-Mareattaa-
୨୧⸝⸝˙˳⑅˙⋆꒰ 𓇗 ꒱⋆˙⑅˙˳⸜⸜୨୧
Hinata Hyuga terbangun dengan perasaan ganjil. Tubuhnya masih terasa lelah, seperti baru saja selesai dari misi panjang, tetapi pemandangan di sekelilingnya sungguh asing. Bangunan-bangunan menjulang tinggi di sekitarnya, penuh dengan kaca dan beton, sementara suara hiruk pikuk kendaraan dan manusia memenuhi udara. Ini bukan Konoha, dan jelas bukan Suna.
Gadis berambut indigo itu mengerutkan kening, mengingat hal terakhirnya.
Dia sedang menjalankan misi tingkat A, membawa gulungan khusus yang sangat penting untuk diserahkan kepada Kazekage di Suna. Perjalanan panjang melalui padang pasir membuatnya merasa sedikit kelelahan, namun dia tak mau menyerah. Hingga saat itu, segalanya tampak berjalan baik, tetapi tiba-tiba ada ledakan besar yang menyerangnya di tengah jalan. Cahaya yang menyilaukan, kemudian kegelapan.
Hinata meneliti sekelilingnya dengan tajam, lavender tanpa pupilnya berkilat dengan rasa waspada. "Di mana aku?" pikirnya, tangannya secara refleks menyentuh tempat di mana gulungan itu biasanya disimpan. Tapi gulungan itu tak ada.
Tatapannya terombang-ambing di antara rasa bingung dan waspada. Matanya yang berwarna lavender berusaha mencari tanda-tanda dunia yang ia kenal, tetapi semuanya tampak begitu modern, begitu berbeda. Di sudut bibirnya, kecemasan mulai tumbuh, menghantui batinnya.
Ia memutuskan untuk mengaktifkan Byakugan, matanya segera memancarkan energi, melihat menembus bangunan dan kehidupan di kota asing itu. Namun, sesuatu yang aneh terjadi. Chakra sistem di tubuh orang-orang yang dilihatnya tampak berbeda, dan lebih anehnya lagi, ia mendeteksi beberapa aura jahat dan gelap yang bergerak cepat—makhluk yang jelas bukan manusia.
Saat ia mencoba menenangkan pikirannya, tiba-tiba tatapannya menangkap sesuatu yang tidak biasa. Di tengah keramaian itu, sesosok makhluk besar dan gelap, terbuat dari kumpulan energi jahat, meringkik marah. Makhluk itu memiliki tubuh yang tampak seperti bayangan hidup, penuh amarah yang memancar dari setiap gerakannya. Orang-orang di sekitarnya tidak menyadari keberadaannya—hanya Hinata yang mampu melihatnya.
Hinata menelan ludah, "Apa itu...?" gumamnya dengan ragu. Seolah mendengar pemikirannya, makhluk kutukan itu tiba-tiba melompat keluar dari bayangan sebuah gang, matanya bersinar merah dengan haus darah.
Hinata tak punya waktu untuk berpikir lebih jauh. Dia mundur selangkah, mengumpulkan chakra di telapak tangannya, dan dalam sekejap, ia mengambil posisi bertahan.
"Byakugan!" serunya, mengaktifkan kekuatan visualnya, lalu menyiapkan posisi bertarung. Dengan lincah, ia menghindari serangan pertama makhluk itu, gerakannya cepat dan presisi.
"Jūkenhō Ichigekishin!" Dia menghantam dengan telapak tangannya tepat di pusat chakra makhluk itu, melepaskan gelombang chakra yang menghancurkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Her Eyes [Satoru x Hinata]
FanfictionIseng aja. Naruto © Jujutsu kaisen ⭑*•̩̩͙⊱•••• ᡣ𐭩ྀིྀིྀི ••••̩̩͙⊰•*⭑- Mareattaa - ૮ ˶′ﻌ ‵˶ ა