BAB 20 👭

158 15 2
                                    

hai, aku baru up jam 02

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

hai, aku baru up jam 02.05 guys😭
btw, semoga nyenyak bobonyaa, jangan lupa vote dan komen🎀

happy reading..



Aletha segera menubruk tubuh Elana lalu mendekapnya dengan erat dan hangat. Elana tertegun, ia turut memeluk tubuh Aletha seakan tengah menumpahkan rasa rindunya selama ini.

"hiks... Elana gue minta maaf! Gue gak tau, gue jahat! Gue gagal jadi teman terbaik lo! Lo benar, gue ada di pihak yang salah!" Ujar Aletha di sela-sela isaknya.

Ia merasa menyesal. Kini ia paham dari semua ucapan Elana, serta separuh jiwa Aletha asli yang menguasai hati dan pikirannya selama ini. Aletha amat menyesal, entah harus bagaimana cara dia meminta maaf, ia sungguh tak menyangka kalau hal ini terjadi

"Ale, lo gak perlu minta maaf. Lo gak salah, jiwa lo masuk ke dunia yang jelas-jelas lo gak tau gimana kehidupannya,"

Aletha terdiam seketika lalu sedikit meregangkan pelukannya, "Maksud lo?"

"Lo penulis cerita ini 'kan, Leona?"

deg

Aletha menatap Elana penuh kejut dan terbelalak, "G-gue gak tau apa yang lo omong---"

"Leona, lo masuk ke raga Aletha. Gue tau, karena cuma gue yang udah lama nunggin keberadaan lo selama ini." Sela Elana sukses membuat Aletha menganga kaget.

"E-el? Lo tahu?" Lirih Aletha.

"Yes, I'm now! Tenang, cuma gue yang tau soal ini," Jawab Elana mengulum senyumnya.

"L-lo bisa jelasin soal i-ini semua?" Tanya Aletha menatap serius ke arah Elana.

"of course! Lo pasti bertanya-tanya kenapa alurnya bisa berbeda dengan yang lo tulis 'kan?"

Aletha mengangguk samar-samar, "I-itu salah satu pertanyaan yang sering bersarang di otak gue,"

Elana tersenyum, "Sebelum ada lo di dunia ini, semuanya udah terjadi. Jadi, alur yang tertulis di buku itu semua cuma angan-angan, ini dia kehidupan nyata dari novel lo, Leona."

"Sejak jiwa lo datang ke sini, gue udah tau lebih dulu. Bahkan dari lihat Aletha yang asli berubah drastis, gue bisa tebak kalo itu lo, Leona!" Lanjut Elana dengan kekehan.

Aletha masih diam menatap Elana penuh keterkejutan, "Semua alur yang gue tulis hanya sandiwara kalian selama ini,"

Elana mengangguk, "Gue cukup ngerasa lucu ngeliat lo masih tetep mau mempertahakan alurnya padahal semua udah jelas melenceng kemana-mana." Sahut Elana membuat Aletha tersenyum tipis.

"Maaf, gue gak tahu.." Lirih Aletha menatap sendu rumput yang di pijakinya.

"Wajar, lo pendatang. Gue harap, lo paham seutuhnya." Ucap Elana.

TRANSMIGRASI SANG PENULIS [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang