1

2.1K 105 0
                                    

Jsyden kecil selalu tertawa kencang tak memikirkan apapun ia tinggal bersama daddy mommy dan juga adik kembarnya.

Kini jayden tumbuh dengan baik sekarang pun ia sudah kelas 5 sd, dan
Eya lio pun sudah sekolah.

"Kakak bisa keluar!" teriak eya yang sedang berkutik dimeja riasnya sembari memainkan make up mommy nya.

"Eya kamu tuh masih kecil, jangan kayak gini eya!" ujar jayden dramatis menngkup wajah adiknya

Eya merengek "Kak!!! Lepasss!" teriak eya, eya dan lio sekarang sudah sekolah kelas 2 sd.

Masih kecil sekali tapi sudah centilnya minta ampun "Kenapa muka nya digini, gini hah?" tanya jayden melototkan mata.

"Bisr cantik." jawab eya melepaskan tngan jayden.

"Jelek kali kamu." ujar jayden menyilangkan tangannya dan menatao eya lekat

"Jelek kali." teriak jayden.

"Coba iii liat giginya." titah jayden.

Eya membuka mulutnya dan memperlihatkan giginya "Eyy, jorok kli, gigimu kuning." ujar jayden.

"Hei dia adikmu jangan gitu." celetuk arcilla yang tiba tiba datang.

"What, adikku?"

"Kemaren katanya jumpa ditempat sampah." ucap jayden mendekati arcilla.

"Katanya jumpa dia ditempat sampah, gimana sihh." ujar jayden bernada memegang tangan arcilla.

Arcilla dan eya tertawa dengan kelakuan jayden "please yaa, dia bukan adek gue." seru jayden.

"Please lah, mommy!" "Mommy" Pekik jayden dramatis.

"Lo adek gue? Gamungkin kan?" ujar jayden menangkup wajah eya.

"Impossible." ujar jayden.

"Gak mungkin kan?"

"Gak mungkin?" celoteh jayden mendekati poster cowok korea didinding nya.

"Ini sangat gak mungkin." ujar jayden lalu merobek poster cowok korea itu.

"KAKKK!" teriak eya melihatnya.

Jayden tertawa dan berlari terbirit-birit keluar dari kamar eya "Gak mungkin." teriak jayden.

"Mom." ujar eya pada mommy nya.

"Beli lagi sayang." ujar arcilla mengelus rambut eya.

Eya menangis dan menggeleng keras "Gamau!" pekik eya.

"Jayden!" teriak eya berlari mengejar kakanya.

Jayden mendengar teriakan eya bersembunyi dibalik meja nakas disamping pintu kamar eya.

"DARR!" teriak jayden membuat eya terkejut dan semakin menangis.

Jayden balik mengejar eya dikoridor atas melewati kamar jarrel "DADDY!" teriak eya.

Dan dug, kaki eya tersandung sesuatu hingga wajahnya terjedot guci dipinggir nya, jayden gelagapan, eya semkin mengeraskan suara tangisannya.

Jarrel dan arcilla yang mendengar keributan langsung menuju tempat dimana eya terjatuh.

Jayden gelagapan melihatnya lalu memeluk eya, darah mengalir dari dahi eya "Sorry." ujar jayden.

Jarrel berdecak lalu menggendong putri kecilnya membawa kekamar, jarrel terlihat sangat marah pada jayden.

Meskipun tak ada ucapan atau bentakan tapi dari raut wajah sudah terlihat bahwa ia marah besar.

Jayden mengigit bibirnya takut, arcilla langsung merangkul jayden "Jangan nakal." ujar arcilla membawa jayden ke dalam kamar.

JAYDEN IS PATHETIC Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang