Beberapa hari kemudian.
Max berencana membawa Debbie pergi secara langsung. Namun sebelumnya, harus melewati om Arga dulu.
"Mau apa kamu kemari?"
"Saya mau ketemu Debbie, om."
"No way! Silakan pergi, jangan menganggunya lagi. Paham?!," tegas om Arga emosi gara-gara mendengar cerita Debbie sebelumnya.
Kalau yang sebelumnya masih ada toleransi untuk menikah setelah lulus, kali ini om Arga tidak menyetujui hubungan mereka berdua. Beliau merasa marah atas perlakuan Max yang menghancurkan hidup anaknya.
"Saya cuma mau bicara sebentar. Setelah itu saya janji akan pergi," ucap Max dengan sopan.
Om Arga menghela nafas.
"Baik, silakan! Tapi ingat.. ini untuk terakhir kalinya," ucap om Arga sambil memanggil Debbie.
"Hi, Max!," sapa Debbie senang melihat Max.
Om Arga pun meninggalkan mereka berdua untuk memberi privacy.
"Hai, maaf datang tanpa kasih tahu," ucap Max tersenyum melihat wajah cantik Debbie.
"Nggak apa, aku senang kok. Btw, papa bilang apa tadi?," tanya Debbie khawatir.
"Gue diusir... tapi aku janji ngomong sebentar aja," jawab Max.
Uuh, ayahnya ini! Pikir Debbie kesal dalam hati.
Max mengajak Debbie untuk duduk di sebelahnya. Jujur Max merasa berat hati mengatakan ini.
"Deb, jangan kaget ya. Di hari mamamu pergi, aku sempat ketemu dan dia cerita alasannya meninggalkanmu..."
Deg! Hati Debbie berdebar mendengar info dari Max.
"Memang benar dia selingkuh tapi... alasan sebenarnya dia pergi tanpa kabar adalah karena om Arga."
"Papa?," tanya Debbie kaget.
"Ya.. om Arga mengancam tante supaya jangan menemuimu dan dilarang berhubungan apapun denganmu lagi. Kalau nggak, dia akan menjebloskan selingkuhan mamamu ke penjara selamanya. Makanya... dengan berat hati, mamamu memilih untuk pergi..."
Debbie terlalu berat mencerna ini, apa?! Jadi... selama ini ayahnya lah yang mengusir ibunya. Untuk apa?...Agar bisa bersama dengan tante July?... Mulai masuk akal, pikir Debbie.
"Be...benarkah itu?," tanya Debbie tak percaya.
"Ya"
"Aaaaa," teriak Debbie trauma pada luka lama. Max segera menenangkan dan memeluk cewek itu.
"Ada apa?," tanya ayahnya datang mendengar teriakan anaknya.
Debbie malah menatap ayahnya dengan penuh benci dan air mata kecewa. Om Arga bingung.
"Debbie kenapa?," susul tante July.
Debbie juga menatap wanita di samping ayahnya. Wanita yang selama 5 tahun ini lembut dan baik hati, tapi ternyata hanya pribadi yang munafik.
Tante July sedikit terkejut melihat tatapan menusuk Debbie padanya.
"Katakan padaku, apa tante tahu semua ini? Soal papa mengancam mama untuk pergi dan nggak boleh menemuiku lagi?," tanya Debbie. Tante July terkejut atas pertanyaan Debbie.
"...ya..," jawab tante July akhirnya.
"Kenapa tante nggak memberitahuku? Apa tante senang mama pergi dan menggantikan posisinya?!," protes Debbie.
"...Debbie, tante....," ucap tante July agak bergetar. Jujur ia sendiri merasa bersalah selama ini.
"Dan dia... bagaimana bisa tante hidup bersama pria yang sudah kau rebut dari orang lain?," tanya Debbie sambil menunjuk ayahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Suck It Up!
Teen FictionDebbie, siswi 16 tahun melalui kehidupan sekolah yang keras. Berhubungan seks dengan cowok nerd, kepala sekolah dan cowok populer. Cerita dibumbui dengan konflik keluarga.