Seorang gadis cantik duduk di meja belajarnya jari-jari nya yang lentik nan cantik menari-nari di atas keyboard laptop, pandangan matanya terfokus kepada layar laptop miliknya hingga....

"Lain kali ketuk lah pintu terlebih dahulu, kau tidak memiliki tangan?"

Ucapnya dingin, jari-jarinya berhenti menekan tombol keyboard pandangannya beralih dari layar laptop kini menatap kearah seorang pria yang berdiri di belakangnya , pria itu bertubuh tinggi, kekar dan tegap, wajah tampan nan tegas, tatapan mata yang tajam dan hidung mancung

Pria itu menatap kearah gadis itu dengan tatapannya yang tajam lalu senyum tipis tersungging di bibirnya, tangannya yang kekar dan berurat mengelus kepala gadis itu

"Tetap tidak berubah huh? Adikku sayang?"

Ucapnya suaranya berat dan dalam, tangannya yang mengelus kepala gadis itu ditepis olehnya, melihat itu pria itu malah terkekeh ia tau sekali jika adiknya itu sangat membenci skinsip, ia menjauhkan tangannya lalu menyilangkan kedua tangannya di dadanya

"What do you want?"

Tanya sang adik, pria itu lalu duduk di kasur adiknya itu ,melihat sekeliling ruangan tidak menjawab pertanyaan dari adiknya itu,

Tanya sang adik, pria itu lalu duduk di kasur adiknya itu ,melihat sekeliling ruangan tidak menjawab pertanyaan dari adiknya itu,

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Menurutku kamarmu terlalu kecil, dan terlalu kosong"

Hening tak ada jawaban, tak mendapatkan respon dari sang adik pria itu menghela nafasnya

"Hah, apa kau tidak merindukanku hmm?"

"Tidak"

Ucapan gadis itu dijawab dengan kekehan dari sang kakak ia tau betul adiknya itu, meski ia bilang jika dia tidak merindukan nya tapi ia tau jika adiknya itu merindukan nya, inilah nasib punya adik tapi tidak wajahnya selalu datar

"Oh, aku hampir lupa, aku datang kesini untuk memberikanmu ini'

Pria itu memberikan paper bag kepada gadis itu, paper bag dengan tulisan Gramedia, ia tau betul adiknya ini suka membaca novel dan sering membuat novel meski jadwalnya padat sekali pun ia akan meluangkan waktunya untuk membaca novel atau membuat novel

Ia heran kenapa adiknya ini maniak kerja seperti nya dia dan yang lainnya tidak seperti ini,mereka sering pulang ke rumah masing-masing 6 bulan 2 dua kali tapi adiknya ini berbeda dia bahkan jarang pulang ke rumahnya bukan jarang hampir tidak pernah ada di rumahnya

"For me?"

"Yes,"

Mendapatkan jawaban seperti itu gadis itu berdehem sebagai jawaban atas ucapan sang kakak, gadis itu membuka paper bag yang di bawakan kakak laki-lakinya,wajahnya masih sama datar dan dingin

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 3 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Transmigrasi Salsa Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang