Han...

Sarapan sudah tertata rapi dimeja makan, tapi sampai saat ini Minho belum melihat Han keluar dari kamarnya sedangkan waktu sudah pukul 6.40. Perjalanan dari apartemen ke sekolah membutuhkan waktu 20 menit, Minho sebagai ketua osis dan panutan siswa lain tentu tidak boleh telat.

"Ck mau sampai kapan dia tidur." rutuk Minho, dia langkahkan kakinya pada pintu kamar Han.

"HAN BANGUUNN!"

Tak ada jawaban dari sang pemilik kamar.

"KALAU LO GA BANGUN DAN SIAP-SIAP, SARAPAN LO BAKALAN GUE BUANG." Masih dengan teriakan dan sedikit ancaman dari Minho.

"JANGAN TERIAK BEGO, INI JUGA GUE LAGI SIAP-SIAP, SABAR DONGGG, AWAS AJA SARAPAN GUE LO BUANGG" Balas Han tak kalah keras. Pasalnya Han itu tipe orang yang harus sarapan dulu sebelum melakukan aktifitas. Tak lama Han keluar dari kamarnya dan menuju meja makan.

"Kalo pake seragam tuh yang rapi, mana dasi lo?" Minho melihat tampilan seragam Han yang dikeluarkan dan tidak dikancingkan serta memakai kaos hitam untuk dalamannya.

"Ribet amat anjir harus pake dasi segala."

"Itu peraturan yang harus lo patuhi disekolah, lo udah kelas 11 sampe kapan lo mau banyak tingkah kaya gini, otak lo emang udah pinter tapi kalo lo ga punya etika, itu percuma."

"Lo bisa ga sih sehari aja ga bikin gue emosi, mau tampilan gue kaya gini kek mau telanjang kek, itu terserah gue lah!"

"Peraturan tetap peraturan Han, lo ga bisa seenaknya."

"Peraturan tai anjing, peraturan dibikin tuh buat gue langgar, gue bukan babu sekolah kaya lo."

"Han gue ga suka bahasa kasar lo saat kita lagi makan." Dingin Minho.

"Lo yang mulai Minho, kerjaan lo jadi ketua osis kan udah banyak jadi gausah repot-repot urusin gue. Urusin aja hidup lo yang datar dan ambis itu. Gue udah ga mood sarapan, abisin aja tuh makanan sisa punya gue."

Han beranjak meninggalkan Minho dengan moodnya yang buruk, Minho kini hanya menghela nafas kasar dan menahan emosi. Minho hanya tak ingin Han melakukan kenakalan-kenalan yang akan membuat Han rugi, dia juga sudah lelah harus menghukum pemuda itu. Tugas Minho jadi ketua osis tersisa satu semester lagi, dirinya sudah harus membereskan sisa tugasnya dan fokus dengan ujian akhir serta belajar untuk masuk universitas.

^
^

Minho dan Han sudah sampai disekolah, untungnya mereka tidak telat karena tadi sempat berdebat dulu. Apakah mereka pergi bersama? Jelas itu tidak mungkin. Minho pergi dengan mobilnya, sedangkan Han dengan motor sportnya. Minho bisa saja pergi duluan dan meninggalkan Han, tapi dirinya tidak bisa karena maminya Han sudah menitipkannya pada Minho. Pernah Minho pergi duluan dan tak membangunkan Han, yang terjadi Han malah membolos dan tertidur seharian dikamarnya.

Mereka juga tidak mungkin datang bersama, semua orang tau bahwa Minho dan Han tidak dalam hubungan yang baik. Pasti akan jadi trending sekolah apabila keduanya kedapatan pergi bersama, yaaa harusnya sih tidak masalah karena keduanya sudah bertunangan. Tapi mereka menutup rapat-rapat fakta itu, termasuk pada teman baik mereka.

Destiny (Minsung)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang