All I Think Is You 🔞

1.7K 4 0
                                    

Awalnya Max kurang nyaman jadi pusat perhatian, namun lama-lama ia menikmatinya juga. Siapa yang tidak suka dengan suara cewek-cewek yang berteriak kagum padanya, kecuali Adia.

Max bingung kenapa Adia malah berubah dan menjauh. Max pun mengamati cewek itu di kelas dan mengirim pesan pada Adia.

Max
Kenapa lu menghindar?

Adia melirik Max sekilas, namun buru-buru ia memalingkan wajah lagi.

Adia
Nggak tahu, rasanya aneh

Max
Aneh kenapa?

Adia
Nggak tahu, Maxie. Cuma kayaknya kita jangan dekat-dekat dulu, deh. Feeling gue nggak sreg

Max
Kok jadi gini, sih? Sebelumnya nggak kenapa-napa? Nanti istirahat ke kantin, yuk

Adia
Nggak usaah, gue lagi mau berdua aja sama Marsha

Max
Kita makan bertigaan aja

Adia tidak membalas lagi pesan dari Max. Ia harap Max tidak memaksa mendekatinya lagi. Penampilan Max berubah jadi orang lain.

Kriing!! Bel istirahat pun berbunyi.

Para cewek langsung mengerubungi Max untuk mengajak ngobrol dan bertanya soal mata pelajaran, Max tak kuasa menolak.
Adia muak melihatnya.

"Marsha, ke kantin yuk!," ajak Adia pada temannya. Max mendengarnya dan mau ikut namun terhalang gerombolan cewek itu.

...

Di kantin

Adia dan Marsha sedang makan sambil berbincang.

"Adia, lu kan dekat sama Max, kenapa nggak pacaran aja?," tanya Marsha tiba-tiba, membuat Adia hampir tersedak.

"Apa, ih?! Gue dan dia cuma temenan ya, Marsha."

"Sayang banget, padahal Max ternyata sekiyut itu. Jangan-jangan lu udah tau dari dulu?," tanya Marsha lagi. Adia menggeleng.

"Hmm... kalau lu nggak suka, boleh dong promosiin gue ke dia?," pinta Marsha.

Adia memandang malas pada temannya, tidak menyangka ternyata Marsha berpikir begitu.

"No way, Marsha. Kasihan Max kalau pacaran sama lu. Nanti kalau bosen, lu main putus-putus aja. Just like what you did to Theo, Yudi, Ivan, Gilang. Gue tau lu!"

"Iya...iya, lagian gue cuma bercanda, kok."

Adia langsung menjitak ringan kepala Marsha. Kemudian mereka melihat Debbie dan geng Ricky masuk kantin bersama.

Marsha terpesona pada ketampanan Ricky. Ricky sempat bertatap mata pada Marsha, yang membuat cewek itu meleleh.

"Omg, dia ngeliat gue, Adia! Si famous Ricky menatap gue!," ucap Marsha kegirangan.

Adia tidak mengubris ocehan temannya, sebaliknya Adia malah memperhatikan Debbie. Adia akui memang Debbie salah satu cewek tercantik di sekolah, kulitnya putih mulus, rambutnya panjang dan indah, mata hidung mulut terkomposisi sempurna. Jujur, Adia iri dan juga cemburu.

But wait? Kenapa Debbie menatap dirinya seolah-olah ingin menelanku hidup-hidup, pikir Adia.

"Kenapa lihatin gue, Barbie?," ketus Adia.

Debbie semakin menatap tajam padanya. Peduli amat, pikir Adia.

"Nama gue Debbie, bukan Barbie!"

"Ooh, maaf. Oke, Barbie... eh, Debbie," ucap Adia sambil cekikikan bersama Marsha.

Debbie tahu Adia sedang mengejeknya. Di luar dugaan, Debbie menuntun Ricky mendekat.

"Dia mengejekku! Beri dia pelajaran," adu Debbie.

Suck It Up!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang