Bab 1: Kehidupan yang Dulu dan Kehidupan yang Baru

3 0 0
                                    

Elara Collins duduk diam di belakang kelas, matanya fokus pada buku catatan yang penuh coretan di hadapannya, sementara gurunya dengan penuh semangat menjelaskan materi pelajaran. Namun, tidak ada satu kata pun yang berhasil menembus pikirannya yang buntu. Suara tawa dan ejekan halus yang berasal dari sudut lain ruangan seolah-olah lebih keras dan lebih jelas daripada suara gurunya. Elara tahu siapa yang sedang menertawakannya. Bagaimana mungkin dia tidak tahu? Hari-hari di sekolah selalu sama. Tidak ada yang berubah.

"Lihat saja dia," bisik salah satu dari mereka, cukup keras agar Elara bisa mendengarnya. "Peringkat satu, tapi tetap saja dia tidak bisa bicara dengan orang lain."

Tawa kecil itu terus berlanjut, menusuk seperti ribuan jarum di telinga Elara. Dia berusaha mengabaikannya, seperti yang biasa dia lakukan. Namun, semakin hari, semakin sulit untuk berpura-pura bahwa dia tidak mendengar atau merasa terganggu.

Dulu, Elara adalah anak yang ceria, penuh percaya diri, dan punya banyak teman. Semua berubah ketika dia masuk sekolah menengah ini, di mana peringkat akademis adalah segalanya. Dia tidak berniat untuk menyingkirkan siapa pun, terutama bukan Sarah Huntington, gadis yang sebelumnya memegang peringkat pertama selama bertahun-tahun. Namun, tanpa sengaja, Elara merebut tempat itu darinya, dan sejak saat itu, hidupnya berubah menjadi neraka.

Sarah bukanlah gadis yang bisa menerima kekalahan dengan baik. Dia berasal dari keluarga terpandang, selalu mendapatkan apa yang dia inginkan, termasuk posisi teratas di sekolah. Ketika Elara diam-diam menggesernya dari tempat itu, Sarah mulai melihat Elara sebagai ancaman. Dan bukan hanya ancaman bagi posisinya di sekolah, tetapi juga terhadap harga dirinya.

Sekarang setiap hari, Sarah dan kelompoknya akan menemukan cara baru untuk mempermalukan dan menyakiti Elara, baik secara fisik maupun mental. Mereka tidak pernah melewatkan kesempatan untuk mengingatkan Elara betapa rendahnya posisinya di mata mereka, meskipun ia berhasil di dunia akademis. Dan Elara hanya bisa menerima semua itu dalam diam, tidak mampu melawan atau mengelak. Setiap upaya untuk membela diri hanya akan membuat keadaan semakin buruk.

Ketika bel akhirnya berbunyi, menandakan berakhirnya pelajaran, Elara dengan cepat merapikan barang-barangnya, berharap bisa keluar dari kelas sebelum Sarah dan teman-temannya punya kesempatan untuk mengejeknya lagi. Namun, harapannya hancur saat dia melihat Sarah berdiri di depan pintu kelas, menunggunya dengan seringai puas di wajahnya.

"Ke mana buru-buru, Elara?" Sarah bersandar di ambang pintu, tangan terlipat di dadanya. Teman-temannya, Amy dan Rebecca, berdiri di belakangnya, menyeringai seperti biasa.

"Aku hanya ingin pulang," kata Elara dengan suara lemah, matanya menunduk.

"Oh, pulang?" Sarah mendekat, suaranya mengejek. "Apa kamu tidak ingin tinggal sebentar dan ngobrol? Kita bisa membicarakan... peringkat satu, mungkin?"

Ejekan Sarah terasa lebih tajam dari biasanya. Elara merasakan panas di wajahnya, campuran antara rasa malu dan amarah yang tak terbendung. Namun, sebelum dia bisa menjawab, Sarah sudah melangkah lebih dekat, meraih tas Elara dan menariknya dengan kasar.

"Kamu tahu, Elara," Sarah mulai, "Tidak ada yang suka orang yang terlalu ambisius. Kamu seharusnya tahu tempatmu. Di bawahku. Jadi, mungkin lain kali kamu bisa membiarkan aku mendapatkan kembali tempatku yang sebenarnya, ya?"

Tawa Amy dan Rebecca terdengar menyakitkan di telinga Elara. Jantungnya berdebar, tapi bukan karena takut-melainkan karena amarah yang mulai membara dalam dirinya. Selama ini, Elara menahan diri. Dia tidak ingin memperburuk keadaan serta tidak ingin masalah bertambah. Tapi hari ini, sesuatu dalam dirinya mulai berubah.

"Kenapa kamu tidak biarkan aku hidup dengan tenang, Sarah?" Elara akhirnya berkata, suaranya lebih tegas dari biasanya. "Aku tidak pernah mencoba mengambil apa pun darimu. Aku hanya ingin belajar."

Revenge of the Fallen: A Bully's NightmareTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang