2

217 30 0
                                    

⭑*•̩̩͙⊱•••• ᡣ𐭩ྀིྀིྀི ••••̩̩͙⊰•*⭑

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⭑*•̩̩͙⊱•••• ᡣ𐭩ྀིྀིྀི ••••̩̩͙⊰•*⭑

Hinata berjalan di belakang Gojo, langkahnya tenang namun penuh kewaspadaan. Jalanan kota yang sibuk dengan manusia, suara klakson, dan hiruk-pikuk kehidupan urban terasa begitu asing baginya. Sesekali ia mencuri pandang ke arah pria berambut putih yang memimpin di depannya, mencoba mencerna siapa sebenarnya orang ini.

"Apa sebenarnya tempat ini? Kenapa ada makhluk-makhluk seperti itu?" Hinata bertanya, suaranya masih lembut namun jelas, mencoba mengumpulkan informasi lebih lanjut.

Gojo meliriknya sebentar, senyum kecil tetap terpatri di wajahnya. "Ini dunia yang sedikit lebih rumit dari apa yang mungkin kau kenal, Hinata Hyuga," jawabnya ringan. "Di sini, ada makhluk-makhluk yang disebut sebagai 'kutukan'. Mereka lahir dari energi negatif, emosi buruk, ketakutan, dan kemarahan manusia. Itu sebabnya kau melihat mereka muncul di mana-mana."

Hinata mengangguk kecil, mencerna penjelasan itu. Meski dunia ini berbeda, ada kesamaan dalam konsep energi yang ia kenal. Chakra juga dipengaruhi oleh emosi, tapi makhluk kutukan ini lebih seperti manifestasi dari emosi negatif itu.

"Dan kau?" tanya Hinata, pandangannya kembali tertuju pada Gojo. "Apa peranmu di sini?"

Gojo terkekeh pelan, menghentikan langkahnya untuk menatap Hinata. "Aku? Aku adalah penyihir Jujutsu, orang yang bertugas untuk mengatasi makhluk-makhluk itu." Ia menoleh kembali, melihat kerumunan manusia yang berlalu-lalang. "Tapi aku lebih dari sekadar itu. Anggap saja aku adalah yang terkuat di dunia ini."

Hinata merasakan getaran aneh mendengar pernyataan itu. Bukan karena sombong, tapi karena pria ini mengatakannya dengan keyakinan yang begitu kuat, seolah fakta tersebut tak terbantahkan. Di dalam dirinya, Hinata merasakan campuran antara kekaguman dan kewaspadaan.

Hinata tetap berdiri tegak, pandangannya mengikuti Gojo yang berjalan santai di depannya. Meskipun hatinya masih dipenuhi keraguan, ia tahu bahwa untuk memahami dunia asing ini, ia butuh bantuan—dan untuk saat ini, Gojo Satoru tampak seperti satu-satunya orang yang bisa memberikan jawaban.

Setelah beberapa saat, Hinata akhirnya memutuskan untuk mengikuti Gojo, meski tetap waspada. Langkahnya tenang, namun matanya terus memindai lingkungan sekitar. Ia tak bisa sepenuhnya menyingkirkan perasaan asing yang menyelimuti pikirannya. Kota ini, makhluk-makhluk kutukan itu, bahkan pria di depannya—semuanya terasa seperti mimpi yang tak ia pahami.

Gojo menoleh sedikit ke belakang, memperhatikan Hinata yang berjalan di belakangnya. Ia menyeringai, jelas menikmati ketegangan yang ada di antara mereka. "Jadi, kau tak mau berbagi cerita, ya?" tanyanya dengan nada ringan, mencoba mencairkan suasana.

Hinata memandangnya sejenak, lalu menjawab, "Aku tak tahu apa yang terjadi. Yang terakhir kuingat, aku sedang menjalankan misi di dunia asliku. Tapi tiba-tiba saja aku terbangun di sini."

Her Eyes [Satoru x Hinata]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang