ichi

75 9 1
                                    

*fajar tiba, angin pagi meniup seisi bumi dan menggoyangkan furin yang dikenal sebagai lonceng angin yang biasa digantung di atap atau di tempat tinggi lainnya di Jepang, benda itu bergerak mengikuti arah angin sehingga membuat suara yang menenangkan*

"Ohayou gozaimasu, otou-sama"

*sang gadis keluar dari kamarnya sembari merapikan seragam sekolah miliknya yang kemudian duduk di depan ayahnya*

"Ohayou, (name)hime"

*Jawabnya singkat sembari lanjut menyesap teh hangat nya tanpa repot repot menggerakkan kepalanya ke arah sang gadis, meskipun begitu cintanya kepada anak semata wayangnya ini tiada tara walaupun harus menggunakan cara dingin sekalipun tetapi bukankah itu unik? Pikiran serta mimik wajahnya tak bisa dibaca sama sekali*

*ruang makan itu sunyi, keheningan menghantui (name) yang tentu saja merasa canggung dengan ayahnya walaupun mereka bisa berbicara seperti biasa, beberapa menit berlalu, suara berat sang ayah telah menghilangkan kepekak'an hening*

"Jadi.. Bagaimana sekolahmu?"-Daiki

"Eh? Sekolah? Seperti biasa"-(name)

"Tidak, maksudku.."-Daiki

*dia menundukkan kepalanya dan memijat pelipisnya, merasa enggan untuk menatap anak gadisnya*

"Maksudku itu.. Apakah teman temanmu tahu tentang status keluarga kita?"-Daiki

"Ohh iya mereka mengetahuinya"-(name)

"Apa??-"-Daiki

"Tunggu dulu aku belum selesai berbicara!"-(name)

*sang gadis menyilangkan tangannya sembari cemberut, jujur saja dibenak daiki memikirkan apa yang harus dia lakukan saat ini, matanya terbelalak melihat respon anak gadisnya karena itu lucu, bagi dirinya, menurutnya, sehingga dia ingin memakan anaknya sendiri, dia lalu perlahan menggaruk tengkuk lehernya dan mengalihkan pandangan*

"Ah iya.. Maaf"-Daiki

"Mereka mengetahuinya tetapi mereka tidak menyebar hal itu, aku juga tau bagaimana harus bertindak"-(name)

"Itu bagus, lalu bagaimana dengan hubungan romansa? Milikmu tentunya"-Daiki

"Eh? Aku.. Hmm.. Aku tidak memiliki pasangan saat ini, aku tidak menyukai siapapun"-(name)

"Begitukah? Semoga beruntung seperti otou-sama mu ini putriku"-Daiki

*daiki berdiri, beranjak dari tatami dan mengelus rambut sang gadis sebelum pergi melanjutkan pekerjaannya*

*tak heran lagi, sifat dan kepribadian mereka cukup atau lebih tepatnya sangat berbeda, sang gadis yang saat ini tak suka memikirkan laki-laki sangat kontras dengan sang ayah yang gila akan wanita dan terus bermain entah pagi siang maupun malam, namun meskipun begitu tetapi tetap saja (name) adalah anak asli dan kandung dari istri sahnya tanpa campur darah dengan wanita lain dan anak gadisnya itu akan terus dan tetap ada di hati terdalam daiki*

*sebelum berangkat sekolah sang gadis menepuk lengan salah satu bawahan ayahnya dan bertanya mereka akan pergi kemana kali ini? Dan akan balik bila?*

"Hm? Kita akan mengadakan pertemuan dengan anggota Yamazaki, dan mungkin pulang ya? Saya juga tidak tau (name)hime, bersabarlah untuk menunggu kepulangan ayahmu"-tetsuhiro

"Mm.. Baiklah aku berangkat dulu, ittekimasu"-(name)

"Itterasshai (name)hime"-tetsuhiro

*sepanjang perjalanan menuju ke sekolah dia terus berfikir tentang suatu hal yang menurutnya ini tidak biasa, kali ini ayahnya akan pergi sepagi ini? Biasanya dia akan berangkat siang atau bahkan sore hari untuk pergi ke pertemuan, tetapi kali ini di pagi hari? Terlebih lagi nama yang jarang dia dengar kini terdengar lagi, 'yamazaki' terdengar bahwa penerus mereka selalu kuat dari kakek moyang hingga seseorang yang sekarang memegang klan itu, Tetapi dia berfikir enteng dan menepis pikiran itu*

his mine {remake}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang