bab 3

1 1 0
                                    

Happy reading 💝












































-nama ku Dirgantara bisa kalian panggil Dirga dan kayanya kalian lebih mudah dari saya jadi panggil Abang Dirga aja ya"ucap Dirga dengan nada lembut serta senyum tipis nya.

"Ah ya salken bang Dirga"ucap mereka serentak.

"Perkenalkan nama aku Lisa Lalita panggil Lisa aja bang"ucap Lisa.

"Aku Angga bang "

"Aku Kenzie panggil Ken aja bang"

"Halo bang nama aku Abian dan disebelah aku namanya Edgar bang"ucap Abi dengan sopan,serta senyum manis nya.

"Kalau aku panggil Devan bang "

"Aku Clarissa panggil Risa bang"

"Aku dela bang salken"

"Aku Joshua bang "

"Aku putri salken bang"

"Aku Olivia salken bang"

"Ahh ya salken to semua."ucap Dirga dengan senyumannya.

Setelah perkenalan selesai mereka akhirnya mengikuti langkah Dirga untuk ke rumahnya.

"Maaf rumah nya kurang bersih"ucap Dirga dengan nada tak enak hati.

Yaa rumah Dirga bisa dibilang besar namun tempat nya berdebu seperti tak pernah di bersihkan selama setahun lihat saja saran laba laba ada dimana mana dan debu begitu tebal menempel pada permukaan dinding.dan hanya halaman nya saja yang bersih dari sampah dedaunan yang jatuh.

Errr apakah dia tidak pernah membersihkan rumahnya sendiri?!!

"Mm an-anu apakah Abang tidak pernah membersihkan rumah Abang?"ucap dela dengan nada sedikit tidak enak

"Oh? Ahh ya begitulah aku terlalu fokus mencari jalan keluar dari desa  taman persik ini sehingga aku tidak punya waktu untuk membersihkan nya"ucap Dirga dengan nada tidak enak...

"Hah?"ucap mereka serentak setelah sadar apa yang telah mereka dengar

"Tu-tunggu maksudnya jalan keluar? Jangan bilang kalau jalan keluarnya ditutup?!!"ucap Kenzie dengan nada khawatir

"Hahh begitulah Abang juga sering mencari namun tidak ketemu bahkan ada yang aneh dengan penduduk desa ini"ucap nya dengan khawatir

"Ahh nanti kita lanjutkan pembicaraan ini lebih baik kita cepat cepat masuk sebelum malam datang "ucapnya dengan terburu-buru.

"Malam? Tapi ini masih siang hari?"ucap Kenzie heran

"Hahh nanti aku jelaskan sekarang kita masuk ayo"ucap Dirga sambil menyeret lengan Abian lembut.

Saat mereka terburu-buru masuk tiba tiba saja langitnya berubah malam begitu saja bahkan matahari yang baru saja mereka lihat berubah menjadi bulan anehh suasana hening dan bahkan mereka merasa sedang di perhatikan sejak malam tiba..

Dan mereka menatap sejenak tempat yang paling gelap dan tak lama mereka melihat tiba tiba saja sebuah mata tajam dan berwarna mereka muncul di balik kegelapan...

"CEPAT MASUKK"Teriak Dirga langsung menyadarkan mereka dari rasa terkejut nya.

Segera mereka masuk dan menutup pintu dengan keras..

Hahh

Hahh

Hahh

"A-Apa yang baru saja terjadi? dan apa itu?"ucap Kenzie dengan Nafas memburu...

"Kalian tidak apa apa kan?"ucap Dirga dengan khawatir

"Ta-takut hiks mau pulang hiks "ucap dela dengan tubuh yang bergetar hebat..

"Shh akhh ughh hahh hahh "rintisan sakit yang keluar dari mulut Abi seketika membuat mereka sadar dan mengalihkan perhatian mereka ke Abi.

"ABI!!! Hey sadar hey abii"ucap Edgar dengan nada khawatir melihat Abi yang tiba tiba saja pingsan

"Sebaiknya bawah Abi terlebih dahulu ke kamar "ucap Dirga dengan khawatir akan kondisi Abi

"Hmm"deheman Edgar membuat mereka menghela nafas.

"Tunjukkan"ucap singkat Edgar membuat mereka bingung

"Hahh tunjukkan jalannya"Edgar mengulang ucapan nya membuat mereka tersadar dan Dirga segera menunjukkan jalan nya.

Saat pertengahan jalan mereka mendengar suara gesekan rumput di sebelah lorong yang mereka lewati...

Tiba tiba...
































Jangan lupa vote nya





.






























Dan follow akun aku serta tolong komentar nya agar aku bisa mengubah atau memperbaiki kata kata yang salah🙏

Sekian terima kasih

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 19 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

misteri desa taman persik Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang