episode 1 🔓

177 15 6
                                    

Kini malam hari dan di jalanan mulai gelap di terangi oleh lampu lampu perumahan seorang pria paruh baya sedang melamun di balkon kamar nya dengan melihat langit malam betapa tenang nya, di hiasi oleh bulan dan bintang, Seorang Gibran melamuni ten...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kini malam hari dan di jalanan mulai gelap di terangi oleh lampu lampu perumahan seorang pria paruh baya sedang melamun di balkon kamar nya dengan melihat langit malam betapa tenang nya, di hiasi oleh bulan dan bintang, Seorang Gibran melamuni tentang masa depan nya yang ia harus melewati antara meninggalkan teman teman nya dan ortu nya demi cita cita ia tergapai.

Ceklek suara pintu kamar di buka oleh sosok perempuan yang mengurus Gibran dari masih ia di dalam perut. "Gib kamu belum tidur juga" tanya seorang perempuan itu ia adalah Ranti mama nya Gibran. "Hmmm" jawaban Gibran hanya berdehem saja.

Dan Ranti pun ia mengelus ngelus pundak Gibran "kalo kamu ada masalah cerita sama mama gib jangan di Pendem ya mama selalu ada di samping kamu nak jangan sungkan sama mama kalo mau cerita cerita aja Pasti mama ngertiin kok" ucap mama nya yang gak tegaan ketika melihat anak nya melamun kaya banyak pikiran yang ia pikirin. Gibran ia pun berdiri "Gibran mau tidur ma mending mama keluar ya dah ngantuk banget ni Gibran besok pergi sekolah" ujar Gibran ia menyuruh mama nya untuk keluar kamar nya karna Gibran tidak mau ada satu orang pun di kamar nya kecuali dia sendiri.

Lalu mama nya ia hanya bisa ngertiin saja dan Ranti ia keluar kamar Gibran dan menutup nya kembali Ranti ia pergi ke kamar nya saja dari pada ia harus memaksa anaknya untuk cerita.

Gibran ia mulai berguling di kasur king size itu dan ia menarik selimut dan mematikan lampu nya lalu ia pun tertidur pulas. Sampai esok hari

-------------------------------

Keesokan hari nya pun telah tiba matahari mulai naik sedikit demi sedikit dan semua orang udah pada bangun dengan beraktivitas masing masing sementara pria tampan dan perkasa ini masih terlelap tidur di kasur king size nya itu.

Tok tok tok. "den Gibran bangun den udah pagi" ucap bi Ima membangunkan Gibran dari luar kamar nya karna itu kebiasaan bi Ima untuk membangun kan den Gibran. "Lah kok si den Gibran gak nyaut ya apa masih tidur atau udah bangun atau masih ngumpulin nyawa mangkanya ia gak nyaut hmm" bi Ima memikirkan ia harus membuka pintu nya untuk membangun den Gibran takut nya belum bangun tapi di sisi lain kalo ia buka pintu nya terus den Gibran udah bangun ntar Bi Ima yang di salahin dan gak sopan juga masuk kamar orang tanpa sepengetahuan orang nya.

"Gimana ya ini apa bibi buka aja mmm atau jangan" bi Ima pusing memikirkan nya itu karna cukup bingung juga harus bagaimana kalo ia masuk ntar ia di cap tidak sopan main masuk masuk aja. Lalu tanpa pikir panjang bi Ima ia lebih baik turun ke bawah dan ke dapur untuk menata makanan sarapan pagi.

"Gimana bi si gibran udah bangun" tanya ranti kepada bi Ima "belum kayanya Bu tapi gak tau juga soal nya tadi saya mau masuk ke kamar nya sempet mikir saya sopan atau engga ya masuk kamar orang tanpa sepengetahuan nya gitu Bu" jelas bi Ima "ya udah bi, bibi tata aja makanan nya di meja makan ya saya mau bangunin dulu si Gibran" ujar Ranti langsung pergi ke kamar Gibran.

Gibran - || AndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang