Bab 1: Awal dari Pencarian
Di suatu sudut kota yang tak pernah benar-benar tidur, ada seorang pemuda yang mencoba menemukan jalannya. Namanya Ario, seorang lulusan dari universitas di kota kecil yang jarang terdengar. Sejak kecil, ia punya mimpi besar – bekerja di gedung tinggi yang megah, dikelilingi oleh gemerlap lampu kota yang tak pernah padam. Namun, seperti kebanyakan mimpi besar, jalannya tak pernah mulus.
Ario tumbuh di keluarga yang sederhana. Orang tuanya selalu mendukung impian-impian besarnya, meskipun mereka sendiri sering kesulitan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Mereka adalah inspirasinya, kekuatan yang membuatnya terus berjalan. Setelah menyelesaikan pendidikannya di bidang manajemen, Ario yakin bahwa masa depannya sudah di depan mata.
Namun, hidup punya caranya sendiri untuk menguji kesabaran dan ketekunan. Lulus dengan predikat yang membanggakan ternyata tidak langsung membawanya ke dunia kerja. Satu demi satu surat lamaran dikirim, tetapi yang datang hanya keheningan.
"Apa aku tidak cukup baik?" pikirnya suatu malam. "Mungkin, aku perlu lebih banyak berusaha."
Bab 2: Menapak di Dunia Nyata
Pencarian kerja Ario menjadi perjalanan panjang yang dipenuhi dengan harapan dan kekecewaan. Dari satu wawancara ke wawancara lainnya, selalu ada rasa cemas. Beberapa kali ia berhasil mencapai tahap akhir, namun pekerjaan itu tak kunjung datang.
“Jangan menyerah, Nak,” kata ibunya di suatu malam ketika Ario tampak lesu di ruang tamu. “Kamu sudah berjuang sejauh ini, pasti ada jalan untukmu.”
Ario tersenyum tipis. Ia tahu ibunya berkata demikian untuk menguatkannya, tetapi di dalam hatinya, rasa putus asa mulai tumbuh.
Hari-hari berlalu, dan Ario mulai mencoba berbagai strategi untuk menarik perhatian perekrut. Ia memperbarui CV-nya, belajar dari pengalaman wawancara sebelumnya, dan memperbaiki cara berkomunikasinya. Ia juga mengikuti berbagai pelatihan online, memperdalam kemampuan yang bisa membuatnya lebih menonjol di dunia kerja. Namun, tetap saja, hasilnya masih belum terlihat.
Bab 3: Ketika Cahaya Mulai Muncul
Pada suatu pagi yang tenang, Ario menerima panggilan tak terduga dari sebuah perusahaan besar di kota. Mereka tertarik dengan lamaran yang ia kirimkan beberapa minggu lalu untuk posisi analis operasional. Perasaan campur aduk menghampirinya, antara kegembiraan dan ketakutan akan kemungkinan gagal lagi.
Hari wawancara pun tiba. Ario mengenakan setelan terbaiknya dan berjalan ke gedung tinggi yang selama ini ia impikan. Langkahnya mantap, meski di dalam hati masih ada rasa ragu. Ia tahu ini mungkin satu dari sekian kesempatan terakhir sebelum ia mempertimbangkan untuk beralih ke jalur karier lain.
Wawancara berjalan lancar. Ario merasa ini adalah salah satu momen di mana semua kerja keras dan pelatihan yang ia lakukan selama ini benar-benar membuahkan hasil. Namun, ia juga tahu bahwa keputusan akhir ada di tangan perusahaan.
Bab 4: Sebuah Awal Baru
Beberapa hari setelah wawancara, Ario mendapatkan kabar yang selama ini ia tunggu-tunggu. Telepon berbunyi, dan suara di seberang mengatakan dengan tenang, “Selamat, Anda diterima sebagai bagian dari tim kami.”
Sekejap, semua perjuangan, kekecewaan, dan rasa putus asa yang pernah ia rasakan seolah menguap. Di titik itu, Ario menyadari bahwa perjalanan hidupnya baru saja dimulai. Apa yang ia pelajari selama ini bukan hanya tentang mendapatkan pekerjaan, tetapi tentang menghadapi kegagalan, belajar dari kesalahan, dan terus bergerak maju meski jalan terasa berat.
YOU ARE READING
Langkah di Antara Mimpi dan Realita
General FictionCerita Perjalanan Setelah Lulus kuliah.