Kala itu, lentera jingga mulai terbenam di penghujung hari. Bayangan Menara yang berdiri tegap dibalik sinar jingga yang mulai memudar. Menara yang berdiri tegap diantara hilir mudik nya kendaraan. Beberapa makhluk hidup memandanginya dengan takjub. Ada yang berusaha untuk mengambil moment itu, ada yang tidak begitu peduli, dan ada juga yang memandanginya dengan sedih.
Berada di salah satu kota istimewa ternyata tidak seistimewa itu, berbagai rintangan tentu saja selalu ada dimanapun kita berada. Sangat sulit untuk menemukan kesempurnaan dari hidup. Ketika kedewasaan datang, masalah berdatangan tanpa diundang, dan tanpa persiapan, orang-orang menyebutnya dengan kata "proses". Proses kedewasaan itulah yang akan mengubah mental seseorang. Proses kedewasaan seseorang juga berbeda-beda, berlika-liku, lurus, datar, berombak, dan ada juga yang seperti ujung jarum (runcing), akan tetapi ada saatnya Ketika proses mu membuahkan hasil.
Yogyakarta, beberapa orang menyebutnya dengan "kota pelajar". Istimewa, begitulah penggambaran kata dari beberapa orang yang pernah menginjakan kakinya di tanah jogja. Kata orang, Ketika kamu sudah pernah menginjakan kaki ditanah jogja, kamu pasti akan merindukan nya. Dan sepertinya kata itu memang benar adanya, berbagai kenangan yang jogja ukir masih tersimpan dengan jelas di dalam memori ku. Seseorang juga pernah berkata padaku "jika kau sedang terluka, bawalah lukamu biar aku sembuhkan di kota ku". Tetapi jangan pernah membawa luka ke kota jogja, Ketika lukamu sudah terobati kamu akan betah, dan tidak ingin pulang. Tetapi juga, ada yang bilang seperti ini "jogja itu seperti apotek tutup, tidak ada obat". Begitu banyak nya penggambaran kata dari kota Yogyakarta. Seistimewa itulah jogja.
xxxxxxxxxxxxxx
Yang udah pernah ke jogja, apa nggak rindu?
