Hallow all!
Kembali lagi dengan kuh!"Yang namanya janji, pastinya harus di tepati, tapi kenapa kau malah mengingkarinya!?" -???
~✧HAPY READING ALL♡✧~
***
Suasana riuh rendah di pasar antik membuat siapa saja yang di sana merasa bahagia, banyak sekali toko kecil yang menjual perhiasan-perhiasan indah di sana dan kuno. khususnya Rui yang kini berjalan bersama Serena, gadis cantik bergaun hitam pendek dengan hiasan emas dan perak itu kini tengah sibuk memilih sebuah gelang, gelang sederhana yang terbuat dari sutra yang dikepang lalu dihiasi dengan permata berbentuk sayap malaikat di tengahnya.
Rui sempat terkekeh saat Serena juga menyuruhnya untuk memakai gelang yang sama, Rui hanya menurut mengambil gelang dengan sutra berwana biru tua, sementara Serena memilih warna putih, hiasan permata pada gelang mereka sama persis.
Usai berurusan dengan gelang, berganti lagi ke arah kalung, Serena membawa koin sendiri, padahal Rui sudah menawarkan untuk memakai koinnya saja untuk Berbelanja, tapi Serena menolaknya karena merasa tak enak.
Saat itu atensinya teralihkan dengan sebuah kalung bertali hitam dengan bandul berbentuk pecahan kristal putih, karena dirasa cocok, tanpa pikir panjang Serena langsung membelinya, Rui meraih kalung itu lalu ia hantu pasangkan di leher Serena, membuat rona di wajahnya sedikit terlihat.
"Cocok untukmu," puji Rui penuh ketulusan.
Saat itu Serena tertawa kecil, hingga kaki mereka berdua kembali melangkah menuju lapangan berumput halus di pinggir perbatasan eutemia, dimana hanya ada jurang di depan sana.
Angin bertiup lumayan segar, burung-burung dan kupu-kupu berterbangan dengan bebas, beberapa bunga yang tumbuh di sana bergoyang ke kanan dan ke kiri karena tertiup angin, langitnya begitu biru, dengan alas rumput yang lembut.
Mereka berdua merebahkan diri di hamparan rumput itu dengan senyuman yang tak kunjung memudar, tiduran ke arah yang berlawanan, kepala mereka jadi dekat satu sama lain, manik mata itu memperhatikan betapa indahnya suasana dan cuaca hari ini.
"Rui, senang bisa berjalan-jalan denganmu!" seru Serena bahagia, Rui terkekeh ringan memejamkan matanya merasakan semilir angin segar yang berhembus mengenai kulit.
"Bukan masalah, aku pun senang melakukannya," sahut Rui dengan nada lembut.
Jujur Serena sangat menyukai kepribadian orang disebelahnya ini, Rui tak suka dipanggil dengan embel-embel 'pangeran' dia lebih suka di panggil namanya saja, hatinya lembut, senyumannya manis, nada bicaranya yang lancar, lalu sikapnya yang sangat perhatian dan juga tangguh, Serena tau kalau Rui menyimpan kristal legterna di jantungnya, Serena bisa menilai Rui tangguh karena mampu menahan itu sendirian, dibalik topengnya.
"Aku menyukaimu," ujar Rui tiba-tiba, Serena sontak menoleh di saat Rui juga menoleh kearahnya, wajah mereka bertatapan sangat dekat, membuat keduanya seketika memalingkan muka masing-masing dengan kuping yang memerah sempurna.
"Jangan bercanda!" gelak Serena tertawa kecil, matanya menatap ke arah langit lagi.
"Aku tidak bercanda,"
Serena terdiam untuk sementara waktu, senyuman manis kini kembali terukir jelas di wajahnya, "aku juga." Jawab gadis itu penuh senyuman.
"Tapi aku tak ingin kita menjadi kekasih!" ujar keduanya tiba-tiba secara bersamaan, membuat keduanya terdiam lalu kembali tertawa, Rui menggeleng begitupun dengan Serena.
"Jangan mengikuti ku!" ujar mereka lagi.
Membuat keduanya tergelak bersama lagi, "hei berjanjilah kepadaku," Rui menoleh, mendengarkan apa yang hendak Serena katakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Drama Chapter : 2 KINGDOM [SUDAH TERBIT]
Fantasia[⚠️BELUM DI REVISI⚠️] 2 kerajaan yang tak pernah mengerti, tak ingin berdamai, padahal kalau mereka bersama, pengaruh negara eutemia pasti akan lebih tak terkalahkan