Ketenaran, uang, percintaan! Bukankah hidup sebagai bintang pop adalah yang terbaik?! Namun ketika sebuah skandal jahat membahayakan segalanya, bisakah Lisa memperbaiki citranya dan menemukan cinta lagi?
Lisa memutuskan untuk menunda pernikahan Lisa dan melakukan tur.
"Jungkook, apakah kau benar-benar yakin tidak keberatan menunda pernikahan kita sampai tur selesai?"
"Ya, Lisa. Sekaranglah waktunya untuk melakukan tur! Kita akan punya banyak waktu untuk pernikahan".
Lisa menariknya ke dalam ciuman erat, hati Lisa membengkak karena cinta dan kegembiraan untuk tur yang akan datang.
Saat itulah Darren angkat bicara.
"Jangan buang waktu lagi, Lisa. Kita bisa menayangkan pertunjukkan ini dalam seminggu!".
Matanya melebar dan Lisa terkesiap kaget.
"Seminggu?!"
"Atau kurang! Tidak ada waktu yang terbuang, terutama karena penggemarmu sangat menginginkanmu!"
"Itu memang masuk akal. Kau tahu apa? Ayo lakukan!".
Dua bulan kemudian, setelah pertunjukkan dan pertemuan penggemar yang tak terhitung jumlahnya, inilah waktunya untuk pertunjukkan terakhir tur AS Lisa.
"Bisakah kau mempercayainya? Ini pertunjukkan terakhirmu malam ini"
"Aku tahu, kan?! Kemana waktu telah berlalu?"
"Kau bisa mengatakannya lagi. Tapi tampil di depan penggemar adalah tujuan lahirmu, sayang".
Lisa segera menyegarkan diri dan mulai bersiap-siap.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jungkook berangkat untuk melakukan pemeriksaan peralatan di menit-menit terakhir.
Lisa akan memulai pemanasan vokal sebelum pertunjukkan ketika Lisa di ganggu oleh keributan dari luar ruang hijau.
'Apa yang sedang terjadi?!'
Lisa keluar ruangan dan melihat penjaga keamanan menghalangi jalan bagi seorang gadis muda dan ibunya.
"Maaf, aku tidak bisa membiarkanmu lewat"
"Tolong! Aku hanya ingin bertemu Lisa sekali lagi!".
Suara gadis itu familiar dan Lisa tiba-tiba menyadari di mana Lisa pernah melihatnya sebelumnya.
"Ayo sayang...ayo kita berangkat".
Gadis muda itu berbalik, sedih. Tapi Lisa berlari ke arah mereka sambil tersenyum.
"Halo! Aku ingat kau!".
Gadis itu berputar, matanya melebar, terpesona.
"Ya ampun...kau benar-benar ingat aku?!"
"Kau spesial. Tentu saja, aku ingat!".
Lisa memeluk gadis itu dengan pelukan, dan dia memberi Lisa senyuman terbesar yang pernah Lisa lihat.
