7.REDUP

6 0 0
                                    

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Hai , aku up lagi nih :)

Ada yang kangen gak?

Udah itu dulu yah dari aku . karena aku lagi males .

Kasih tau aku yah kalo ada typo yang bertebaran dimana-mana.soalnya seperti biasa aku males bagian ngedit.

Oke itu aja dulu , SELAMAT MEMBACA🌷.

🌷🌷🌷

Derap langkah kaki tergesa berjalan cepat di lorong rumah sakit. Dan membuat semua pasang mata tertuju pada sosok ketiga gadis cantik yang kini melewati orang - orang yang duduk di kursi.

Mereka tak perduli dengan tatapan para manusia yang mereka lewati sepanjang jalan,degup jantung mereka tak terkendali kalah mulai dekat dengan ruangan yang mereka tuju.

Suara isakan tangis mengalun mulai terdengar samar-samar, semakin dekat tangisan itu semakin jelas.karin meremas jemari nya yang sudah dingin.apa yang terjadi?.

Anne berjalan memeluk bahu Karin yang terlihat bergetar pelan.sedangkan shimi berjalan di depan mereka dengan gerakan lambat saat telah tiba di depan pintu UGD RS.

Menggigit bibir bawahnya menahan tangis .shimi mendekati sosok wanita paruh baya yang menangis di pelukan seorang wanita paruh baya yang lebih muda dari wanita tersebut.

"Tente."shimi mendekati kedua wanita itu yang kini menoleh dengan linangan air mata .

"Hiks ."

"Bagaimana dengan Eca?"Anne bertanya pelan .ia melihat pintu UGD yang masih tertutup rapat.

"Maafin Karin hiks Tante .maafin Karin hiks .ini salah Karin hiks.coba aja Karin hiks , gak ngajak Eca hiks . Ini gak akan terjadi hiks hiks .maafin Karin Tante maaf."Karin bersimpuh di depan Ainun yang masih terguguh pilu.

Ainun menggeleng pelan . mengusap rambut Karin dengan sayang."ini bukan salah kamu Karin hiks.ini musibah.jangan menyalakan diri sendiri."Ainun berujar lirih ,air matanya lagi-lagi turun begitu saja .

Shimi memalingkan wajahnya, menangis dalam diam .ia tidak ingin terlihat lemah .di dalam sana teman mereka sedang melawan dan berjuang hidup dan mati.

"Eca ... Hiks ."tangis Anne pecah . mendengar tangisan Anne membuat pertahanan shimi dan Karin runtuh begitu saja.terlalu sakit sekali . ketiganya menangis terisak sambil memeluk satu sama lain .

Para perawat yang lewat dan melihat moment itu ikut menitikan air mata .

Kedua remaja yang masih berdiri juga ikut terisak.

"Kak Eca hiks ."tangis Nadin dan seno terdengar.kedua remaja itu belum pulang ke rumah untuk bersiap ke sekolah.niat mereka hanya mengantar.namun saat sampai dan mendengar perkataan dokter bahwa kondisi Eca kritis membuat langkah mereka terhenti.persetan dengan sekolah mereka.bolos satu hari tidak akan membuat mereka bodoh.

Sudah hampir dua jam Eca di dalam ruang UGD .namun dokter belum keluar juga . apakah separah itu?.

Ceklek

Pintu terbuka membuat Ainun segera berdiri dan mendekati dokter yang baru saja keluar.

"Ba-bagaimana kondisi anak saya dokter?" Ainun bertanya terbata-bata. wajah nya pun sudah basah oleh air mata yang tak bisa di bendungnya sedari tadi.

LIFE CYCLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang