Ch 038 - [Perasaan yang Campur Aduk]

284 9 3
                                    

Aku Sudah Menciduk Banyak Pasangan Muda Sebelumnya.

Keinginan Sheng Wang untuk tinggal di asrama sekolah tidak berjalan dengan baik. Saat mereka mengatakan keinginan mereka, banyak pertentangan yang muncul. Pertentangan itu muncul dari Sheng Mingyang, Jiang Ou, serta pengasuhnya, Bibi Sun.

Sheng Mingyang mengirim panggilan video tiga kali berturut-turut. Pada panggilan ketiga, Sheng Wang akhirnya mengangkatnya. Setelah itu, dia diomeli habis-habisan sampai kepalanya berdengung. Saat itu sudah pukul satu pagi. 'Ensiklopedia Hidup Sehat' yang Sheng Wang baca sama sekali tidak sesuai dengan hidupnya. Dia terus saja menerima pesan baru.

Dengan earphone yang dijejal ke telinganya, Sheng Wang membuka 10+ voice note dari ayahnya. Sheng Wang sangat memahami ayahnya. Dia tahu apa yang akan dikatakan ayahnya di voice note hanya dari kata-kata awalnya saja.

"Pasti ada sesuatu yang membuat anakku tidak senang, lantas kenapa kamu ingin tinggal di asrama jika semuanya baik-baik saja?"

"Sheng Wang, tolong bicara dengan ayah, ya?"

"Jangan simpan sendiri, kamu boleh menceritakan apapun. Orang-orang seusiamu selalu menganggap kami orang tua kuno dan kaku. Sebenarnya, kami tidak semua seperti itu."

"Apakah ini salah ayah atau Bibi Jiang?"

Sheng Wang, "......"

Sheng Wang adalah seseorang dengan perilaku yang baik. Sampai sekarang, dia tidak pernah melihat anaknya marah besar pada siapa pun. Namun, pada saat yang sama, dia memiliki sifat yang sangat dominan. Hanya saja sifat dominannya tertutupi dalam penggunaan bahasanya yang sopan, akan sulit bagi orang biasa untuk mengetahuinya.

Mereka yang berurusan dengan Sheng Mingyang sering kali tanpa sadar mengikuti rencana yang telah dia buat untuk mereka. Dia selalu dapat meyakinkanmu, tetapi akan sulit bagimu untuk mengubah pikirannya. Itulah yang sedang terjadi sekarang. Dia masih bersikeras menganggap bahwa putranya memilih untuk tinggal di asrama karena tidak senang dengan situasi rumah tangganya saat ini, Ia bahkan dapat memberi bukti dari berbagai sudut pandang. Meskipun Sheng Wang berulang kali mengatakan, "Saya tidak marah", Tetap tidak ada gunanya. seolah-olah semua ini tidak akan berakhir sebelum Sheng Wang mengakui bahwa kata-kata ayahnya adalah benar.

Pesan suara terakhir berdurasi selama 60 detik, namun Sheng Wang menghentikannya setelah lima detik. Dia melepas dan melemparkan earphone-nya ke meja belajarnya dengan kesal. Setelah beberapa saat melamun ke arah langit-langit, dia akhirnya tidak tahan lagi.

Dia menekan tombol pesan suara: "Sudah kubilang bahwa itu bukan karena aku marah, aku tidak marah, bisakah kau percaya padaku sekali saja?"

Sheng Mingyang segera menjawab: "Aku percaya, sungguh. Ayah hanya bisa percaya jika kau mengatakannya dengan lantang karena ayah takut kau tidak bahagia."

Kejengkelan Sheng Wang sudah memuncak. Dia pada dasarnya mirip dengan ayahnya. Dia tidak akan berteriak dan membentak secara kelewatan karena Ia menganggap sikap seperti itu tidak baik. Bahkan pada saat ini, nadanya hanya terdengar sedikit lebih kasar dan kecepatan bicaranya sedikit meningkat.

"Aku terlalu sensitif, egois, dan temperamental. Aku sering merasa kesal, apa aku pernah tidak menceritakan semuanya kepadamu? Apa ayah pernah sekali saja membantuku? Aku bilang aku tidak butuh anggota keluarga baru, aku baik-baik saja hidup berdua denganmu yang selalu sibuk mengurus kerjaan di mana-mana. Ketika Ayah beri tahu aku kapan Ayah pulang lebih awal, pasti akan selalu kutunggu. Apa Ayah benar-benar mendengarku? Ayah lalu bertemu dengan Bibi Jiang."

Sheng Wang melanjutkan, "Tapi setelah beberapa saat, aku mulai bisa menerimanya. Ibuku sudah tidak ada lagi, masih ada beberapa puluh tahun ke depan. Aku akan jatuh cinta dan menikah ketika sudah dewasa, dan Ayah tidak bisa hidup sendirian selamanya. Jadi kupikir Ayah juga harus bisa menemukan seseorang yang baru, maka dari itu aku akan terima, selama dia tidak menggantikan posisi ibu. Tapi sekarang apa? Ayah membiarkan orang itu pindah ke rumah kita, dimana dari kecil selalu kutempati dengan ibu, tidur di kamar bersamanya, menggunakan dapur tempat ibu memasak, bahkan memasak makanan yang sangat disukai ibu. Ayah benar-benar melakukannya dengan sengaja. Ayah sengaja mencari seseorang yang mirip dengan ibuku, ayah tahu bahwa aku akan merasa canggung dengannya. Selama dia memiliki sikap dan kepribadian yang baik, aku tidak akan bisa marah padanya atau melampiaskan amarahku padanya. Kau merencanakan semuanya, kau menuntutku harus bisa menerimanya cepat atau lambat".

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 10 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

[INDO TRANS] A Certain Someone (The On1y One) / Mou MouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang