******
Barra menyamankan tubuhnya di dalam pelukan Farez, matanya terpejam. Begitu juga dengan Farez yang merengkuh tubuh kekasihnya itu erat.
"Ini mau peluk sampai kapan?" Gumam Barra.
Farez terkekeh kecil, "Kamu juga nggak mau lepas ini."
Barra mendongak, "Cium!"
Farez tersenyum dan mengecup hidung juga bibir Barra cepat, "Udah!"
"Makasiiiih," lirih Barra lalu membalas mengecup pipi Farez cepat.
"Udah, ayo keluar hmmm," ajak Farez yang diangguki oleh Barra, ia menggandeng Barra keluar dari toilet yang mereka gunakan untuk berbincang sedari tadi.
*****
Bella berjalan pelan dengan seorang polisi wanita yang mendampinginya, "Apa yang menjenguk saya, orang biasanya?" Lirihnya.
Polisi itu terlihat mengangguk, "Iya, Kakak kamu kan?"
Bella meremat tangannya pelan.
Bella bisa melihat seorang wanita yang menatap tajam ke arahnya, membuatnya sedikit merasa takut dan duduk perlahan.
"Mau apa lagi lu, Zii?" Bisik Bella.
"Gue denger nama lu udah terkenal di kampus, jadi seorang tersangka pembunuhan?" Ledek wanita yang ternyata benar Zii itu.
"Mau sampai kapan lu ngancem gue? Sampai sekarang posisi lu tetep aman kan, jadi please berhenti ngancem gue, ngancem Tante gue! Bahkan lu bikin dia dipecat dari kerjaannya, kenapa!?" Desis Bella.
Zii tersenyum remeh, "Lu pikir gue nggak tau? Kalau lu berusaha ngadu sama temen-temen lu, kalau gue pelaku utamanya di sini? Ini peringatan buat lu, biar nggak macem-macem sama gue. Lagipula pantes buat Tante lu yang ternyata seorang selingkuhan itu kan? Sama-sama rendah kayak keponakannya."
Bella mengepalkan tangannya, "Lu pikir lu lebih baik? Sampai mulut lu bisa ngehina gue dan Tante gue kayak gitu. Sedangkan lu sendiri hampir ngebunuh Barra, demi bisa deketin Farez!"
Zii menegakkan tubuhnya dan tertawa kecil, "Sayangnya semua orang lebih percaya kalau lu pelakunya Bel, bukan gue."
"Jadi bener lu kan yang ngerencanain buat nyelakain pacar gue hari itu??" Geram Farez, membuat Zii menoleh dan terkejut. Ia lebih terkejut lagi melihat beberapa polisi yang juga berdiri di belakangnya.
Sialan! Dia dijebak.
Ia menatap ke arah Bella yang tengah menunduk sambil mengatur nafasnya yang tersengal, Bella sendiri merasa lega karena bisa membongkar kejahatan Zii. Paling tidak, ini bisa meringankan hukumannya.
"Lu jebak gue?!" Sentak Zii sambil menunjuk wajah Bella.
Bella mendongak dan menatap Zii tajam, "Gue capek terus diancem sama lu, Zii. Tante gue, keluarga gue, semuanya jadi terancam. Kita nggak pernah kenal ataupun deket sebelumnya, tapi gue yang harus kena imbas dari semua tindakan lu hari itu. Padahal lu yang bakar kamar itu dari awal, bukan gue! Gue emang nyalain api itu lagi, tapi hukuman yang gue terima sekarang nggak adil!"
Zii terdiam, "Brengsek lu!"
Ia kemudian berbalik, mengambil ancang-ancang untuk kabur. Namun jelas langkahnya dihalangi oleh polisi juga Farez dan Barra.
"Mau ke mana lu hahhh!" Sentak Barra.
"Saudara Zii, kami harap Anda bisa bersikap kooperatif di sini!" Peringat salah satu polisi.
Zii kembali ingin mencari kesempatan untuk berlari, namun tangannya dicekal oleh Farez. Sontak ia meronta dan dengan mengejutkan mengeluarkan sebuah pisau lipat kecil dari saku jaketnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
OH! MY SEDUCTIVE NERD! (FORCEBOOK Lokal Ver.)
RomanceMenceritakan seorang pria player yang sayangnya berwajah cantik, bernama Barra dan dikenal suka berganti pasangan di setiap minggunya, tak peduli pria atau wanita. Namun suatu hari, dirinya terpaku dengan sosok pria berkacamata yang tengah duduk di...