; Bertemu lagi

66 6 2
                                    

↷✦; w e l c o m e ❞TERLUKA by adn_51

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

↷✦; w e l c o m e ❞
TERLUKA by adn_51

©® monsta

✄┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈

MANIK MATA BERWARNA COKLAT MENATAP LURUS MATA BERWARNA BIRU SAPPHIRE YANG INDAH. Di meja itu, mereka saling menatap pandang. Pemilik mata biru sapphire menghela nafas sebelum membuka mulutnya "sudah lama kita tak bertemu sejak kematian lili, ya Gempa? "

Lelaki yang disebut gempa hanya mengangguk pelan "dan setelah itu kita sibuk masing masing, rasanya seperti kembali lagi ke masa lalu tapi berdua, bukan bertiga. " Gempa melanjutkan ucapan Taufan

Taufan terkekeh lemah, sejak 4 tahun berlalu kematian Halilintar Voltra dia hilang akal sehat, ah tidak— maksudku, berbeda dengan dulu.

"Masa lalu tetap masa lalu, " Taufan menghentikan sejenak ucapannya, dia menghela nafas "ah lupakan. Sekarang gemgem kerja dimana? "

Gemgem..

Gempa menggigit bawah bibirnya, rasa nostalgia dengan panggilan itu kembali "aku bekerja menjadi guru SMP.. "

Mata taufan berbinar, dia menatap gempa senang "benarkah? Bagus dong! SMP mana? " tanya nya antusias tapi langsung terdiam ketika mendengar jawaban dari gempa

"SMP saat itu kita masih bertiga, SMP Pulau Rintis.. "

✄┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈

SEMUA INI BERAWAL DARI BANGKU.

Gempa menatap sekitar mencari bangku kosong, gurunya memerintahkan agar duduk bertiga karna siswa berjumlah ganjil karna siswa baru yang baru baru ini masuk

Mata coklat gempa menangkap salah satu bangku kosong di dekat seseorang dengan manik merah, Gempa berjalan ke arah lelaki itu "hei, bisa aku duduk disini? " gempa menunjuk bangku kosong di sebelah manik berwarna merah

Lelaki cuek itu hanya menangguk tanpa menoleh, merasa tak peduli siapa saja yang duduk di sebelahnya, asalkan itu bukan penggemar gila nya

Gempa duduk di samping lelaki itu, dia menatap lelaki di sebelahnya sebelum melebarkan matanya "loh, hali?!"

Lelaki dengan nama Halilintar menolehkan kepalanya, matanya ikut melebar terkejut "gempa? "

Gempa tersenyum "aku baru tau kau sekolah disini" ya, walau mereka sudah kelas 2 SMP, gempa baru tau sekarang karna organisasi nya sedang sibuk saat itu, jadi dia tak sempat menghapal wajah teman teman sekelasnya termasuk halilintar

Halilintar terdiam, pikiran nya menanyakan tentang 'apa aku tak se-aktif itu? '

"Ya, harusnya kau sudah menyadari nya"

"Hahahaha, aku terlalu sibuk karna OSIS" gempa tertawa canggung

"Yoo!! Seru banget join dong! " secara tiba-tiba lelaki dengan sepatu hitam ber gradasi biru ikut ke dalam obrolan merah coklat itu

Halilintar terdiam lagi, dia mengenal wajah lelaki itu "Taufan? Jadi kamu murid pindahan itu? " sedangkan Gempa menatap terkejut Halilintar dan balik menatap Taufan "ehh!! Taufan! Kau pindah lagi? "

Taufan tersenyum sampai menampakan gigi nya "hihi yo'i, gue pindah dari surabaya ke Bandung. Haish gue kangen bandung cok"

"Bandung emang nyenengin sih" halilintar menyaut

"Kaya gue! "

"Mau muntah gue"

Gempa yang berada di tengah tengah mereka hanya tersenyum maklum "Taufan kau belum dapat bangku kan? Disini saja" tangan gempa menunjuk bangku di sebelahnya

"Wush, tau aja, circle kita satu meja nich" tas Taufan ditaruh di bangkunya, dia menatap halilintar mengejek seakan memberi peringatan bahwa halilintar akan dijadikan bahan jahilan seperti saat SD dulu

Halilintar yang tau akan tatapan Taufan menatap tajam ke arahnya

"Udah udah, guru udah dateng, duduk Taufan" gempa Menengahi

Dan itulah pertemuan kedua mereka dan meja sebagai saksi bisu akan kebersamaan mereka saat kelas 2

✄┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈

MANIK Biru sapphire nya menatap makam temannya dengan sendu, dia berjongkok dan menaruh bunga marigold di atas makam itu

Mulutnya terbuka tertutup seakan ingin menumpahkan rasa beratnya untuk hari ini, mulutnya menghela nafas "Hali, kau tau? Aku bertemu Gempa tadi pagi, kita bernostalgia tapi tetap saja merasa hampa tanpamu"

"Dan, kau tau alin? " tangannya membersihkan makam yang penuh rumput liar dengan pelan "gempa bekerja menjadi guru di SMP kita" lanjutnya

Taufan menggigit bibir bawahnya "entah aku harus merasa senang atau sedih" tangannya mengepal "aku harus bagaimana, hali?"

Pada akhirnya ini semua

Hanyalah permulaan..
Pada akhirnya kami semua
Berkawan dengan sebentar.

✩*⢄⢁✧ --------- ✧⡈⡠*✩

POJOK AUTHOR

HAI HAI HAIII!! setelah promise menghilang aku menyelam melihat lihat draft ku yang telah lama di tinggalkan, dan... Aku menemukan inii!!

Bingo! Akhirnya aku melanjutkannya!! Hihi!!

Kalian tau? Aku mendapatkan inspirasi ini dari album nadin amizah, hindia, dan beberapa book yang tentunya angst :D

Hari ini segini dulu~ aku ingin pergii~ tatatititutuuu

Btw, hali ubi—

Btw, hali ubi—

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
𝐅𝐎𝐑𝐆𝐄𝐓𝐓𝐈𝐍𝐆  ʜᴀʟɪᴛᴀᴜɢᴇᴍ ғᴀɴғɪᴄᴛTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang