MLJ-VIRAL3

2 0 0
                                    

   Episode 3 

Terdengar suara notifikasi yang sudah lama tidak kudengar. Bumble? Wah kapan aku mengaktifkannya lagi ? MATCH !

"Hallo mba Andien. Elo yang aktifin bumble gue ya?"

"Yoeh, eh ini gue lagi chat neh , ada yang cakep by. Bentar gue lagi sibuk jawab jawabain,biar elo ada kencan minggu ini ."

Mba Andien kakakku yang cukup posesif, sudah muak dengan keangkuhan ku menghadapi pria. Aku tahu, aku tidak secantik itu untuk angkuh. Tapi, aku rasa penyebab aku angkuh adalah aku cukup kaget dimana sudah terbiasa tidak ada cowok yang menyukaiku, dan hal itu berubah drastis sejak aku mengenakan seragam abu putih dengan tubuh yang langsing. Ditambah lagi aku adalah anggota cheerleader yang cukup dikenal di kota Bandung. Untuk menjadi terkenal di sekolah, bukanlah suatu hal yang membuat aku kaget. Karena sebenernya aku selalu di geng yang berkuasa di sekolah, tapi yang cantik ya teman temanku. Cowok cowok menelfonku karena ingin menanyakan soal teman temanku yang cantik.

"Gue udah capek mba, gak pernah ada yang bener they all pervert."

"Eh lihat deh ada neh yang Namanya Aldo, lagi ngobrol ama gue. tipe lo neh "

"Elo tahu kan apa yang terahir terjadi ama gue ngikut ginian?" aku mengingatkan.

"Eby elo tahu gak kenapa tiba tiba gue aktifin lagi? Karena sepupunya temen gue baru dapaet jodoh dari sini."

"Mba semua udah gue jalanin untuk cari jodoh, keluar kota berharap ketemuan di pesawat nyatanya cuman ada di film, ikut komunitas olahraga ? ga dapet juga! dijodohin sama temen? Yang ada tu cowok gue jodohin sama temen gue."

"itu SALah lo dikenalin cowok malah dikenalan ke temen cewek loe."

"Karena kita gak cocok."

"Elo baru jalan sekali ama cowok itu kan? Dan elo langsung bilang ga cocok, langsung dikenalin ke temen cewek loe. Mereka nikah. Elo masih jomblo."

"Maybe I'm not lucky in love."

"Heh udah umur berapa lho masih mikir gini! Kalau elo ga bales balesin tu cowok , gue suruh Mas adit yang bales balesin "

"Ide bagus! Jadi kalau ketemu cowok pervert. Biar tau rasa tu cowok lagi gombalin mas adit."

Kriiing terlihat di nama Danish

Semoga tidak ada masalah, mendapat telfon dari host sebelum live, pikiran ku sudah bermacam macam. Apakah dia akan telat lagi, apakah dia baru bangun dengan keadaan hangover seperti yang sudah pernah terjadi.

"Danish kenapa?" , aku jawab sambil memasuki kereta mrt

"Eby elo harus tanggung jawab gue di bully abis abisan dan bentar lagi elo juga bakal dibully, cek instgram sekarang, tiktok semua deh ."

"Danish elo ngomong apa si ?? kenapa ada apa? ... Hallo hallo..."

Disaat aku mau menelfon balik Danish yang sudah memutuskan pembicaraan, hp ku berdering dengan harapan Danish yang menelfon kembali, namun yang terlihat di layar adalah Budak rating calling, ya ini yang kutulis untuk kantorku.

Disaat aku menjawab telepon dari kantor, terdengar suara Arby " Danish kenapa sih? Dia bilang bully apa lah gitu , emang ada apa?" langsung kutanya sebelum arby berbicara

"Wah gue nelfon buat iseng doang mau ngerjain lu, "

"Ah elah udah ah tutup telfon gue mau nelfon danish"

"Jangan panik mba gue tau elo udah tua, tenang sekarang juga gue jalan neh ke ruangannya Danish" seru sang asisten produser yang hobi mengerjaiku di setiap ada kesempatan.

MILLENIAL'S LOVE JOURNEYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang