5. Gedung Tua

23 8 2
                                    

Mereka berlari sekuat tenaga, rasa lelah yang mendera tak lagi mereka pedulikan. Rasa takut dan adrenalin yang mendorong tubuh mereka untuk terus bergerak, tak memperhatikan ke mana arah kaki membawa. Hingga tiba-tiba, di hadapan mereka, muncul sebuah bangunan tua yang besar dan tampak lusuh di antara pepohonan. Dindingnya terkelupas, jendela-jendela besar berdebu dan pecah di beberapa bagian, memberikan kesan bahwa tempat itu sudah lama ditinggalkan.

"Di sini aman nggak sih?" tanya Yuju, suaranya masih bergetar setelah perjalanan penuh teror di hutan.

"Kita nggak punya pilihan lain," jawab Jhony cepat, matanya menatap gedung itu dengan penuh kewaspadaan. "Yang penting berlindung dulu."

Mereka semua mendekati gerbang gedung tua tersebut, merasa bahwa di dalamnya mereka akan menemukan perlindungan dari apa pun yang mengikuti mereka di hutan. Namun, ketika mereka hendak membuka gerbang besar dan berat, tiba-tiba suara lantang terdengar dari belakang.

"Kalian ngapain di sini?!"

Sontak mereka semua berhenti dan berbalik, melihat Yoona datang dengan tergesa-gesa bersama Yesung di belakangnya. Wajah Yoona tampak marah, rahangnya mengeras, dan tatapannya tajam menembus mereka semua.

"Kalian gila?! Ngerti nggak seberapa bahaya kalian ada di sini?! Bukannya saya bilang untuk mencari mereka buka malah bermain main!!" seru Yoona, tangannya menunjuk ke arah hutan dan gedung tua di depan mereka.

Yesung berdiri di belakang Yoona, wajahnya tenang namun ekspresinya serius, seperti menunggu instruksi.

"Ayo, kalian semua harus kembali ke homeschool. Ini bukan tempat untuk kalian."

Yerin, yang sudah kehabisan tenaga, hampir memprotes, tapi Doyoung cepat menahan tangannya.

"Dengerin aja, kita nggak punya pilihan lain," bisiknya pelan.

Yoona mendekati mereka dan menarik napas panjang sebelum berbicara lagi.

"Sekarang juga. Kalian semua kembali ke sekolah, dan Yesung akan memandu kalian," katanya dengan nada tegas.

Dia berbalik tanpa menunggu jawaban, sementara Yesung memberi isyarat kepada mereka untuk mengikuti.

Mereka semua berjalan dalam keheningan, langkah kaki mereka berat karena kelelahan. SinB yang paling lemah, masih ditopang oleh Jhony, berjalan tertatih-tatih di belakang. Tak lama, mereka keluar dari hutan dan memasuki area homeschool, tempat yang jauh lebih terang dan tenang dibandingkan suasana suram yang mereka rasakan beberapa saat lalu.

Begitu mereka memasuki koridor, mereka langsung disambut oleh Eunha, Umji, Jaehyun, Mark, dan Haechan, yang sudah menunggu dengan cemas di sana.

"SinB! Kalian semua gak apa-apa?!" seru Eunha dengan panik, langsung berlari ke arah SinB yang terlihat paling lemah di antara mereka.

Taeyong, yang sudah merasa bersalah sejak mereka meninggalkan SinB, segera membimbingnya ke kursi panjang yang ada di ujung koridor.

"Duduk sini dulu, lo harus istirahat," katanya pelan, mencoba menyembunyikan kekhawatirannya.

Jaehyun dan Mark segera menghampiri Doyoung dan Jhony. "Apa yang terjadi di sana? Kalian kenapa bisa sejauh itu?" tanya Jaehyun penuh kekhawatiran.

"Kami terpisah di hutan. Ada yang aneh di sana, suara-suara yang..." Doyoung terhenti, matanya menatap sekeliling, tampak masih terguncang.

"Gue gak bisa jelasin sekarang."

Sementara itu, Eunha memeriksa kondisi SinB yang masih terlihat lemah.

"Kaki lo keseleo" katanya dengan nada cemas.

"Gue harus cari bantuan."

Namun sebelum Eunha sempat pergi, langkah kaki perlahan terdengar di koridor. Mereka semua terdiam ketika melihat sosok Lee Sangjangnim, kepala sekolah mereka, muncul dengan wajah tenang namun ada bayang-bayang kemarahan di matanya. Dia berjalan pelan menuju mereka, tubuhnya tegap, dan setiap langkahnya menambah beban ketegangan di udara.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 14 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

HOME SCHOOL (NCT x GFRIEND)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang