⠀
⠀
⠀
⠀
"Mark, sini." panggil papa Jae pada anak sulungnya yang baru saja turun dari kamar. Di ruang keluarga sudah ada bubu, Jeno dan juga Sungchan. Wah ada apa ini, apakah Mark akan di sidang? Atau ada apa? Mark jadi bertanya - tanya sendiri dalam pikirannya.
Mark duduk di single sofa dan menatap ke arah papanya dengan pandangan bertanya.
"Nak, bubu sama papa mau tanya, kamu kan sebentar lagi lulus sekolah, nah kamu inginnya melanjutkan kuliah dimana dan jurusannya apa sayang?" tanya sang bubu dengan lembut.
Mark mantap menjawab, "Mark pengen masuk jurusan musik di UGM bubu."
Menunggu respon apa yang diberi oleh papa Jae, membuat Mark gugup dan sedikit berkeringat, padahal di rumah mereka ada AC yang selalu menyala dan dingin.
"Papa paham. Lanjutkan apa yang mau kamu kejar nak, papa dan bubu pasti akan dukung."
"Papa gak marah?"
"Enggak. Papa ngerti yang kamu rasakan, maafkan papa dulu sempat mendesak kamu untuk masuk jurusan yang papa inginkan ya nak." jawab sang papa sambil tersenyum kepada si sulung.
"Papa gapapa kalo Mark masuk jurusan musik?"
"Iya. Kan papa udah bilang tadi, kejar yang ingin kamu kejar karena hasil akhirnya itulah yang akan kamu tuai kan?"
Mark mengangguk sambil tersenyum tipis, mirip seperti sang papa. "Terima kasih pah, maaf Mark belum bisa nurutin kemauan papa."
"Jangan minta maaf. Kamu gak salah. Nah sekarang papa mau tanya sama Jeno dan Sungchan, apa yang akan kalian lakukan untuk kedepannya agar nilai kalian naik dan gak kayak semester kemarin?"
"Ah papa kenapa jadi aku yang kena." ucap Jeno malas.
"Iya nih, kan dari tadi aku sama bang Jen diem." lanjut Sungchan.
"Justru karena itu, biar papa tau kapan papa sita motor kamu Jeno dan juga PS nya Sungchan."
Keduanya tidak setuju dan merengek mendengar jawaban sang papa, bubu dan Mark tertawa melihat Jeno dan Sungchan yang merajuk hingga mereka semua berakhir makan malam bersama dengan beberapa gurauan lucu.
⠀
⠀
•
⠀
⠀
"Sebentar lagi kakak sama abang lulus ya. Udah kepikiran mau masuk jurusan apa sama kampus mana belum?" tanya Daddy John setelah selesai makan, sang mae dan Haechan tengah membereskan alat makan keluarganya, sementara daddy, si sulung dan si tengah sedang berbincang mengenai kedepannya apa yang akan mereka lakukan.
"Loh daddy nanya kita?" tanya balik Hendery.
"Ya terus tanya siapa dong bang, rumput yang bergoyang?" jawab daddy John sambil mengeluarkan jokes bapak - bapaknya.
"Bukan gitu dad, maksud abang tuh emangnya daddy gak nyuruh kita buat masuk jurusan yang linier sama pekerjaan di perusahaan daddy? Daddy ga nyuruh kita buat lanjutin perusahaan daddy kah?"
"Enggak, ngapain nyuruh kalian buat lanjutin perusahaan daddy? Kalo mau buat perusahaan, ya buat sendiri sana."
San dan Hendery lihat - lihatan setelah mendengar penuturan daddynya. Ini aneh, daddynya tidak seperti ayah kebanyakan, biasanya sang daddy akan memaksa anaknya untuk melanjutkan mengurus perusahaan setelah lulus, tetapi daddy John malah kebalikannya. Padahal San dan Hendery ingin mendrama dulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rival Terang - terangan || Markhyuck
JugendliteraturMark dan Haechan bermusuhan ketika sedari kecil sampai mereka dewasa. Namun kisah ini bukan berawal dari mereka berdua, melainkan sang ayah keduanya. Johnny dan Jaehyun selalu bertengkar setiap hari. Salah satu dari mereka memancing pertengkaran wal...