"SHAME ON YOU"
Dalam hitungan detik kopi seharga 40 ribuan itu mengotori wajahku, hijab dan baju putih favoritku. "WOII mba elo ada masalah apa? " teriakku, sambil mengusap wajahku yang lengket karena kopi. Disaat itu aku mendengar ada yang komentar "Pelakor kali" . karena satu orang berkata seperti itu semua pun meneruskan "Oiya pelakor kali "
Pelakor? Kata itu membuatku sedikit panik. Aku perhatikan kembali Wanita yang baru saja menumpahkan kopi padaku dari atas sampai bawah, dia cukup cantik ditambah dengan lekukan tubuhnya yang terlihat jelas dengan pakaian ketatnya. Tapi aku sangat yakin tidak pernah mengenalnya ....jangan jangan dia istrinya si??
"Apa si yang di otak kalian sampai ngundang pedofil ke acara kalian? "
Pedofil? Apa ini yang bikin danish telfon dengan suara panik
"Jamal Safa? Mba numpahin kopi ke saya karena program saya , Danish show ngundang Jamal Safa?"
"Kalao ga diginin ga akan kapok kalian orang tv . capek gue sama narasi narasi kalian yang bodoh ."
"Saya juga dapet perintah dari atasan saya mba."
"Produser kan punya suara " teriak seorang netijen sekitar
"Mba mau coba jadi produser gantiin saya?" tantangku
"Elo semua orang tv sama aja, sesat , ga bermutu . Di negara mana yang ngundang mau pedofil ke tv ? Apa coba tujuan wawancara yang jelas jelas udah salah, pake nyanyi nyanyi segala lagi!"
"Mba yang mba tonton itu bukan program saya, memang danish show ngundang Jamal Safa, tapi itu cuman satu segment dan...aku juga ga ikhlas mba ngundang orang kaya gitu."
Kami menjadi tontonan orang banyak dan tidak sedikit yang merekam kejadian ini. sebagian orang ikut memberikan wajah djudmental padaku. Ku mendengar ada seorang berkata "Emang udah pantes deh orang tv dikasih pelajaran."
"Udah mba ? ada lagi yang mau diomongin?. Karena gue gak rela ada darah di muka gue."
Wanita itu terlihat terkejut dengan ucapanku.
"Ngundang pedofil ke tv buat gue hanya karena sebuah keterpaksaan dari tuntutan atasan, sedangkan mba beli produk yang dukung genosida adalah kemauan mba sendiri. "
Sebenernya apa masalah Wanita ini, kenapa semarah itu hanya karena hal seperti ini.
"Heh..."
Belom sempat si Wanita itu mengeluarkan kalimatnya, seorang laki laki datang dengan gagahnya didukung tubuh yang menandakan sering berkunjung ke tempat fitness.
"Cukup semua tontonannya cukup!, gak perlu kumpul-kumpul gak ada tontonan apa disini."
Pria yang sedang menyelamatkanku ini adalah pria yang sudah lama kukekenal dan memang sudah lama menyatakan cinta padaku, namun aku selalu menolaknya. Tidak berapa lama satpam datang, dengan kesal pria itu berkata pada satpam "Kalian telat, puas liat wanita ini dipermalukan ?!"
Pria itu menarik tanganku dari kerumunan orang banyak, persis seperti di drama drama korea, namum perbedaannya adalah ...
"Ya Allah what happened? Gue udah deg degan banget neeeek . Gimana laki banget gak gue tadi?" Ember sang make up artis yang tidak berhenti melamarku hanya untuk sebuah hubunngan kamuflase. "Elo itu emang membutuhkan gue, kebayang gak loe nikah sama gue." Kalau diam dia memang terlihat seperti laki yang sering nge gym dengan gaya metroseksual.
"Ember bisa diem dulu, gue masih mencerna apa yang baru terjadi. Tapi makasih banget. Gue gatau kalau tadi gak ada loe."
Aku pun memeluknya
KAMU SEDANG MEMBACA
MILLENIAL'S LOVE JOURNEY
Storie d'amore"From Hello to swipe wright", kalimat ini menggambarkan pengalaman kencan yang dialami Eby sebagai seorang millennial. perjalanan cintanya yang tidak terlalu mulus, membuatnya terpaksa mengikuti sebuah aplikasi dating yang sudah ia download dan dele...