Interlokusi Kesedihan

3 0 0
                                    

Berbincang dalam sepi, kita saling menatap,
Ruang kosong menghampar di antara kalimat yang terlepas,
Di setiap jeda, ada luka yang tak terungkap,
Interlokusi kesedihan, dalam diam kita terperangkap.

Kata-kata berbisik, tapi makna tenggelam,
Hati ingin bicara, namun sunyi lebih dalam,
Air mata menggantikan suara,
Mengalir pelan, tak ada lagi yang tersisa.

Kita saling meraba, mencari pijakan rasa,
Namun kesedihan, bagai bayangan, terus mengejar jiwa,
Dalam dialog tanpa suara, kita berbagi perih,
Namun kesedihan itu, tetap menjadi pengiring yang gigih.

Interlokusi ini tak pernah selesai,
Sepi menjadi bahasa yang tak usai,
Dalam kesedihan kita berbicara,
Tanpa kata, hanya luka yang terasa.

Surakarta, Periode September 2024
                         

Namaku PuisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang