Sebulan kemudian.
Debbie mulai bisa beradaptasi tanpa kehadiran ibunya berkat Max. Di luar dugaan, ayahnya membawa kekasih baru ke rumah untuk mengurusi segala keperluan rumah tangga dan keperluan Debbie. Debbie cukup kaget dan bertanya pada ayahnya, kenapa cepat mencari pengganti ibunya.
"Papa sudah menyukainya sejak dulu, tapi papa masih tahu batas! Tidak seperti mamamu yang selingkuh!," jawab ayahnya.
Dijawab seperti itu, membuat Debbie terdiam. Syukurlah, kekasih baru ayahnya merupakan sosok wanita yang baik dan sabar. Ternyata dia adalah mantan kekasih ayahnya dulu. Namun, mereka terpaksa berpisah karena ibu Debbie hamil di luar rencana.
Pantas papa membenciku, pikir Debbie yang mulai mengerti kehidupan orang tuanya dulu.
...
Di sekolah.
Setelah skandal orang tuanya, hubungan Debbie dan Max semakin lengket. Namun seseorang terlihat tidak suka melihat mereka jadian lagi.
"Masa sih cowok kayak gue kalah sama Max?," tanya Ricky pada teman-temannya.
"Lu kurang cepet, bro!," ucap Gavin.
"Kalau gue malah curiga si Max pakai ilmu dukun. Lihat aja Debbie manis gitu mau-maunya sama Max. Padahal cowok pintar lain banyak yang bentukannya lebih proper," ucap Kian.
"Iya, kayak Ricky nih lebih proper!," ucap Gavin sambil mengarahkan muka Ricky ke arah teman-temannya yang menimbulkan gelak tawa.
"Tapi serius nih, daripada dipelet gue lebih percaya si Debbie udah diperawanin Max. Makanya nempel banget," ucap Keyzan yang mengeluarkan pendapat sesatnya.
"Anjing! Yang bener lu?," tanya Kian.
"Gue sependapat, bro!," ucap Elang.
"Yup, nggak mungkin lah Debbie seksi gitu dianggurin sama Max. Minimal grepe-grepelah," ucap Keyzan.
"Tapi penampilan Max nggak ada muka-muka nakal sih, malah sebaliknya kayak lihat Yoo JaeSuk dan Suzy," ucap Gavin tertawa.
"Nah itu.. makanya Max yang untung, Debbie yang apes," balas Keyzan yang membuat mereka semua bergelak tawa lagi.
"Diaaam!," teriak Ricky tiba-tiba.
"Kenapa lu?," tanya Gavin.
"Digigit semut ya?," tanya Keyzan usil.
"Dia lagi kesal lagi target sasaran nggak tercapai, eh malah kecantol sama monyet," ucap Elang, membuat mereka tertawa lagi.
"Kalian jangan asal nuduh Debbie tanpa bukti," ucap Ricky.
"Ciyee, suit, suit. Masih cinta nih pangeran kita!," timpal Kian.
"Kita cuma bercanda, asuu!," ucap Keyzan.
"Udah, deh. Ngomongin yang lain aja, asu!," ucap Ricky manyun.
Teman-temannya menghargai dan menuruti keinginan Ricky untuk membicarakan hal lain, sementara Ricky berada dalam angan-angannya sendiri. Ricky tidak ingin teman-temannya tahu kalau tebakan mereka benar. Ia mengingat pemandangan yang ia lihat saat itu di ruang UKS. Nggak disangka tubuh Debbie berisi juga, pikir Ricky yang selalu terbayang-bayang kemolekan tubuh Debbie.
Tidak hanya teman-teman Ricky saja yang tidak menyukai hubungan Debbie dan Max. Para secret admirer Ricky pun tidak terima melihat Debbie lebih memilih Max daripada Ricky.
Cewek-cewek itu mulai mengancam dan menyerang mereka berdua secara verbal di sekolah.
"Max, lu tau diri lah! Debbie kayak tertekan jadian sama lu!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Suck It Up!
Teen FictionDebbie, siswi 16 tahun melalui kehidupan sekolah yang keras. Berhubungan seks dengan cowok nerd, kepala sekolah dan cowok populer. Cerita dibumbui dengan konflik keluarga.