Birthday Cake (4)

165 13 56
                                    

Hai, guys!

Beberapa pembaca bilang kalau Beomsoo nggak cocok peran jahat? Masa' sih? Kalau aku lihat dari foto ini sih menurutku cocok aja.

Apalagi para member bilang kalau, kesan pertama melihat Beomsoo tuh garang, kayak preman, cuma gara-gara Beomsoo dulu alisnya ada scratch, gitu kan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Apalagi para member bilang kalau, kesan pertama melihat Beomsoo tuh garang, kayak preman, cuma gara-gara Beomsoo dulu alisnya ada scratch, gitu kan.

Tapi aslinya... lembut. 😍

Kalau si piyik ini gimana?

Chapter ini panjang banget lho, guys

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Chapter ini panjang banget lho, guys. Dan pastikan sudah membaca chapter sebelumnya.

Happy reading 💖


****


Di sebuah universitas.

Sing mengajak Zayyan ke suatu ruang kelas yang kosong. Disana, ternyata Sing sudah menyiapkan sesuatu. Yaitu satu loyang kue ulang tahun, dengan harga termahal, yang dibeli di toko kue terbaik yang mendapat satu bintang Michelin.

Sing menyalakan lilin berbentuk
angka 19 diatas kue itu. Saat Zayyan memandang kue mahal itu, yang terbayang dalam pikirannya justru kue murah pemberian Leo, dengan lilin berbentuk angka 15 diatasnya, yang Zayyan dapatkan empat tahun lalu.

"Selamat ulang tahun!" ucap Sing. Ketika Zayyan memandang senyum manis Sing, yang terbayang dalam pikiran Zayyan justru senyum ceria Leo, yang sedang mengucapkan selamat ulang tahun.

Zayyan memandang dengan mata berkaca-kaca. Semua itu membuatnya teringat Leo, juga membuat Zayyan semakin merindukannya.

Sing heran memandangi wajah Zayyan. "Hei, Zayyan. Kamu nangis?"

"Nggak," jemari Zayyan mengusap tetesan airmatanya.

Sing tersenyum dengan perasaan ge'er. "Kamu terharu ya karena aku udah nyiapin kejutan?"

Zayyan tertunduk. Padahal bukan karena itu ia meneteskan airmata.

Sing yang masih tersenyum, lalu membelai-belai rambut Zayyan. Kemudian, Sing memeluk Zayyan dengan hangat. "Selamat ulang tahun. Aku mendoakan yang terbaik untukmu, Zayyan. Aku menyayangi mu."

Short Stories XodiacTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang