PINDAH JIWA

9 2 0
                                    

HEYYOO PREND KETEMU LAGI!
JANGAN LUPA TINGGALIN VOTE.
MUAHHH BUAT YANG VOTE 😘💗

.
.
.
.
.
.
.
.
.
(⁠.⁠ ⁠❛⁠ ⁠ᴗ⁠ ⁠❛⁠.⁠)

"

Joana alegra." teriak wanita parubaya dari bawah lantai 2.

cewek yang bernama Joana mendengus kesal mendengar teriakan dari bawah sana, Joana baru membaringkan tubuhnya di atas king size belum juga semenit.

Joana melempar buku novel ke sembarang arah. ia berjalan lunglai menuju lantai bawah.
" kenapa sih mahh? " dengus nya.

narisha - mama Joana. narisha menyodorkannya kotak makanan. " ini kasih ke tetangga sebelah sebrang jalan sana, kemaren Meraka kasih pisang goreng ke kita." Joana mengambil kotak makanan.

" Joa." 

Joana memutar bola mata nya melas menghadap ke narisha. " kenapaaa lagii maa?? "

" jangan lupa tanyain pisang goreng nya , kalo ada minta in yaah joa." narisha menyengir memperlihatkan deretan gigi putih yang masih untuh walaupun dia sudah baya tapi dia masih terlihat awet muda dan cantik.

" iyaaa maa iyaa terserah." ujarnya sembari mengangkat tangan nya pasrah.

Joana berjalan melenggang pergi dari rumah mewah berlantai 3 tersebut dengan rumah bersuansa eropa dan terdapat lusikan besar memakai parutan emas di lukisan yang menambah kesan mewah dan elegan.

dia berjalan di trotoar melihat mobil dan motor berlalu lalang. lampu jalan masih hijau tapi sudah terlihat sepi Semar lampu jalan.  dia berjalan melewati aspal dengan santai tanpa menghiraukan apa apa karna memang terlihat sepi.

sebuah mobil melaju dari arah persimpangan dengan kecepatan tinggi dan menabrak tubuh Joana.

Joana terpental beberapa meter dari mobil yang menabrak nya dan kepalanya membentur trotoar. pandangan Joana kabur hanya melihat sedikit orang orang yang mengerumuni nya dengan darah yang terus mengalir di kepala nya dan bersama itu juga pandangan nya hilang, berganti dengan nuansa gelap gulita.

***

plak!

plak!

ctas!

tamparan dan cambukan terdengar menggelegar di ruangan kedap suara.

" am-punin ka-la p-pah." mohon gadis dengan bersuara terengah. sakit di sekujur tubuhnya, bahkan mengujarkan perkataan bahkan rasanya sangat susah dengan air mata yang semakin luruh membasahi pipi putih kemerahan dengan penuh luka.

" tidak ada kata maaf buat orang seperti kamu yang sudah melukai anak kesayangan saya." teriak lelaki paruh baya dengan suara bariton sembari melayangkan cambukan yang di cambukan itu terdapat duri dan patu paku dengan darah yang menetes di cambukan tersebut.

ctass!
ctash!

cambukan demi cambukan terlayang kan pada tubuh kaku gadis yang bernama Kala.

" am-pun-nin k-a-la pah. ka-la ga sa-lah." ujar nya terbata bata menahan sakit yang semakin meningkat.

" jangan di ampunin pah kemaren dia nyuri uang aku buat foya foya di mall terus aku di dorong sampai kaki aku luka gini." ujar gadis yang sedari tadi terdiam melihat kejadian di depannya. gadis itu sambil memperlihatkan lutut putih dengan luka bekas jatuh di sana.

"berani berani kau kala, kurang apa papah sama kamu sampai kamu ambil uang adik kamu sendiri? papah ga pernah didik kamu jadi pencuri kala! ." teriak arkas dengan emosi tatapan nya nyalang melihat anak kandung nya sendiri berbuat seperti itu.

TAKE RAVENGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang