Chapter 22

1.5K 146 23
                                    

Ayura menangkupkan tangannya dengan harap-harap cemas ketika menatap pintu ruang kerja Devan yang terbuka sedikit.

Dari dalam sana Ayura bisa mendengar suara Nicholas serta Devan yang terdengar samar-samar.

Ayura bukanlah oleh yang penasaran akan segala hal. Tetapi Ayura benar-benar merasa penasaran dengan apa yang terjadi saat ini.

Jelas Devan dan Nicholas mengobrolkan sesuatu yang bukan pekerjaan. Entah bagaimana hal itu bisa dirasakan oleh Ayura.

Saat Devan kembali pria itu terlihat menatapnya Lamat sebelum tersenyum seperti biasanya. Hal itu membuat Ayura merasa sedikit berbeda.

Tetapi Ayura memilih tidak mengatakan apapun.

Lalu sekarang Nicholas datang dengan wajah mencurigakan dan membuat Ayura semakin bertanya-tanya terhadap dua pria itu.

Memang apa yang sedang di sembunyikan ?

Sebenarnya Ayura tidak berniat menguping ataupun mencari tau. Hanya saja mereka berdua sudah terlalu lama di dalam. Sedangkan makan malam sudah matang.

Ayura mendekati pintu dan mendengarkan suara Devan yang terkesan begitu dingin. Suara yang sudah tidak pernah di dengarkan Ayura lagi saat ini.

"Aku tinggal tidak datang. Apa susahnya" ucap Devan dingin yang mengundang suara Geraman Nicholas.

"Brengsek kau. Semua tidak semudah itu dan kau tau bagaimana sifat Keyla jika tau hal ini"

Ayura bisa melihat dari selah pintu Devan terlihat menerawang jauh sebelum memaki pelan dan mengusap rambutnya kasar.

Seingatnya Devan tidak pernah sefrustasi itu sebelumnya. Bahkan Ayura tidak pernah melihat suaminya itu terlihat seperti ini.

Dan siapa Keyla ?

Debaran jantung Ayura seolah terpacu mendengar ada sebuah nama perempuan yang tersebut dari percakapan mereka.

"Lalu apa yang kau mau ? Kau terlalu beresiko menemuiku di sini hanya membahas hal tak penting seperti ini brengsek" maki Devan kesal yang membuat Nicholas melipat tangannya di depan dada.

"Salahkan kau yang menjanjikan pernikahan pada Keyla brengsek. Kau menjanjikan hal yang tak mungkin"

Tubuh Ayura menegang mendengar ucapan Nicholas. Bahkan ia cukup yakin jika wajahnya saat ini pasti sudah terlihat kaku dan pucat.

Pernikahan ?

Devan menjanjikan pernikahan dengan perempuan lain ? Bahkan setelah menikah dengan Ayura ?

Sudut mata Ayura terasa memanas membayangkan semuanya di dalam kepalanya ini. Tangan Ayura bergetar memegang gagang pintu di depannya.

Ayura ingin berderap masuk dan menodong suaminya itu dengan berbagai pertanyaan. Namun tubuhnya terlalu kaku untuk melakukannya.

Sampai akhirnya suara Devan membuatnya semakin terasa terjatuh dan terperosok.

"Aku akan menemuinya"

*-*-*

Suara pintu dibuka membuat Ayura mendongakkan kepalanya dan menemukan Devan berjalan memasuki kamar.

Pria itu sempat menolehkan kepalanya kearahnya dan tak lupa memberikan senyuman. Sebelum pria itu beranjak pergi menuju kamar mandi.

Meninggalkan Ayura yang merasa begitu resah.

Setelah makan malam Nicholas pergi dari rumah mereka. Dua pria itu bertingkah tidak terjadi apa-apa.

Sedangkan Ayura juga tidak tau harus melakukan apa. Alhasil Ayura hanya diam saja dan membiarkan pria itu mengobrol ringan bersama Nicholas.

Ayura hanya akan menjawab pertanyaan yang memang diajukan untuknya. Selebihnya Ayura memilih diam.

Trapped By Mr. GayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang