BAB 1 CITA CITA - 2 (END)

11 1 1
                                    

Dalam perjalanan menuju taman Agra dan Max berhenti disebuah warung kecil untuk membeli minuman sesuai janji Max.

"Aku tunggu disini ya" pinta Agra.

Max pun pergi menuju warung untuk beli minuman, setiba disana Max berpikir untuk membeli minuman yang bisa menghangatkan badan tapi ia bingung apa yang akan diambil sampai seorang bapak pemilik warung menghampiri Max.

"Dek, mau cari apa?" tanya pemilik warung.

"E.. ada minuman yang bisa angetin badan ngga pak?" tanya Max.

"Ooo ada tapi seperti nya dalam rumah, tunggu bentar ya".

Bapak tersebut pergi masuk kedalam rumah untuk mengambil air yang diminta Max, selang beberapa saat akhirnya bapak itu keluar dengan membawa sebotol air berukuran aqua kecil dan memberikannya kepada Max.

"Wah.. berapa pak?" sambil mengeluarkan selembaran uang.

"Goceng aja dek"

Max pun langsung memberikan uang dan pergi untuk memberikan minuman ke Raga.

"Ni air nya, pasti anget badan lo dari tadi lo udh kedinginan kayaknya" ujar Max.

"Weh.. makasih Max, lo memang teman terbaik gue" sambil meminum air yang diberikan.

Namun Max sedikit merasa ada yang aneh, kenapa air ini rasanya agak pahit tetapi efeknya emang benar membuat badan menjadi hangat sampai air tersebut tersisa setengah botol Raga pun menawarkan air tersebut ke Max.

"Max, lo mau nggak? Keliatannya lo juga mulai kedinginan tu" tawar Raga.

"Lanjut aja minum, lagian aku ngga suka minum itu, jadi gimana badan lo udah mulai anget lagi ngga?" tanya Max.

"Iya ni badan gua udah mulai anget lagi" sambil meminum kembali Agra pun bertanya.

"Btw ini apaan ya? Kok gua ngga pernah minum ini"

Dengan santai nya Max pun menjawab.

"Ooo iya tadi bapak itu bilang TUAK"

Raga pun kaget sambil menyemburkan air yang ia minum.

"Pfttt, KAU GILA? KAU MEMBERIKAN TUAK UNTUK KU?"

"Bapak nya bilang bisa angetin badan ya udah itu aja yang aku beli", dengan wajah polos Max.

"YA TAPI NGGA HARUS TUAK JUGA BEBAL!!, ganteng tapi punya otak otak udang. Astagfirullah maafkan hamba Tuhan, hamba mu ini tidak sengaja meminumnya karena teman saya yang agak bebal ini, kalau mau marah ke dia aja ke tuhan jangan hamba mu ini" minta Raga.

" Eee kenapa aku yang salah? Aku kan melakukan sebuah kebaikan membantu teman yang sedang kesusahan, Tuhan Yesus pasti senang" jawab Max.

"DASAR BEBAL, Sekarang cepat kembali ke warung itu dan carikan air biasa aja, ingat air putih biasa" meminta kepada Max dengan sedikit kesal.

"Lah terus air ini gimana? Mubazir lo kalo ngga dihabisin" tanya Max yang sedikit terheran.

"Masa bomat, kalau mau nih abisin sisa nya gua ngga lagi"

Max pun kembali ke warung tersebut untuk membeli air putih, setiba disana bapak tersebut heran karena Max kembali.

"Lah dek kenapa balik lagi? Udah habis air nya?" tanya pemilik warung.

"Ngga pak, katanya ngga enak setelah itu dia marah - marah nyuruh ambil air putih aja" jawab Max.

Bapak itu pun terheran dengan jawaban Max

"Lah, emang bukan untuk kamu? Jadi untuk siapa?" tanya bapak.

Max pun menunjuk ke luar yang tertuju kepada Raga dan bapak tersebut sontak kaget melihatnya

Rada - Rada GilaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang