🐹 - Prolog

86 13 1
                                    

hai, selamat datang di seri kedua Argana, yaitu Kapal Kecil Si Bungsu, alias Andy Jianggara.

terimakasih karena kalian menyempatkan mampir kesini, diharapkan kalian baca 'Argana' dulu sebelum lanjut kesini, ya!

isi cerita disini tentang Andy, juga tentang kehidupan dia dari kecil

so, enjoy and happy reading, guys!🌷

---


Sabtu, 3 Februari 2018

"Jianggara!"

Anak laki-laki dengan tas merah itu menghentikan langkahnya. Dia menengok kebelakang, kakaknya berlari tergesa kearah Andy.

"Bekal kamu ketinggalan." Kakak sulungnya datang dengan baju seragam abu-abu yang terlihat kotor. Dia hendak memasukkan bekal yang dibawa Mahen kedalam tas Andy.

Mahendra Ghaza Argana, si sulung Argana yang saat ini menginjak kelas sebelas Sekolah Menengah Atas.

"Abang kesini naik apa? Nanti kalo abang telat, gimana?" tanya Andy khawatir, saat Mahen memasukkan kotak bekal ke tasnya.

"Baju abang juga kotor, abis jatuh, ya?" Andy bertanya, namun Mahen hanya tersenyum sambil mengacak rambut adik bungsunya itu.

"Abang kesini naik sepeda, abang taruh diluar biar Andy gak malu kalo abang kesini," balas Mahen hangat.

"Kok repot? Kan abang sekolah."

"Gak papa, lah. Daripada Andy kelaperan." Mahen melirik keadaan sekitar. "Udah siang banget, abang pergi, ya. Belajar yang serius, nanti abang kasih hadiah."

"Dadah, Bang Mahen!" teriak Andy sambil melambaikan tangannya. Melihat Mahendra sudah pergi, Andy berbalik dan menemukan tiga anak laki-laki sekelasnya yang tengah menahan tawa.

"Baju abangnya kumuh banget! Dasar anak gembel!" Salah satu anak berujar, kemudian mereka bertiga tertawa.

"Pake sepeda, lagi. Tadi aku liat abangnya Andy pas baru berangkat," celetuk yang lain.

Andy menatap dengan nafas memburu, dia berjalan dengan langkah cepat menuju ketiga anak yang menertawakannya.

Hendak berujar didepan ketiga anak tersebut, tubuh Andy diguyur oleh sampah dari kotak sampah kecil oleh dua orang dibelakangnya.

"HAHAHA! LIATIN MUKANYA, MAKIN GEMBEL!" Mereka berlima semakin gencar dalam merundung Andy, menunjuk wajah si bungsu Argana itu dengan tatapan mengejek.

Andy Jianggara Argana, menginjak kelas 5 Sekolah Dasar. Dan ini perlakuan yang setiap hari dirinya dapatkan, selalu dirundung oleh teman-temannya, terlebih Kevin—anak dari pemilik yayasan sekolah mereka—yang paling gencar dalam merundungnya, juga ditakuti para guru karena bisa saja jabatan mereka hangus.

Andy menundukkan kepalanya ditempat. Tidak ada yang memperdulikan dirinya. Saat mengangkat pandangan, Andy mendapati Leon sedang bermain dengan teman-temannya didepan kelas.

Leonardian Zhair Argana, kakak dari Andy yang jaraknya paling dekat dengan dirinya. Leon tanpa sengaja mendapati adiknya yang menatap kearah dirinya dengan baju yang kotor karena sampah.

"Andy, kamu gak papa?" tanya Leon khawatir.

Andy menitikkan bulir bening di matanya. "Aku juga pengen punya temen ..."

Kapal Kecil Si Bungsu || Park Jisung Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang