2.

1 0 0
                                    

Hari ini benar benar tiba, kaluna sudah siap mengenakan gaun yang ia pilih bersama ayhnya dan sekarang ia tengan bersolek di kamarnya. Hanya make up formal dan itu sudah membuat kaluna sangat cantikk.

"Woyy jalang!! Cepetan loo!" Teriakan siapa lagi jika bukan elise. Wanita itu senang sekali memanggilnya dengan panggilan yang terdengar senonoh, sebenci itu dia dengan kaluna. "Iya gw udah siapa gw susul kebawah!". Kaluna merasa tidak semangat hari ini. Siapa yang akan dia nikahi.

Kaluna turun pelan pelan dri anak tangga, dengan higheels ysl yang ia kenakan membuat ia tidak bisa bebas seperti biasanya. Ayah nya sudah menunggu kaluna di ujung tangga, Heri tersenyum dengan anaknya menandakan bahwa semua akan baik baik saja dan berjalan dengan lancar.

Kaluna berjalan bersama ayahnya menuju mobil dan segera berangkat bersama. Sepanjang perjalanan kaluna hanya menatap jalanan kota di malam hari. Sungguh indah kota saat malam hari. Lampu lampu menyorot dari berbagai arah apalagi lampu dari gedung gedung tinggi di kota. Sungguh menakjubkan.

Beberapa menit telah berlalu, kaluna berhenti di sebuah hotel yang sangat indah. Hotel ini sangat mewah, kaluna benar benar tercengang dengan ini. "Ayah kita beneran disini?" Tanya kaluna kepada Heri. "Bener sayang, pihak keluarga laki laki yang ingin disini". "Aku takut ayah". Heri mencoba mengelus kepala kaluna lembut dan tersenyum padanya. "Kalo udh nikah jgn lupa sama ayah, ayah tetap jadi ayahmu kan. Jangan sungkan buat minta bantuan apapun. Dan maaf ayah belum bisa jadi ayah yang baik buat kaluna". Kaluna benar benar dibuat ingin menangis dengan perkataan Heri. Beruntungnya dia mendapatkan ayah modelan Heri.

Kaluna menggandeng tangan ayahnya erat dan masuk menuju resto di hotel tersebut. Setelah keluar lift barulah mereka menuju ruang VIP. Sudah terlihat keluarga tersebut Dimata kaluna. Keringat kaluna sudah bercucuran sedari tadi menandakan kaluna takut dicaci atau mungkin mendapatkan kritikan pedas atas dirinya.

"Ya ampun ini kaluna yang km bicarakan jeng? Cantik bgt yaa". Seorang wanita memeluk Erin, ibunya dan saling berjabat dengan pria yg nampaknya sudah tua, kira kira lebih tua dari Heri. Elise menatap iri dengan kaluna yang disebut cantik. Kaluna tidak peduli dengan itu, kaluna segera ikut untuk berjabat tangan dengan wanita dan pria yang ada di depannya kali ini, sebut saja calon mertua.

Suami istri itu segara mempersilahkan keluarga Bramasta untuk duduk dan menunggu anak mereka karena infonya dia sedang berada di toilet. Tak kunjung lama seorang pria datang dengan kemeja tanpa jas, kaluna melihat pria itu dengan teliti siapakah yang datang itu. Nampak familiar sekali, dan ternyata ia pria yang kaluna pernah lihat di cafe kemarin. Kaluna kaget apakah ia suaminya nanti?.

"Daniell ya ampun nak mama pikir kamu ga bakal Dateng". Daniel mencium tangan kedua orang tuanya dan berjabat tangan dengan kedua orang tua kaluna, elise,  setelah itu kaluna. Kaluna dan pria itu sempat tatap tatapan mungkin agak lama yang membuat bingung dari bunda kaluna. "Ehemm" bunda kaluna memecah keheningan dari kaluna dan Daniel yang tengah tatap tatapan itu.

"Baik sebelumnya ya nak kaluna, perkenalkan saya senja, panggil aja mama senja ya. Lalu ada Sagara Bimantara, bisa panggil papa Sagara, lalu ada Daniel Bimantara dia jadi kakak ipar kamu. Ohya yang terkahir duh mana ya anaknya lama banget, tunggu sebentar ya nak kaluna". Mama senja mencoba menelpon anaknya yang entah kenapa terlihat lama sekali di toilet.

Kaluna dengar mama senja menyuruh anaknya itu untuk segera cepat kemari. Kaluna berpikir ia akan di jodohkan dengan pria yang ia temui di cafe dan ternyata bukan. Entah kaluna merasakan perasaan macam apa ini. Kaluna melihat pria muda yang mungkin umurnya hanya diatas sedikit dengan kaluna, adik dari Daniel Bimantara.

"Nah ini kaluna, anak saya yang akan saya jodohkan dengan kamu nak. Perkenalkan namanya Sabiru Bimantara". Kaluna tersenyum ramah dengan pria ini dan menjabat tangannya untuk tanda berkenalan. Sabiru ini tidak terlalu buruk, mukanya yang ramah dan tidak mengerikan seperti Daniel. Membuat kaluna tidak segan segan dan menunduk takut untuk mengobrol dengan sabiru.

Baddy Boy 'Daniel bramasta'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang