Lala

37 9 0
                                        

Jangan berputus asa, Allah tak akan mengecewakan hamba-Nya

♛┈⛧┈┈•༶༶•┈┈⛧┈♛

”Apa maksud nya? siapa yang mengirim pesan ini? ” Batin Depan bertanya-tanya.

Dengan tenang, zevan membalas pesan tersebut dengan sopan, walaupun di dalam hati nya merasa jengkel, ia berusaha untuk tidak meledakan langsung emosinya.

+62 *** **** ****

"ini siapa? ada hubungan apa anda dengan najla?"

satu menit, dua menit bahkan sampai setengah jam, Tak ada balasan lagi dari nomor tersebut.

Karna capek menunggu balasan pesan dari sang "Peneror" zevan pun memilih untuk kembali ke rumah Orang tua najla, berniat untuk menjemput kedua orang tuanya.

Sesampainya ia di ambang pintu, tak lupa zevan mengucapakan salam ”Assalamu'alaikum” dan ia pun langsung duduk di sebelah kerabatnya yakni Gavin selaku abang kandung najla.

”Dari mana kamu than?” Tanya pak malik alias ayah kandung dari najla dan Gavin

”Dari taman sebrang yah, tadi sekalian beli ice cream”

”Oalah gitu. Ya sudah, karna nak Ethan sudah kembali lebih baik kita antar najla sekarang juga daripada menunggu persetujuan dari anaknya kan kelamaan”

”Najla? mau di bawa kemana dia? ” Tanya Zevan dalam hati.

”Oh iya, najla nya kemana mah?” tanya Zevan heran, karna dari tadi ia tak melihat batang hidung najla.

”Ada di dalam than, lagi beres-beres kayak nya”

”oh iya, kamu mulai besok sudah bisa ngajar kan? ”

”In sya Allah udah mah” Jawab Zevan.

tap..
  tap...
    tap....

terlihat wanita memakai baju abaya putih dengan membawa tas ransel berwarna pink di pundaknya”Yuk bu, lala sudah siap” Yah!!, wanita tersebut adalah Najla.

penampilan lala membuat semua orang terkesima, terutama Ethan yang sangat kagum dengan kecantikan lala.

namun sang ibu malah salah fokus, ia sedari tadi melihat lala hanya membawa tas mini, yang hanya memuat alat-alat make up.

Karna Tak ada jawaban dari sang ibu, gavin pun berinisiatif untuk bertanya”La? yang bener aja dong masa mau ke pesantren bawa tas kaya gitu” katanya.

Lala yang di pandang aneh oleh orang-orang sekitar pun ikut memandang dirinya dari atas hingga bawah, Tak ada yang aneh menurut nya.

”Emang kenapa? lala salah bawa tas ya? ”

”coba mas liat isi tas mu” Ujar nya, lala pun langsung menyerah kan tas nya kepada gavin.

Sang ibu pun sontak melototkan mata nya”LAA?? Yang bener aja kamu”

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sang ibu pun sontak melototkan mata nya”LAA?? Yang bener aja kamu”

”kenapa si?? ada yang aneh sama isi tas lala?? ” tanya nya

semua orang yang ada di sana hanya bisa menggelengkan kepalanya.

mereka semua tak habis pikir dengan isi pikiran lala, kok bisa, dia hendak berangkat ke pesantren tapi tidak membawa satu pakaian pun di dalam tas nya.

Ethan alias zevan pun mulai membuka suara, ia menasihati lala dengan sangat lembut ”Ida, sekarang saya ingin bertanya kepada kamu. Kamu mau kemana hari ini??”
zevan pun mulai menghampiri najla.

”mau ke pondok” jawab lala dengan menundukkan kepala nya

zevan pun tersenyum dengan perkataan lala, ia pun melanjutkan ucapannya ”tujuan ida kesana ngapain?”

lala yang di tanya pun hanya menggelengkan kepalanya, dari dulu ia, tak punya niatan untuk menimbang ilmu di pondok pesantren, jika bukan karna di paksa lala tak ingin pergi kesana.

”yaudah, kali ini kamu tidak usah membawa pakaian”

Gavin yang mendengar perkataan sahabat nya pun langsung tercengang, Apa maksud nya? kenapa dia membiarkan lala pergi ke pesantren tanpa membawa pakain? lalu mengapa ia memanggil lala dengan sebutan ida. ucap nya dalam hati

”Heh bambang kalo lala gak bawa baju, gimana caranya dia ganti pakaian yang kotor?”

”gampang, nanti saya belikan lala abaya. kebetulan salah satu kerabat saya mempunyai toko gamis”

mereka pun hanya bisa menganggukkan kepalanya, termasuk kedua orang tua lala.

tak selang lama, mereka pun berangkat menuju pondok pesantren mengendarai kendaraan roda empat.

sesampainya di sana, lala langsung di sambut dengan hangat oleh santriwati di pondok pesantren nya.

Sementara Gavin, Ethan dan ayah nya hanya menunggu di depan gerbang pintu masuk santriwati, karna selain perempuan tidak boleh memasuki area santri putri walaupun orang tersebut adalah orang tua kita.

”jangan nangis donggg, udah malem ibu pulang ya??”

”gakk!! lala nggak mau di tinggal hiks hiks”

”lho, gak malu di liatin mba-mba tuh”

”yaudah sanaa, besok ke sini lagi ya bu?”

lala pun menyalami tangan ibunya di susul dengan teman-teman lala yang ikut menyium tangan ibunda lala.

Terimakasih telah
membaca
di harapkan untuk
tidak lupa memvote
setiap bab sebagai bentuk
apresiasi kepada penulis☺

Gus viral adalah jodohkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang