Hari pernikahan.
Acara hanya diadakan sederhana dan mengundang saudara dan teman-teman dekat di sebuah hotel.
Max dan Debbie sedang di ruang rias menunggu panggilan untuk keluar.
"Aku punya surprise," ucap Max.
"Apaan?"
Max mengeluarkan sebuah kantong plastik berisi crochet bear dan memberikannya untuk Debbie.
"Omg, it's so cutee!," teriak Debbie langsung memeluk boneka itu.
"Happy?," tanya Max senang melihat senyum Debbie.
"Iyaa... kamu dapat darimana?"
"Aku yang bikin," jawab Max bangga.
"Bohong!," ucap Debbie tak percaya.
"Wah, nggak percaya... tuh, lihat aja sisa-sisa benangnya di kantong plastik."
Debbie melihatnya sendiri dan benar-benar terkesima. Max berkata sungguhan.
"Kok bisa sih? Kamu hebat banget!," puji Debbie.
"Pak Dosan yang mengajari, itu hobinya. Ternyata lebih seru daripada main game," ucap Max.
Debbie tidak menyangka pak Dosan hobi beginian haha.
"Kapan kamu kerjainnya? Aku nggak pernah lihat."
"Pas kamu tidur. Malam-malam."
Debbie kaget, ia mengira Max bangun karena sedang kerja atau main game. Siapa sangka ternyata cowok itu malah bikin boneka untuknya.
"Terima kasih," ucap Debbie terharu Max mau bersusah payah memberikan hadiah untuknya.
Panitia kemudian masuk menyuruh Debbie dan Max bersiap-siap.
...
"Sekarang mari kita sambut pengantin kita!," ucap sang MC.
Iringan lagu Thousand Years dari Christina Perri pun berputar. Debbie keluar mengenakan gaun putih sambil membawa buket bunga dengan crochet bearnya. Di sebelahnya Max mengenakan tuxedo hitam tersenyum.
"Mari kita berdiri menyambut pengantin kita yang sama-sama cantik dan tampan ini. Max Humario dan Debbie Tambora!," ucap MC.
Semua orang berdiri menyambut mereka. Ayah Max, om Raga, adiknya, om Arga, tante July, pak Dosan, beberapa kolega, teman kuliah dan teman sekolah. Debbie terkejut ketika melihat seseorang yang sangat ia rindu.
Mama!
Ibunya menangis bahagia melihat Debbie. Rasanya Debbie ingin berlari memeluk ibunya namun ia harus mengikuti prosesi pernikahan.
"Ada mama..," bisik Debbie pada Max.
"Iya, papamu yang meminta tolong padaku untuk mencari dan mengundangnya," ucap Max.
Debbie terkejut, air matanya tak terbendung lagi. Ia merasa bersyukur dan bahagia orang tuanya sudah saling memaafkan. Debbie pun melempar senyum pada kedua orang tuanya.
Prosesi pernikahan pun berjalan dengan lancar.
...
"Kalian lihat Debbie?," tanya Max pada keluarganya ketika acara mingle dan makan-makan selesai.
"Duh, baru pisah sebentar sudah merasa kehilangan ya?"
"Dasar pengantin baru!"
"Maunya kemana-mana berdua!"Godaan silih berganti datang dari para kerabatnya. Max terlalu bahagia untuk marah, jadi ia hanya tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Suck It Up!
Teen FictionDebbie, siswi 16 tahun melalui kehidupan sekolah yang keras. Berhubungan seks dengan cowok nerd, kepala sekolah dan cowok populer. Cerita dibumbui dengan konflik keluarga.