Menghabiskan waktu bersama mu aku mulai melupakan banyak hal. Mungkin aku merasa lebih nyaman mendengar suaramu di banding suara berisik teman-temanku. Bahkan, bermain bersama teman-teman pun tidak lagi seru seperti sebelumnya. Menghabiskan waktu di toko buku juga bukan hal yang menarik lagi. Aku mulai mengurangi aktivitas ku di luar, dan selalu memilih pulang setelah selesai kampus hanya untuk berbincang denganmu melalui telepon pintar. Karena untuk bertemu langsung, kita masih butuh perencanaan yang begitu panjang.
Kita memang dibatasi jarak yang begitu jauh, namun do'a dan harapan pada wujud pertemuan mulai gemar kulangitkan, dan kamu satu-satunya orang lain yang berhasil masuk ke kehidupan ku dan menggerakkan hatiku untuk memiliki banyak keinginan. Aku bahkan mengutarakan sukur padamu berkali-kali sebab Tuhan melepaskan mu dari orang yang tak semestinya kamu beri hati. Meski cara Tuhan sedikit memaksa dengan menghadirkan luka melalui dia. Tapi bagian sukur terpentingnya kamu dijauhkan lebih cepat dari kesakitan panjang.
Kuharap waktu segera membawamu pulih, meski saat itu tiba dan aku akan menjadi orang yang paling kehilangan.
Kotakrasa 30 Agustus 2024
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku move On
De TodoCinta bukan seperti perlombaan, meski seringkali yang tulus dikalahkan dengan kecurangan.