Ayura memasuki bilik kamar mandi di lantai tempatnya bekerja. Jam menunjukkan pukul sebelah siang dan satu jam lagi adalah waktu makan siang.
Ayura belum mendapatkan pesan dari Devan yang mengatakan pria itu menyuruhnya ke ruangannya.
Biasanya Devan akan mengirimkannya pesan dan menyuruhnya untuk datang ke sana.
Tetapi hingga kini Ayura belum mendapatkan pesan yang dinantikannya.
Ayura merogoh saku celananya dan mengeluarkan ponselnya. Menatap nama Devan yang terpampang di ponselnya sebelum mengirimkan pesan pada pria itu.
Kau ingin makan siang denganku ?
- Ayura
Kedua pipi Ayura memerah ketika membaca pesan yang dikirimkannya pada Devan untuk sekali lagi.
Sialan! Ini adalah kali pertamanya Ayura yang mengajak pria itu untuk makan siang bersama dan kenapa dia jadi seperti remaja baru kasmaran seperti ini.
Sial! Kau akan menjadi ibu, Ayura. Tak sepantasnya kau memerah hanya karena mengirimkan pesan pada pria yang tak lain dan tak bukan calon ayah anakku.
Menyebalkan sekali.
Senyuman Ayura semakin berkembang ketika mendapat balasan Devan yang mungkin akan membuatnya tersenyum hingga sore.
Tentu! Aku akan menggeser rapatku untuk makan siang denganmu. Maaf lupa mengabarimu
- Devan
Ayura segera mengetikkan balasan dan mendongakkan kepalanya ketika mendengar pintu toilet terbuka. Menandakan ada yang masuk ke dalam toilet.
Jangan menggeser rapatmu, Dev. Kita bisa makan bersama malam nanti.
- Ayura.
Send dan belum ada satu menit ponselnya bergetar lagi yang menandakan ada balasan dari pria itu.
Oho... Tidak mungkin aku menolak ajakan spesial dari perempuan cantik bukan ? Aku menunggumu di ruangan, dear
Tidak sabar menantimu
- Devan
Ayura tertawa melihat jawaban itu dan ia refleks menggelengkan kepalanya. Sebelum memasukkan kembali ponselnya ke saku.
Ayura hendak menyelesaikan kegiatannya ketika ia mendengar obrolan di luar toilet yang membuatnya menghentikan langkahnya.
"Kau akan pakai apa di acara nikahan Mr. De Lana ? Ah... Bukankah perempuan itu sangat beruntung. Ayura, dia akan menikahi CEO Tampan kita" ucap perempuan itu yang membuat Ayura terdiam.
Namun bukan itu yang membuat Ayura penasaran. Melainkan suara decakan seseorang sebagai sahutan dari perempuan sebelumnya.
"Cih itu namanya bukan beruntung. Aku berani bertaruh jika Ayura dari divisi pemasaran itu memanjat naik ranjang Mr. De Lana. Kau tak melihat penampilannya ? Dia terlihat jalang sekali"
Ucapan perempuan itu seketika membuat Ayura menundukkan kepalanya dan menatap penampilannya yang menggunakan setelan kantoran pada umumnya.
Ayura bahkan yakin jika bajunya ini lebih sopan daripada perempuan lainnya yang mungkin lebih ketat daripada yang dikenakannya.
Namun mungkin karena kehamilannya. Tubuh Ayura sekarang makin berisi. Bahkan Ayura juga yakin jika berat badannya akan nambah beberapa kilo lagi.
Awalnya Ayura ingin mengabaikan perkataan dua orang itu dan memilih diam sampai mereka berdua keluar. Namun nyatanya perkataan selanjutnya dari perempuan itu membuat Ayura merasa geram.
![](https://img.wattpad.com/cover/374307865-288-k761734.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Trapped By Mr. Gay
Romance"Kau menyelidiki diriku ?" Bisikan itu terdengar begitu pelan dan membuat sosok pria di depannya tersenyum kecil. Senyuman yang membuat jantung Ayura berdebar kencang. Devan terlihat berdiri dari tempatnya dan bergerak mendekatinya. Posisi Ayura yan...