Pecahan 2 | A Strange City?

1 1 0
                                    

Bringkasan, itulah nama kota ini. Bukan bandar besar apalagi metropolitan seperti Ibu Kota Merdekarta; Bringkasan hanya kota berkembang yang luas.
Bisa dilihat, kota ini masih memiliki banyak lahan hijau. Sama sekali belum berdiri gedung belasan-puluhan lantai yang merusak view langit.

Bagian perkotaan dengan hiruk pikuknya sendiri, dan sisi perdesaan serta alam dalam ketentramannya; begitulah Bringkasan.

Namun seperti yang kusinggung, kota ini juga terasa punya sesuatu yang terselubung.

Tentu aku tidak serta merta beranggapan demikian; sebelumnya aku telah meneliti kota ini selama berjam-jam—di internet. Ada alasannya, dan dengan senang hati akan kuceritakan.

Hal pertama yang membuat Bringkasan begitu aneh adalah peta digitalnya tidak pernah konsisten.

Aku tidak bercanda! Kamu boleh saja mengetikkan ‘Bringkasan’ di website atau aplikasi peta yang berbeda beberapa kali. Cari dan bandingkan, maka kamu akan mengernyit bingung begitu mendapati hasilnya saling bentrok; kadang ketemu dan berupa perkotaan meski entah akurat atau tidak; namun terkarang juga tidak ada, menghasilkan pesan eror atau cuma berupa hutan. Seperti itu jugalah hasil pencarianku.

Tapi itu bukan berarti kalau kota ini begitu terpencil atau semacamnya. Entah apakah ada kesalahan pada sistemnya atau mungkin… terdapat suatu ‘fenomena’ yang mengacaukan kinerja satelit di Bringkasan.

Namun… kukira ini masih condong ke arah ‘ganjil’, karena: meski benar ada kekeliruan, seharusnya itu tidaklah lebih dari satu, dua atau tiga, kan?

Telusuri saja lebih jauh jika tidak pecaya.
Tapi eh, aku baru ingat kalau aku sama sekali tidak tau apa pun soal dunia antariksa apalagi persatelitan …. Ehem!

Intinya, dari peta yang sempat menyesatkan inilah kecurigaanku pada Bringkasan mulai tumbuh. Barangkali ada ‘sesuatu’ seperti misteri ‘Segitiga Bermuda di Karibia’.

Kemudian, tanda tanya dalam batin mendorongku menggali lebih jauh.
Voila! Kutemukan secuil berita kalau dulu pernah ada suatu kelompok peneliti dari ‘perusahaan peta digital’ yang terjun ke Bringkasan untuk penyelidikan setelah menyadari juga anomali tersebut.

Jika peneliti sampai mengambil tindakan seperti itu, maka berarti mereka sangat percaya diri dengan teknologinya, bukan?

Yang mana berarti membenarkan kalau seharusnya ada ‘sesuatu’ di kota ini. Sejauh ini, bagian inilah yang paling mendukung klaimku. Tetapi pada penghujung laman, mereka dikabarkan pulang dengan tangan kosong. Tidak disebutkan apa yang terjadi.

Apa mereka menyerah karena tidak menemukan kemajuan? Atau mungkin misi mereka sesungguhnya cuma mendata peta secara manual? Cuma itu yang bisa terpikirkan olehku. Dan yang kedua bisa menjadi jawaban mengapa ‘petanya kadang ada dan tidak ada’.

Namun perlu diingat kalau ini hanya sebatas spekulasi yang dibuat-buat kepalaku. Bisa benar, bisa ada yang salah dan dapat juga sepenuhnya menyesatkan.

Selain perkata peta, aku menjumpai banyak rumor yang seolah menekankan kalau Bringkasan ini angker atau dikutuk.

Itulah keanehan kedua. Pada forum terpencil internet, kerap yang mengaku melihat peristiwa ganjil, contohnya sesosok orang yang lenyap di gang buntu, sekelebat bayangan yang tembok, penampakan hewan misterius seperti burung atau kelelawar raksasa dan hal gaib sejoli lainnya.

Namun mayoritas pengguna berkomentar tidak percaya. Mereka menganggapnya sebagai karangan, ‘cuma salah lihat’, prank, candaan atau cuma main-main semata. Tapi di saat bersamaan, itu tidak mengherankan karena melihat tidak ada disertakan bukti pendukung kesaksian.

Poin ini sedikit mendukung teoriku sepertinya. Entahlah, cerita mereka lumayan menarik tapi meragukan untuk jadi nyata; kembali, karena tidak disematkan gambar atau video yang bisa mendasari kepercayaan.

Apa ‘keangkeran’ ini benar adanya? Atau bahkan malah bersangkut paut dengan anomali peta Bringkasan?

Siapa yang tau? Aku sendiri pun tidak akan pernah seratus persen yakin untuk kasus yang masih ‘abu-abu’ seperti ini. Kenapa? Karena …

Aku percaya dengan ada yang kulihat, dengan apa yang indraku tangkap, bukan pada kata-kata. Jadi, aku harus memastikannya sendiri.

Kau tau? Sebenarnya aku ingat ada segelintir saksi yang ngotot berkata kalau dirinya punya bukti, hanya saja entah bagaimana data itu mendadak korup dan jadi mustahil dibagikan.
Apa mereka jujur? Atau barangkali itu cuma bagian dari sandiwara kebohongannya? Itulah yang awalnya terpikirkan olehku.

Tapi ketika beralih ke media sosial, aku tertegun menjumpai tidak sedikit user yang mengeluhkan kasus serupa; postingan mereka, yang menyangkut Bringkasan, tiba-tiba rusak.

Aku lekas menyelami lautan data lebih dalam hanya untuk berakhir gigit jari karena tidak menjumpai informasi yang berarti.

Berita keanehan, sejarah kota dan bahkan arti dari nama ‘Bringkasan’ pun sama sekali tidak ada?! Bahuku sontak tergidik merinding. Aura janggal yang mulai bisa kurasa memenuhi gravitasi Bringkasan seolah baru saja memeluk tengkukku dari belakang.

Keterbatasan ini juga membawaku merana tidak habis pikir. Kecurigaanku tumbuh semakin liar seperti benih rumput yang habis diguyur musim hujan.

Rasanya… seperti ada ‘sesuatu’ yang coba ditutup rapat-rapat di tempat ini, dan/atau mungkin memang ada yang sengaja melakukannya?! Karena itulah mereka memangkas segala hal mengenai kota ini dari dunia maya. Seolah ‘sesuatu’ itu haram untuk diketahui publik ….

Jujur, spekulasi barusan kedengaran keren, tapi sebelum aku bisa membuktikannya sendiri, itu masih tidak lebih dari cerita karangan dalam kepalaku.

Terakhir… entah apa ini nyata atau cuma efek dari kebanyakan main gadget tapi… langit di Bringkasan tampak sedikit berbeda; warnanya memang biru seperti umumnya, tapi jika cukup jeli, kau akan melihat ada sedikit corak ungu transparan yang bergerak tenang seperti permukaan perairan dalam, tapi ini di langit.

Dan yah, untuk sekarang, itulah semua alasan mengapa aku beranggapan kalau Bringkasan mungkin saja bukan kota biasa. Bagaimana? Apa kulitmu cukup sensitif untuk merasakan sensasi janggal ini? Atau bisakah kamu melihat kabut gaib nan samar yang membungkus langit-langit layaknya tabir anomali? Itulah yang aku rasakan.

Tapi jika dipikir baik-baik, sepertinya seluruh ‘keunikkan Bringkasan’ ini telah sampai di ambang gawat, bukan?

Namun itu sama sekali tidak mengusikku. Malahan, memikirkan kasus ini justru hanya membuat batinku semakin geregetan. Dadaku berdenyut, bibirku tersengir, benar-benar tidak sabar ingin membongkar apa yang sebenarnya di sembunyikan di sini.

Kuharap ini benar. Semoga keputusanku untuk pindah ke kota tempat tinggal Kakek dan Nenek ini adalah keputusan yang jauh lebih baik dari yang telah kupikirkan.

Semoga ada sesuatu yang menarik menantiku.

...

Bayangan BringkasanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang