01. Tamparan

2 1 0
                                    

 
"Jadi kamu akan pindah pekerjaan Gracia??!"
Ucapan yang lantang dengan nada suara yang terkejut membuat sebagian perhatian dari tempat mencuci terahlikan kepada arah asal suara tersebut.

seorang gadis berusia 17 tahun berambut cokelat tua terlihat sedang mencuci piring dan gelas kotor sembari mengobrol, 'Graciana Stellia' itulah nama gadis berambut coklat tersebut
ia pun hanya tersenyum gugup mendengar ucapan yang lantang dari teman nya itu,
teman nya memang tidak bisa mengontrol nada suara.

"Ha-ha.. iya, aku akan pindah pekerjaan ke pekerjaan pelayan di istana selir lusa nanti"
ucap gracia, dengan senyuman gugup nya.
ia dengan perlahan menggosok-gosok sebuah spons pencuci ke sebuah piring kotor yang menumpuk

perlahan setelah ucapan itu terdengar di dalam ruangan mencuci itu, terdengar bisik-bisikan tentang diri nya yang akan berpindah. memang banyak yang sudah tahu jika ia akan berpindah pekerjaan, tetapi tidak ada yang menyangka jika ia akan berpindah pekerjaan ke pekerjaan di istana selir.

"Sungguh!? selir mana yang kau akan layani? selir ke empat?! selir kedua!? atau- selir ke tiga!? uwah hebat!~ aku jadi iri, mereka semua selir yang baik dan menawan!!"
gadis berambut ungu tua kecoklatan itu berkata dengan antusia dan tanpa sadar jika ia sudah melewatkan banyak sekali piring-piring kotor untuk di cuci dan justru membiarkan mereka menumpuk.
gadis yang berusia sama dengan graciana, Cilea. sahabat dekat gracia yang tumbuh bersama di panti asuhan yang sama

"Tidak ketiganya, aku melayani selir pertama, yang mulia lelluha..."
jawab gracia sembari menunduk dan melanjutkan mencuci alat makan yang kotor, masih banyak alat makann yang kotor tetapi sahabat nya itu justru asyik mengobrol dan membiarkan alat makan kotor itu.
setelah beberapa detik seisi ruangan pun menjadi sunyi seolah-olah suara keramaian tadi itu tidak pernah ada

"Hm?.."
merasa ada yang tidak beres ia pun mengangkat waja kembali dan menatap sekeliling dan wajah sahabat nya.
wajah yang terlihat terkejut sampai mulut nya yang ternganga, air mata yang ada di ujung mata siap meluncur bak sungai yang deras. tatapan mata sahabat nya menjadi sendu nan khawatir

"S–selir pertama?.."

"Gracia menjadi pelayan selir pertama?!"

"kasihan sekali.."

"bukankah selir pertama itu mempunyai rumor yang buruk??.."

"selir lelluha, itu selir pertama bukan ya? kudengar di memiliki hobi mencabuti kuku jari pelayan-pelayannya!"

"Graciana memiliki nasib buruk!! pasti ia terpilih saat ingin mendaftar menjadi pelayan selir lain"

"Yaampun..."

"Aku khawatir kepada gracia, bagaimana jika ia terbunuh oleh selir jahat itu!!?"

"U–uwahh!! Yang benar!!! Gracia kamu baik-baik saja?? lebih baik kamu berkerja saja lebih lama di sini!!"

bisik-bisik memecahkan keheningan setelah nya, baik cilea mau pun yang lain terkejut
jika Gracia akan bekerja sebagai dayang selir pertama.
"Tidak apa, menurut ku selir tidak mungkin terlalu kejam, bisa saja rumor-rumor tentang selir itu hanya tipuan belaka.. ha-ha"

"... Gracia.."
gumam cilea dengan tatapan sendu, sungguh sahabat nya ini sangat menyedihkan, dari dulu gracia memang selalu menerima sifat keburukan orang lain yang selalu di tunjukkan kepada nya.
dan sekarang ia harus melayani selir pertama yang di kenal jahat,
memang benar rumor-rumor buruk tentang selir itu mungkin hanya tipuan belaka karena tidak terbukti tetapi sifat selir itu membuktikan bahwa ia jahat, sifat yang selalu merendahkan orang lain yang berada di bawah nya

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 23 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

How to survive as a mysterious MaidTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang