Ugly Truth

510 3 0
                                    

Sesuai dugaan, Ricky menyuruh teman-temannya menginterogasi tersangka utama, Max. Kini Max berada di belakang sekolah sedang dipojokkan oleh Kian, Elang dan Keyzan.

"Lu ada main sama Debbie ya? Ngaku lu!," tanya Keyzan sambil memukul kepala Max.

"Nggak ada," jawab Max.

"Bohong lu! Ayo cepat ngaku!," ucap Elang memukul bahu Max.

"Nggak ada! Beneran!," balas Max.

"Gimana, Ki? Udah belum?," tanya Elang.

Kian mengecek isi ponsel Max, namun tidak menemukan bukti apa-apa. Untung saja Debbie sudah memberitahu, jadi Max bisa mengantisipasi.

"Nihil, ponselnya bersih," jawab Kian.

Elang, Keyzan dan Kian menatap tajam pada Max. Mereka bertiga mati kutu karena tidak menemukan alasan untuk menghajar cowok itu.

"Kenapa pada ngeliatin gue gitu?," tanya Max.

"Kali ini lu selamat, no more next time!," ucap Keyzan memberi peringatan

"Baguslah," balas Max sinis.

"Elu...!," ucap Keyzan menarik kerah seragam Max. Keyzan sudah siap memukul Max lagi namun tepat pada saat itu, Gavin datang.

"Bro, kayaknya nih anak lagi dicariin cewek-cewek deh. Let him go," ucap Gavin memikirkan reputasi mereka, bisa habis dirujak para cewek kalau Max babak belur.

Keyzan pun melepaskan Max. Sebelum pergi, Max mengambil ponsel yang disodorkan oleh Kian.

Gletak! Belum sempat pindah tangan, ponsel Max sengaja dijatuhkan ke lantai oleh Kian. Mereka semua menyeringai dan tertawa sebelum pergi meninggalkan Max seorang diri.

Max hanya menatap tajam pada mereka berempat dan mengambil ponselnya yang layarnya sedikit retak namun untungnya masih berfungsi. Ia cuma bisa menghela nafas.

...

Hari Minggu.

Ricky, Gavin, Kian, Elang dan Keyzan sedang berkumpul bersama di rumah Ricky.

"Haha mukanya tuh kayak mau nangis!," ucap Elang.

"Salah sendiri nantangin gue," ucap Keyzan.

"Bro, lu bener nggak nemu keganjilan saat interogasi Max kemarin?," tanya Ricky.

"Gue cari-cari di hpnya nggak ada yang aneh, sih," jawab Kian.

"Bersyukur aja, bro punya cewek. Daripada kita para jomblo, kalau berdiri nggak ada tempat. Bener nggak?," ucap Elang yang langsung dikeplak kepalanya oleh Ricky, disusul tawa yang lain.

Ricky memilih tidak cerita ke siapapun jika Debbie sekarang agak menghindari sentuhan fisik dengannya. Ricky malu dan gengsi, khawatir harga diri jatuh di depan teman-temannya.

"Mending lu fokus aja sama lomba aplikasi game itu. Bikin Max makin terpuruk karena kalah lagi," ucap Kian.

"Eh, iya. Gimana tuh proyek lu?," tanya Elang.

"Masih gue sempurnain. Di lomba ini, aplikasinya nggak harus kelar, yang penting dari awal kelihatan konsep dan modelnya jelas," jawab Ricky seketika antusias.

Mereka semua pun jadi mengobrol tentang game Ricky dan hal-hal lain, kecuali seseorang yang terlihat bete.

"Lu kenapa?," tanya Ricky.

"Nggak apa," jawab Gavin.

Ricky pun membiarkannya dan menganggap Gavin ada masalah pribadi.

Hingga hari sudah sore dan mereka pulang ke rumah masing-masing, tersisa Ricky dan Gavin berdua saja.

Suck It Up!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang