BAB 4

1.1K 60 0
                                        

Pagi hari Salsa sudah sudah menghubungi Tante Marisa,mama dari Nando untuk tahu keberadaan Nando, sepupunya itu berada. Saat tahu Nando berada di rumahnya langsung saja Salsa bersiap-siap dan langsung ke rumah Nando.

"Assalamualaikum" Ucap Salsa saat mengetahui bahwa Tante Marisa berada di ruang tamu untuk menunggu Salsa yang sudah 4 tahun tidak berkunjung di rumahnya

"Waalaikumsalam nak. Udah berapa tahun gak ketemu makin cantik aja" Sapa Tante Marisa dengan heboh

"Tante bisa aja hehe" Ucap Salsa lirih. Pasalnya Salsa merasa tidak cantik apalagi glowing karena perawatan begitu

"Salsa sehat? Kuliah lancar?" Tanya Tante Marisa dengan penuh perhatian. Dapat diketahui bahwa Tante Marisa adalah orang yang paling sayang dengan Salsa

"Sehat kok tante" Ucap Salsa sambil mencari seseorang

"Nando belum bangun masih dikamar,coba bangunin sepupumu itu kadang kalo libur itu bangunnya siang banget" Ucap Tante Marisa saat tahu Salsa sedang mencari anak semata wayangnya itu yang masih berada di kamarnya

"Okei Tante, aku ke atas dulu ya" Kata Salsa dan dijawab dengan anggukan kepala. Setelah kepergian Salsa ke kamar Nando. Tante Marisa langsung menuju ke dapur

Tok tok tok

"Nando" Ucap Salsa sembari mengetuk pintu Nando yang hari itu pintunya tidak terkunci

"Hmm" Sahut Nando dari dalam kamar saat tahu ada ketukan pintu

"Ishh Nando" Gerutu Salsa sambil membuka pintu kamar Nando yang tidak terkunci

"NANDOOOOO" Teriak Salsa sambil mengeret selimut

"Ckk apa Salsa? Beneran dah ini masih pagi" Sahut Nando dengan muka bantalnya

"Pagi gimana? Udah jam 10 Nando. Bangun ayokkk Nando. Aku mau tanya sesuatu yang penting" Jelas Salsa seketika

"Iya iya" Sahut Nando seraya mengambil handuk dan langsung menuju ke kamar mandi

"Okei aku tunggu dibawah ya sambil bantuin Tante buat cake" Jawab Salsa sambil jalan keluar kamar Nando

Setelah selesai mandi dan Nando segera keluar dari kamar. Pasalnya dirinya sudah ditunggu oleh Salsa dan juga perutnya sudah keroncongan sejak tadi. Karena semalam Nando lupa untuk makan malam

"Sal?" Sapa Nando saat berada di pantry

"Ya? Ini nih aku buat brownis. Mau gak? Ucap Salsa seadanya karena melihat Nando sudah berada di pantry

"Duduk situ yuk Sal sambil bicara tentang hal pentingmu itu. Aku mau sekalian main PS5. Brownisnya jangan lupa dibawa" Ucap Nando sambil berjalan ke ruang keluarga

"Ckkk kalo makanan aja gak pernah lupa" gerutu Salsa sambil bangkit dari duduknya dan menyusul Nando

Salsa duduk samping Nando di ruang keluarga. Dimana Nando tengah bermain PS5 saat ini.

"Tanya apa Sal?" Peka Nando saat melihat raut wajah Salsa yang ragu-ragu

"Kamu kerja di Pradipta Grup ya? Kata Davina kamu kerja disitu" lirih Salsa saat bertanya kepada Nando

"Hmm. Tapi Pradipta grup belum buka rekruitmen pegawai baru Sal. Entar deh kalo ada aku kabari" Ucap Nando sambil melihat berkas bahwa belum ada rekruitmen pegawai

"NANDOOOO bukan itu" Rengek Salsa kemudian

"Ya elo tanya setengah-setengah" Jawab Nando dengan santainya

"Kenal Lian kagak? Lirih Salsa dengan nada rendah

"Lian siapa? Nama Lian banyak dikantor Pradipta" Ucap Nando. Menurut Nando nama Lian banyak dan bukan sahabatnya itu

"Liano Rony Pradipta" Cicit Salsa dengan pelan

"Hah?" Kaget Nando saat tahu yang dimaksud adalah sang sahabatnya yang terkenal dinginnya dan ada urusan apa dengan Salsa tiba-tiba menayakan perihal Lian

"Hah heh hoh. Gue tanya bukan ngasih jawaban" Gerutu Salsa dengan wajah cemberut

"Ngapain tanya orang itu tuh?" Sewot Nando kemudian

"Lah ngapa jadi elo yang marah. Kan gue tanya Lian Lian itu" Heran Salsa dengan sikap Nando yang agak sensi sedikit

"Kenal kenapa sih?" Ucap Nando sambil menghela nafas

"Rumahnya mana sih? Besok bisa ketemu gak?" Seru Salsa dengan penuh semangat

"Eh busettt kenalan aja belum main ke rumahnya" Heran Nando saat tahu Salsa dengan penuh semangat ingin bertemu dengan sosok Lian itu

"Gini aku tuh ke Indonesia karena ada misi tugas akhir" Jelas Salsa kemudian saat raut wajah Nando bingung

"Misi apa?" Ucap Nando sambil melanjutkan main PS5

"Makanya jangan potong dulu" Seru Salsa sambil cemberut

"Hmm" Jawab Nando dengan santai

"Jadi dosen aku tuh kan sibuk webinar dari universitas ke universitas sedangkan aku kan ambil double degree dimana target waktu wisuda aku tahun depan Nando. Dosenku rekomendasi untuk Lian itu jadi dosen pembimbing cadangan. Jadi selagi dosen aku sibuk, aku masih bisa bimbingan ke Lian itu dan target wisuda aku bisa tahun depan Nando" Jelas Salsa secara detail kepada Nando

"Yakin? Mau bimbingan sama dia? Dia sifatnya dingin tak tersentuh. Takutnya dia berkata-kata kasar" Ucap Nando kepada Salsa. Nando tahu segi apapun dari sifat Lian itu. Nando tak ingin sepupunya ini mendapatkan kata-kata sarkas dari sang sahabatnya

"Nandooo lo kan tahu gue gimana? Kalo aku mundur wisuda. Papa pasti marah dan bakal mengungkit jurusanku lagi. Sakit Ndo saat jurusan yang aku pilih gak pernah diacc sama papa sampai sekarang. Bahkan aku harus cari tambahan agar bisa buat bayar kuliah jurusan musik. Papa hanya membayar kuliahku di jurusan psikolog" Terang Salsa sambil meneteskan air mata

"Sorry sal gak bermaksud tapi aku takutnya dia....." Cicit Nando dengan lemah dan hati-hati. Belum selesai ucapannya Salsa sudah berucap menyakinkan. Nando bisa apa sekarang

"I fine Nando ini udah konsekuensinya kalo aku ambil double degree" Sela Salsa sebelum Nando menyelesaikan ucapannya

"Oke ikut gue besok ke kantor jam 8 pagi" final Nando dengan tenang walaupun dirinya sendiri sudah ketar ketir mempertemukan Lian dengan Salsa

"Thanks Ndo" sambil memeluk lengan Nando dengan girang

"Ndo, bahagia itu seperti apa? Setelah wisuda aku harus gimana Ndo?" Ucap Salsa setelah terdiam beberapa saat

"Bahagia itu kamu sendiri yang menciptakan Sal bukan orang lain tapi diri sendiri. Wisuda kan kata kamu masih tahun depan masih 1 tahun lagi kan? Ngapain dipikirin kalo ujungnya buat kamu overthinking sendiri? Cari penyakit namanya" Jelas Nando sambil menghadap ke samping tepat ke arah Salsa

"Papa kan tahu sendiri Ndo gimana? Ingin aku punya kerjaan sesempurna kak Greta" Cicit Salsa dengan pelan

"Itu pikirkan nanti yang penting tugas akhir kelar dulu. Yok jalan cari es krim biar dingin pikirannya" Seru Nando sambil meraih kunci mobil

"Ayokk Sal jangan bengong gitulah" Seru Nando yang sudah berdiri

"Thanks Ndo selalu ada disaat aku butuh" Ucap Salsa dengan tersenyum manis sambil berdiri

"You're welcome Salsa. Pintu rumah ini akan selalu terbuka untuk kamu Sal" sambil tersenyum tulus kepada Salsa

Music and Sign of Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang