pertemuan part 2

4 0 0
                                    

happy reading



jam sudah menunjukkan pukul makan siang tapi vira masih berkutat dengan laptop nya,karena Rafael meminta nya menyusun jadwal jadwal yang dia perlukan

terdengar ketukan pintu

"vira apa aku boleh masuk?"

mendengar nama nya di sebut dan Vira kenal siapa suara itu

"masuklah"

pintu ruangan nya terbuka dan mendapati Bryan yang tengah berjalan mendekati nya dan duduk di depan kursi Vira lalu dia meletakan beberapa makan dan minum

"makan lah, kamu lupa ini jam makan siang?"

"aah iya aku lupa haha terimakasih bryan"

Bryan mengangguk dan tersenyum sambil memakan kentang stik yang dia bawa, dia membawa 2 pke McD jadi mereka makan siang bareng

"bagaimana pekerjaan mu apa kamu suka atau membuat mu keberatan?"

"tentu tidak Bryan aku tidak merasa keberatan sama sekali,justru aku takut membuat mu keberatan dengan membawakan ku Makana ini?"

"tidak sama sekali Vira, aku sengaja karena aku bosan makan sendiri"

vira mengangguk dan melanjutkan kan makan nya, mereka makan sambil sedikit bercerita dan bergurau itu membuat keduanya menjadi lebih dekat, Bryan tipe lelaki yang sweet dan itu membuat Vira nyaman


tanpa mereka sadari jam makan siang sudah selesai, Bryan beranjak dari duduk nya dan mengemasi barang-barang bekas mereka tadi dan Vira juga membuat nya sangat tidak enak sekali jika hanya Bryan yang membersihkannya sedangkan mereka makan berdua

setelah membereskan itu Bryan beranjak keluar dari ruangan itu

"terimakasih bryan makan jika merepotkan mu"

"aku sudah bilang berapa kali jika kamu tidak merepotkan ku sama sekali Vira"

ujar Bryan sambil mencubit hidung Vira gemas dan itu membuat keduanya kembali bergurau

tanpa mereka sadari mereka sedang di tatap sengit oleh mata elang di sebrang sana dan tangan nya mengepal erat, apalagi ketika melihat Bryan keluar ruangan Vira membuat nya rahang nya mengeras,rafael menatap sengit bryan ketika keluar dari ruangan itu meski begitu Bryan tidak menyadari nya.


rafael masih berkutat dengan laptop nya, dia memikirkan bagaimana cara nya agar dia bisa mengenal lebih dekat dengan Vira, rasanya setiap Rafael berdekatan dengannya dia selalu menjaga jarak Rafael sangat merasakan dinding pemisah antara mereka berdua.


yappp

se utas ide melampaui di pikiran Rafael dia memiliki cara agar bisa berdekatan dengan Vira. senyum nya mengembang, senyuman yang sangat manis siapapun akan meleleh melihat nya

"aku ada cara vira"

seger dia memanggil Vira lewat telpon genggamnya, tak lama setelah itu vira masuk ke ruangan nya dengan tatap bingung

"ada apa sis?"

"lihat ini laporan macan apa ini?"

rafael melihat dokumen yang berisikan laporan yang telah vir rangkum

vira melihat laporan itu dengan baik baik dan membaca nya, dia sangat yakin sebelum dia memberikan ke bos nya laporan ini sudah sangat rapi bukan begini.

"astaga sis maaf kan aku"

"hm?"

tatapan Rafael kini sengit melihat wajah Vira yang ketakutan itu

"apa kamu tau laporan ini sangat berharga ada data data saham terbesar di kantor ini!"

langkah kaki Rafael mendekati Vira dan terus memojokkan nya dia dapat melihat wajah Vira yang ketakutan kini menunduk, Rafael terus memajukan langkah nya begitu dengan Vira memundurkan langkahnya hingga kini punggung nya menempel ke dinding

kini tubuh keduanya sangat dekat, bahkan Vira bisa merasakan hembusan nafas Rafael yang menerpa wajah nya, Vira tidak berani menatap wajah tampan itu jantung nya sangat berdetak kencang

"m-mm-aa-f sis saya t-tau sa-ya salah"

dengan susah payah Vira mengatakan nya, kelopak mata nya kini menutup,kaki nya sangat lemas yang dia pikirkan saat ini pasti dia akan di pecat dan usaha nya selama ini akan hangus begitu saja.

"tatap saya Vira"

dengan sekuat tenaga Vira membuka kelopak mata nya dan mengangkat kepala agar bisa menatap mata hitam itu

"anda tau kan jika anda membuat kesalahan?"

vira hanya mengangguk sangat sulit bagi nya untuk mengucapkan sesuatu

"maka dari itu anda tahu anda akan di beri hukuman hm?"

mata Vira kini mengerjap' dia memikirkan perkataan yang Barus saja Rafael kata kan, jika begitu dia tidak akan di pecat dan dia hanya akan di beri hukuman pikir Vira saat ini

"t-tau sir"

Rafael kini memundurkan langkahnya dan membalikkan badannya, berjalan menghampiri meja kekuasaan nya lalu mengambil map berwarna merah

kini dia menghampiri Vira yang masih saja tertegun di pojok ruangan, ingin sekali Rafael tersenyum melihat tingkah Vira namun ia tahan agar misi nya berlanjut

"baca ini"

rafael memberikan map tersebut dan di raih oleh Vira dia membuka isi map nya dan membacanya.

rahang Vira tertegun ketika melihat poin poin yang Rafael tulis di surat tersebut

1.menjadi sekretaris pribadi
2.tinggal 1 apart dengan saya
3.tidak membantah semua perkataan saya
5.ikut kemana pun saya pergi

"sudah membaca nya? kalau begitu segera tanda tangani"

"sir ttapi ini.... baiklah"

vira dengan berat hati menandatangani perjanjian tersebut, dia tidak bisa berpikir lebih luas saat ini dia takut semua usaha nya musnah begitu saja



okey segitu aja ya guys jangan lupa vote biar Mimin terus semangat buat bikin part selanjutnya nya















work partnersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang