Revenge 🔞

1.5K 4 0
                                    

Beberapa hari kemudian.

Kian mendapat undangan untuk event ladies night di salah satu club. Ia pun mengajak Ricky, Gavin, Elang dan Keyzan. Namun, di detik terakhir Gavin dan Ricky batal ikut karena tidak diizinkan keluar oleh orang tua masing-masing.

Jadi Kian, Elang dan Keyzan berangkat bertiga. Mereka sudah tiba di club dan sudah tidak sabar untuk melihat cewek-cewek seksi bertebaran.

Saat mereka bertiga masuk, klub tidak terlalu ramai hingga mereka langsung dapat meja. Lima menit berlalu, salah satu dari mereka mulai menyadari sesuatu.

"Bro, lu sadar nggak sih daritadi nggak lihat cewek?," tanya Kian.

Elang dan Keyzan memandang sekeliling dan mulai merasa keanehan yang sama.

"Iya ya, bahkan waitressnya aja nggak ada," jawab Elang.

Belum sempat mereka berdiskusi lebih lanjut, lampu tiba-tiba padam dan menyala khusus menyorot ketiganya diikuti suara speaker.

"Gays, ada tiga anak keparat yang habis perkosa seorang cewek dan mereka lolos dari hukum tanpa rasa bersalah sedikitpun. Malam ini kita akan buat mereka merasakan rasanya diperkosa!"

Begitu lampu menyala lagi, Kian, Elang dan Keyzan terkejut melihat sekumpulan pria dewasa sudah bertelanjang di sekeliling mereka.

Kian, Elang dan Keyzan reflek berdiri dan siap kabur, namun pria-pria itu menahan mereka semua.

"Aaargh, lepaas!!," teriak Kian, ia ketakutan setengah mati dan melirik ke arah teman-temannya yang bahkan sedang ditelanjangi oleh para pria dewasa itu. Kian menatapnya horror.

"Guys, please kita bicara baik-baik," pinta Kian.

"Gue siap bayar berapapun, tolong lepasin gue," pinta Elang.

"Lonte lu semua, awas gue lapor orang tua gue. Abis lu semua!," ancam Keyzan, yang dibalas dengan pukulan dari salah satu pria kekar disana. Hidung Keyzan pun seketika berdarah dan membuatnya nyaris pingsan.

"Aaargh, jangaaan!!," teriak Kian ketika tubuhnya ditahan dan seluruh pakaiannya dilucuti hingga kini ia pun ikut bertelanjang.

"Hmm, putih dan masih mulus ya mereka," ucap salah seorang pria disana yang sudah terlihat bernafsu.

Kian, Elang dan Keyzan terkejut melihat penis pria-pria itu yang sudah berdiri tegak. Mereka benar-benar gay? Serius?

"Hah, aaah, oooh," desah Kian ketika penisnya dioral oleh seorang pria. Ia tidak bisa melawan karena kedua tangannya ditahan. Kakinya pun ditahan oleh pria dewasa yang mengoralnya. Tenaganya jauh lebih besar daripada Kian.

"Ah..stoop, nooo," desah Kian menolak dioral sesama jenis.

Pria itu mengulum seluruh penis Kian hingga Kian merem melek. Hisapan dan permainan lidahnya sangat lihai. Kian tidak percaya bisa menikmati dioral oleh seorang pria. Lama-lama penisnya ikut berdiri juga.

Kian hampir orgasme ketika pria itu menarik mulutnya, Kian tampak kecewa karena tanggung. Pria itu menyeringai puas dan mengocok penis Kian dengan tangannya.

"Oooh, ooouh," desah Kian masih belum bisa berontak karena tangannya tertahan.

Gerakan tangan pria itu semakin cepat sambil jari-jarinya sesekali memainkan ujung penis Kian.

Crot! Crot! Crot!

"Oooooh, fuuck!!," desah Kian mencapai orgasme. Spermanya muncrat banyak hingga mengenai pria itu dan ke lantai.

"Hah, hah," Kian berusaha menetralkan nafas. Harga dirinya hancur karena orgasme dioral pria.

Belum sepenuhnya pulih, pria itu duduk dan membuka lebar kaki Kian.

Suck It Up!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang