Pada akhirnya kita sepakat untuk bersama. Menyatukan hati dan perasaan yang perlahan-lahan timbul oleh intesnya percakapan. Meski aku yakin ada bagian yang belum sembuh dari hatimu. Tapi kamu berhasil meyakinkan aku jika bersama-ku luka-luka itu akan sembuh sepenuhnya.
Kamu tahu? Semenjak itu aku punya tempat untuk menceritakan banyak hal. Aku punya tempat untuk menyampaikan rindu, aku punya orang istimewa yang mengisi seluruh tulisanku, aku juga punya seseorang yang selalu menghawatirkan bagaimana hariku dan apa saja kesulitan yang sudah aku lalui.
Aku punya teman untuk berdiskusi, untuk bisa kuajak menyusun banyak rencana, membuat list pada hal-hal menyenangkan untuk kelak bisa kita wujudkan. Seperti rencana pertemuan hingga rencana liburan sebab kisah kita memang cinta jarak jauh yang masih di halangi kesempatan.
Tapi tahukah kamu?
Dibalik bahagia itu ada banyak pertanyaan di kepalaku.
Apa kamu benar-benar menginginkan aku? Atau aku hanya jadi pengisi ruang kosong sementara waktu sampai kamu bertemu dengan orang yang kamu inginkan? Terlebih
Jika setiap kali mengingat bahwa sebenarnya orang yang kamu harapkan menyembuhkan kan luka-luka itu bukanlah aku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku move On
RandomCinta bukan seperti perlombaan, meski seringkali yang tulus dikalahkan dengan kecurangan.